(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Mengenal Aliran-Aliran Sastra

Admin disdikpora | 23 Januari 2025 | 861 kali

Halo, Sobat SMP! Sastra adalah wadah untuk menuangkan pemikiran dan perasaan tentang berbagai hal menggunakan bahasa yang indah dan bermakna. Keindahan sebuah karya sastra sangat dipengaruhi oleh substansi cerita dan gaya penulisannya.


Tahukah kamu, ada berbagai aliran dalam sastra yang mencerminkan cara pandang penulis terhadap dunia? Berikut 13 aliran sastra yang patut kamu kenali:


Realisme

Aliran ini menggambarkan keadaan sebagaimana adanya, tanpa menambahkan atau mengurangi sisi positif maupun negatif. Contohnya, cerita pendek “Gulai Kambing dan Ibu Rapilus” karya Ahmad Tohari, serta beberapa karya sastra angkatan 45.

Naturalisme

Penulis dalam aliran ini menggambarkan sesuatu secara apa adanya, namun lebih menonjolkan sisi-sisi kurang baik dari kehidupan. Contohnya, cerpen karya Motinggo Busye.

Neonaturalisme

Merupakan pengembangan dari Naturalism. Neonaturalisme tidak hanya menyoroti sisi negatif, tetapi juga menampilkan pandangan positif. Contohnya, novel “Raumanen” karya Marianne Katoppo.

Ekspresionisme

Karya dalam aliran ini menekankan pada ungkapan jiwa dan perasaan penulis. Contohnya, puisi-puisi karya Chairil Anwar.

Impresionisme

Aliran ini berfokus pada kesan sepintas yang dialami penulis terhadap sebuah peristiwa. Contohnya, puisi “Semusim di Neraka” karya Arthur Rimbaud.

Determinisme

Aliran ini menonjolkan pandangan negatif atas peristiwa, seperti ketidakadilan, penyelewengan, atau masalah sosial lainnya. Contohnya, puisi-puisi angkatan 66.

Surealisme

Karya sastra dalam aliran ini memiliki unsur yang berlebihan dan melampaui realitas. Contohnya, cerpen “Lebih Hitam dari Hitam” karya Iwan Simatupang.

Idealisme

Aliran ini mencerminkan cita-cita, gagasan, atau pendirian penulis. Contohnya, puisi-puisi karya Chairil Anwar.

Simbolisme

Karya dalam aliran ini menggunakan isyarat atau simbol untuk menyampaikan makna tersembunyi.

Romantisme

Aliran ini menggambarkan peristiwa secara sentimentil dan penuh emosi. Contohnya, “Cintaku Jauh di Pulau” karya Chairil Anwar.

Psikologisme

Aliran ini menekankan pada aspek kejiwaan manusia. Contohnya, novel “Ziarah” karya Iwan Simatupang.

Didaktisme

Aliran ini bertujuan mendidik atau memberikan nilai-nilai moral dan pendidikan. Contohnya, novel “Salah Asuhan”karya Abdul Muis.

Mistikisme

Menonjolkan aspek ketuhanan, keabadian, dan spiritualitas dalam karyanya. Contohnya, “Nyanyi Sunyi” karya Amir Hamzah.

Setiap aliran memiliki keunikan tersendiri yang bisa menginspirasi Sobat SMP dalam menciptakan karya sastra. Nah, aliran mana yang menarik perhatianmu? Yuk, coba eksplorasi dan temukan gaya khasmu! Jangan lupa juga untuk membaca karya-karya sastra di atas agar kamu semakin mengenal keindahan bahasa dan berbagai aliran sastra ini.


sumber : https://ditsmp.kemdikbud.go.id/ragam-informasi/article/mengenal-aliran-aliran-sastra