(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Manfaat Bermain Peran bagi Anak Usia Dini

Admin disdikpora | 17 Februari 2025 | 539 kali

PAUDPEDIA --- Ayah, Bunda dan Sobat Paud, Pernahkah melihat anak usia dini sedang berpura-pura bermain sebagai seorang dokter, guru yang sedang mengajar, koki restoran, atau menjadi karakter fiktif tertentu? Jika pernah, maka anak tersebut sedang melakukan bermain peran. Kegiatan bermain peran dapat menumbuhkan keterampilan baru dan mengembangkan berbagai karakter diri yang positif lho Ayah Bunda. Berikut manfaat yang bisa didapatkan dari anak bermain peran di usia dini :

  1. Mengembangkan Keterampilan Sosial dan Emosional
    Bermain peran memungkinkan anak memahami perasaan orang lain, belajar berbagi, bernegosiasi, dan mengelola emosi mereka. Menurut Vygotsky (1978), interaksi sosial dalam permainan berperan penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak.
     
  2. Meningkatkan Kreativitas dan Imajinasi
    Dalam bermain peran, anak berimajinasi menciptakan dunia baru dan mengeksplorasi berbagai peran. Smilansky (1990) menunjukkan bahwa permainan imajinatif  berhubungan erat dengan perkembangan berpikir kreatif pada anak.
     
  3. Mendukung Perkembangan Bahasa
    Dalam bermain peran, anak-anak sering kali meniru dan mencoba berbagai kosakata baru yang membantu perkembangan bahasa mereka. Menurut penelitian oleh Weisberg (2015), bermain peran dapat meningkatkan pemahaman bahasa dan keterampilan komunikasi anak-anak. Anak juga akan mengetahui bagaimana cara mengutarakan apa yang ia pikirkan kepada orang lain dengan intonasi dan dengan susunan kata yang tepat.
     
  4. Melatih Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan
    Bermain peran adalah salah satu kesempatan bagi anak untuk belajar menyelesaikan masalah atau konflik di situasi tertentu. Contohnya saat Ibu membuat cerita tentang tiga orang anak yang sedang tersesat saat berpetualang di hutan. Ternyata, perbekalan mereka habis dan tinggal tersisa satu potong roti cokelat. Kita dapat melihat apa yang akan anak anak lakukan dalam menghadapi masalah tersebut.
     
  5. Meningkatkan Kepercayaan Diri
    Dengan berperan sebagai karakter tertentu, anak-anak belajar menghadapi tantangan, berbicara di depan orang lain, dan mengambil inisiatif, yang membantu meningkatkan rasa percaya diri mereka (Ginsburg, 2007).
     
  6. Meningkatkan Perkembangan Fisik dan Motorik Anak
    Bermain peran juga dapat memberikan pengaruh positif pada perkembangan fisik  dan motorik anak. Contohnya ketika anak berpura-pura menjadi polisi dan ia berlari mengitari taman belakang untuk menangkap temannya yang berperan menjadi pencuri. Secara otomatis ia juga melakukan aktivitas fisik yang dapat meningkatkan kekuatan massa otot, keterampilan motorik halus dan kasarnya, juga kemampuan koordinasi antara mata dan anggota gerak tubuhnya. 

Sumber : PAUDPEDIA --- Ayah, Bunda dan Sobat Paud, Pernahkah melihat anak usia dini sedang berpura-pura bermain sebagai seorang dokter, guru yang sedang mengajar, koki restoran, atau menjadi karakter fiktif tertentu? Jika pernah, maka anak tersebut sedang melakukan bermain peran. Kegiatan bermain peran dapat menumbuhkan keterampilan baru dan mengembangkan berbagai karakter diri yang positif lho Ayah Bunda. Berikut manfaat yang bisa didapatkan dari anak bermain peran di usia dini :

  1. Mengembangkan Keterampilan Sosial dan Emosional
    Bermain peran memungkinkan anak memahami perasaan orang lain, belajar berbagi, bernegosiasi, dan mengelola emosi mereka. Menurut Vygotsky (1978), interaksi sosial dalam permainan berperan penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak.
     
  2. Meningkatkan Kreativitas dan Imajinasi
    Dalam bermain peran, anak berimajinasi menciptakan dunia baru dan mengeksplorasi berbagai peran. Smilansky (1990) menunjukkan bahwa permainan imajinatif  berhubungan erat dengan perkembangan berpikir kreatif pada anak.
     
  3. Mendukung Perkembangan Bahasa
    Dalam bermain peran, anak-anak sering kali meniru dan mencoba berbagai kosakata baru yang membantu perkembangan bahasa mereka. Menurut penelitian oleh Weisberg (2015), bermain peran dapat meningkatkan pemahaman bahasa dan keterampilan komunikasi anak-anak. Anak juga akan mengetahui bagaimana cara mengutarakan apa yang ia pikirkan kepada orang lain dengan intonasi dan dengan susunan kata yang tepat.
     
  4. Melatih Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan
    Bermain peran adalah salah satu kesempatan bagi anak untuk belajar menyelesaikan masalah atau konflik di situasi tertentu. Contohnya saat Ibu membuat cerita tentang tiga orang anak yang sedang tersesat saat berpetualang di hutan. Ternyata, perbekalan mereka habis dan tinggal tersisa satu potong roti cokelat. Kita dapat melihat apa yang akan anak anak lakukan dalam menghadapi masalah tersebut.
     
  5. Meningkatkan Kepercayaan Diri
    Dengan berperan sebagai karakter tertentu, anak-anak belajar menghadapi tantangan, berbicara di depan orang lain, dan mengambil inisiatif, yang membantu meningkatkan rasa percaya diri mereka (Ginsburg, 2007).
     
  6. Meningkatkan Perkembangan Fisik dan Motorik Anak
    Bermain peran juga dapat memberikan pengaruh positif pada perkembangan fisik  dan motorik anak. Contohnya ketika anak berpura-pura menjadi polisi dan ia berlari mengitari taman belakang untuk menangkap temannya yang berperan menjadi pencuri. Secara otomatis ia juga melakukan aktivitas fisik yang dapat meningkatkan kekuatan massa otot, keterampilan motorik halus dan kasarnya, juga kemampuan koordinasi antara mata dan anggota gerak tubuhnya. 

Sumber : https://paudpedia.kemdikbud.go.id/galeri-ceria/ruang-artikel/manfaat-bermain-peran-bagi-anak-usia-dini?ref=MjI2Ni04YWRhZmVhMA==&ix=NDctNGJkMWM0YjQ=