Hari Raya Nyepi umat Hindu identik dengan Ogoh-Ogoh, seni patung yang diarak mengelilingi desa dan nantinya akan dibakar. Lantas bagaimana sejarah dan makna unik dibalik tradisi Ogoh-Ogoh? Simak pembahasan di bawah ini!
Sejarah Tradisi Ogoh-Ogoh
Kata Ogoh-ogoh berasal dari kata ogah-ogah yang dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia berarti ondel-odel yang beraneka ragam dengan bentuk yang menyeramkan. Sementara dalam bahasa Bali, Ogoh-ogoh berarti sesuatu yang digoyang-goyangkan.
Tradisi pawai ogoh-ogoh menjadi tradisi yang mengakar dari tradisi masa lalu. Tradisi ini disinyalir berasal dari tradidi Barong Landung dan atraksi Ndong-Nding Di Kabupaten Gianyar dan Karangasem. Dari tradisi yang berkembang ini, dikatakan bahwa Ogoh-ogoh adalah patung Lelakut yang berfungsi untuk mengusir burung oleh petani di sawah.
Ogoh-ogoh dibuat sebagai simbol Butha Kala yang umum ditampilkan dengan tubuh besar, kuku panjang, dan bertaring, wajah yang seram, dan rambut yang berantakan. Butha Kala dalam ajaran Hindu Dharma adalah istilah yang digunakan untuk merepresentasikan kekuatan alam semesta dan waktu yang begitu besar dan tak terbantahkan.
Makna Unik dibalik Ogoh-Ogoh
Kesenian ogoh-ogoh berkaitan dengan kepercayaan agama Hindu Dharma serta adat istiadat masyarakat Bali. Kehadiran ogoh-ogoh berkaitan dengan upacara Tawur Kesanga (penyucian jiwa dan raga dari berbagai perbuatan dosa).
Ketika sebuah Ogoh-ogoh selesai dibuat, Ogoh-ogoh tersebut akan didoakan terlebih dahulu, dan diarak keliling desa dengan suara riuh menuju Sema, tempat pembakaran jenazah. Di sanalah setiap Ogoh-ogoh yang sudah diarak akan dibakar untuk menetralisir energi negatif yang ada di dalamnya.
Selain mengandung unsur pengharapan dan doa, tradidi Ogoh-ogoh juga menjadi sarana pemersatu bagi masyarakat Bali. Hal ini menjadi manifestasi dimensi sosial masyarakat Bali yang penuh kekeluargaan. Selain itu, karena proses pembuatan ogoh-ogoh yang rumit, dalam proses pembuatannya, diperlukan kekompakan dari seluruh warga, sehingga menciptakan gotong royong dan saling peduli.
Pawai Ogoh-Ogoh
Pawai Ogoh-ogoh sudah mulai berkembang sejak tahun 1985. Pawai ini menjadi sebuah perayaan kemeriahan untuk melengkapi pemaknaan upacara Pengerupukan. Selain perwujudan Butha Kala, Ogoh-ogoh juga hadir dalam bentuk yang lebih kontemporer, seperti tokoh-tokoh yang dibenci masyarakat atau tokoh fiktif yang melambangkan kejahatan.
Kemeriahan pawai Ogoh-ogoh menarik perhatian banyak orang, termasuk para wisatawan domestik dan internasional. Sehingga banyak yang menunggu pawai Ogoh-ogoh saat penyambutan Hari Raya Nyepi.
sumber : https://ditsmp.dikdasmen.go.id/ragam-informasi/article/mengenal-tradisi-ogoh-ogoh-sejarah-dan-makna-unik-dibaliknya