(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Anak Nakal Cenderung Sukses Saat Dewasa

Admin disdikpora | 10 Januari 2019 | 774 kali

Ada kabar gembira buat para orangtua yang merasa mempunyai anak ’nakal’, yakni anak yang gampang membantah apa yang dikatakan orangtua, suka berontak, melanggar aturan, dan sebagainya. Atau katakanlah anak yang tidak patuh pada apa yang dikatakan orangtua.

Kabar gembiranya, sebuah penelitian telah dilakukan secara kolaboratif antara para ahli dari Free University of Berlin-Jerman,  University of Luxembourg, dan University of Illinois at Urbana-Champaign, Amerika Serikat. Tidak main-main, penelitian itu dilakukan dengan melakukan pengamatan dan pengujian selama 42 tahun terhadap sekitar 745 anak yang pada saat penelitian itu pertama kali dilakukan, yakni tahun 1968, berusia 12 tahun. Penelitian itu berfokus pada aspek kecerdasan, perilaku, dan status sosio-ekonomi.

Pada tahun 2008, saat anak-anak itu berusia 54 tahun, para peneliti kembali mengamati dan menguji anak-anak tersebut untuk melihat apakah perilaku mereka saat  anak-anak berpengaruh terhadap kondisi masa depan mereka.

Hasilnya, seperti dipublikasikan di jurnal Development Psycology dan dilansir portal Woman’s Day, para peneliti itu menemukan bahwa anak-anak yang saat masa kecilnya cenderung nakal mempunyai kehidupan yang sukses di saat dewasa. Pada penelitian itu mengungkapkan, anak-anak yang sulit diatur sewaktu kecil, akan memiliki penghasilan lebih banyak dibandingkan dengan anak yang penurut.

Analisa para peneliti, sikap melawan atau menantang seorang anak saat kecil membuatnya lebih gesit dalam mencari peluang saat dewasa. Artinya, mereka cenderung akan mencari pekerjaan penuh tantangan yang berpotensi mendapatkan penghasilan besar.

Selain itu, ternyata bila waktu kecilnya sering memberontak, seseorang ternyata akan memiliki semangat yang tinggi untuk membuktikan bahwa mereka bisa menjadi orang yang sukses.

Dari hasil penelitian itu, para peneliti menyarankan para orangtua jangan panik dan memberikan hukuman dengan gaya otoriter pada anak yang suka memberontak. Para orangtua disarankan untuk bijaksana dan dapat memberikan penjelasan dengan pelan-pelan agar  anak mengerti. Selanjutnya, orangtua berbicara tentang perilaku yang harus atau tidak boleh dilakukan. Namun yang paling penting, orangtua harus memberi contoh yang baik. (Yanuar Jatnika; Foto - Fuji Rahman)