(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Pentingnya Sarapan Sebelum Sekolah

Admin disdikpora | 19 Desember 2017 | 6074 kali

Menurut Prof. Dr. Ir. H. Hardiansyah, MS, Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, sarapan sangat dibutuhkan oleh manusia untuk beraktivitas sejak pagi hingga petang. ”Sepertiga kebutuhan energi harus disuplai dari sarapan. Sisanya dibagi di asupan makan siang dan malam,” kata Hardiansyah dalam Pekan Sarapan Nestle beberapa waktu lalu.

Mengonsumsi sarapan bergizi dapat memberi anak energi untuk beraktivitas seperti duduk dan belajar di kelas selama lima jam atau bermain selama sekitar satu jam. ”Kalau kita ingin anak dapat belajar dan beraktivitas secara optimal, sarapan tentunya menjadi suatu keharusan,” tegasnya.

Jika melewatkan sarapan, anak akan mengalami masalah dalam tubuhnya. Diantaranya, kadar glukosa darah akan turun, kepala pusing dan bisa mengalami gangguan emosi. Kondisi terburuknya bahkan pingsan atau hilang kesadaran. ”Kerap terjadi saat upacara bendera. Saya pernah mengumpulkan data dari sejumlah sekolah dasar dan mendapati cerita yang sama soal penyebab pingsan para murid,” jelasnya.

Hardiansyah mengingatkan sarapan bukan sekedar makan pada pagi hari, tapi harus memenuhi kebutuhan gizi makro yakni karbohidrat, protein dan lemak, serta gizi mikro yakni vitamin dan mineral.

Kebutuhan gizi makro dan mikro tersebut mampu mencukupi 15-30 persen kebutuhan gizi harian anak yang dapat membantu tumbuh kembang optimal dan mewujudkan anak sehat berprestasi.

”Jadi, jangan hanya nasi (karbohidrat) dan lauk (protein) saja, tapi juga lemak esensial Omega 3, Omega 6, serta berbagai vitamin dan mineral juga perlu ada dalam menu sarapan anak,” katanya.

Orang tua dituntut kreatif dalam menyiapkan sarapan anak agar bisa memenuhi semua kebutuhan gizinya. Misalnya saja, nasi goreng tidak hanya dipadukan dengan telur dadar, tapi juga bisa dicampurkan dengan wortel, tomat atau irisan timun sebagai pelengkap gizi. ”Apa saja bisa dipada padan, asalkan anak suka,” tegasnya.    

Sarapan memberikan dampak positif bagi anak, apa saja itu :

1.    Menjaga prestasi di sekolah
Menurut Profesor Hardiansyah, sisa makanan yang dikonsumsi malam hari biasanya hanya bisa membuat seseorang bertahan untuk fokus selama 35 menit pertama saja. ”Kalau glukosa cadangan sudah habis, kemampuan berkonsentrasi menurun dan mengancam prestasi di sekolah,” jelasnya. 

2.    Mengajarkan disiplin keluarga
Seorang ibu yang membuat sarapan untuk anggota keluarganya pasti selalu bangun pagi. Otomatis, anak juga dibiasakan untuk bersiap lebih dini ke sekolah. Hardiansyah melihat, anak yang tidak sarapan ke sekolah kemungkinan keluarganya tidak disiplin untuk bangun pagi dan berangkat tepat waktu ke sekolah. 

3.    Menghindari jajan di sekolah
Jika perut terasa kenyang, keinginan untuk makan atau jajan sembarangan bisa berkurang. Kesehatan anak juga bisa terjamin karena tidak konsumsi makanan sembarangan.