(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Bergerak Bersama, Wujudkan Lingkungan Inklusif

Admin disdikpora | 09 April 2025 | 140 kali

Inklusif adalah sebuah istilah yang digunakan untuk membangun lingkungan yang terbuka bagi semua orang, termasuk penyandang disabilitas dan anak yang memiliki bakat istimewa untuk mendapat kesempatan yang sama dan diperlakukan secara adil, tanpa diskriminasi. 


Namun, kenyataan yang terjadi di Indonesia, masih terdapat beberapa masalah, seperti diskriminasi, kekerasan terhadap kelompok minoritas, kurang aksesibilitas prasarana bagi penyandang disabilitas, dan stigma kurang baik terhadap penyandang disabilitas. 


Lantas, bagaimana untuk mewujudkan lingkungan inklusif yang aman untuk semua? Yuk simak pembahasan ini!


Lingkungan Inklusif, Menerima Perbedaan, Menghargai Keberagaman


Lingkungan Fisik


Lingkungan fisik inklusif adalah lingkungan yang mendukung aktivitas warga, termasuk penyandang disabilitas. Hal ini bisa berbentuk blok pemandu jalan, bangku prioritas, lift prioritas, tangga jalur kursi roda, dan lainnya. 


Lingkungan  Non-fisik


Lingkungan nonfisik yang dimaksud disini adalah sikap orang-orang terhadap penyandang disabilitas dan kaum minoritas, seperti memberikan kesempatan untuk belajar dan berkembang bersama tanpa membedakan. Selain itu, komunikasi yang santun dan ramah juga menjadi bagian dari lingkungan nonfisik.


Mewujudkan Lingkungan Inklusif


Tingkatkan Toleransi Keberagaman


Untuk mewujudkan lingkungan inklusif, toleransi keberagaman yang tinggi menjadi salah satu hal yang harus dilakukan. Toleransi masyarakat ini dapat mencegah terjadinya konflik hubungan sosial. Dengan adanya toleransi, kehidupan bermasyarakat pun menjadi lebih harmonis. 


Memfasilitasi Keberagaman 


Selain perlunya toleransi antar masyarakat, kesiapan untuk memfasilitasi keberagaman juga sangat diperlukan. Hal ini sangat menunjang aktivitas penyandang disabilitas.


Pihak Terlibat dan Perannya


Keluarga 


Keluarga menjadi peran paling penting dalam membangun lingkungan inklusif. Hal ini karena keluarga menjadi tempat pertama, seorang anak mengenal dan belajar tentang banyak hal. Dengan demikian, penting untuk sebuah keluarga mengenalkan dan mengajarkan toleransi keberagaman kepada anak sejak dini. 


Orang tua memiliki peran penting untuk mendidik anak tentang bagaimana cara terbaik untuk menyikapi dan menghargai perbedaan melalui kegiatan sehari-hari. Selain orang tua, anggota keluarga lain, seperti kakek, nenek, tante, juga harus ikut andil dalam membentuk karakter anak ke arah positif dan menerima keberagaman. 


Satuan Pendidikan


Selain keluarga, anak-anak tumbuh dan belajar di sekolah. Sekolah dan warga sekolah harus mengajarkan dan mencontohkan perilaku baik, menghargai dan menyikapi perbedaan serta keberagaman. Selain itu, sekolah juga harus menyediakan fasilitas belajar sesuai dengan kebutuhan anak, seperti kurikulum dan media belajar. Tak lupa juga, sekolah harus berkolaborasi dengan orang tua agar anak berkembang dengan baik. 


Masyarakat


Keterlibatan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan inklusif dilihat dari berbagai aktivitas dan kerja sama dari berbagai pihak. Kegiatan sosial dalam bermasyarakat, seperti sosialisasi, diskusi, dan pertemuan sosial untuk menjelaskan layanan disabilitas, untuk meningkatkan kesadaran dan toleransi masyarakat kepada penyandang disabilitas, agar tidak memiliki stigma buruk. 


Instansi Pemerintah dan Pemangku Kepentingan


Instansi pemerintahan, seperti Dinas Pendidikan Provinsi, Kementerian Pendidikan, dan pihak terkait lainnya harus memfasilitasi dan membuat kebijakan yang adil untuk semua, termasuk penyandang disabilitas. 


Dalam contohnya, penerimaan peserta didik baru, terdapat penerimaan peserta didik baru untuk penyandang disabilitas yang tidak mengenal usia dan zonasi. Selain itu, ada pula SLB yang sesuai dengan kebutuhan anak.

sumber : https://ditsmp.dikdasmen.go.id/ragam-informasi/article/bergerak-bersama-wujudkan-lingkungan-inklusif