Anak Anda gemar membuat coret-coret? Biarkan aktivitas itu. Mencoret merupakan bagian dari perkembangan normal menuju penghalusan kemampuan motorik halus yang membutuhkan koordinasi mata dan tangan (sensomotorik).
Setiap anak memiliki prosesnya sendiri-sendiri. Kegiatan mencoret juga bisa menjadi petunjuk awal minat dan bakat menggambar atau melukis. Aktivitas ini mungkin tidak muncul pada setiap anak.
Kegemaran mencoret mulai muncul sejak anak berusia 1,5 tahun atau ketika sudah bisa mulai memegang alat tulis dan menorehkannya pada sebuah medium seperti kertas atau lainnya.
Kegiatan itu berkembang saat anak berusia 2-4 tahun, meskipun bentuk coretannya belum bermakna apapun.
Mulai usia 4 tahun, kemampuan sensomotorik anak mulai berkembang, sehingga anak sudah lebih mampu membuat bentuk, dan orang dewasa memaknainya sebagai ‘menggambar’.
Kegemaran mencoret pada anak tidak menimbukan dampak apapun, kecuali menghabiskan berlembar-lembar kertas atau alat tulis.
Kegiatan mencoret pada anak memiliki manfaat, antara lain, pertama, melatih motorik. Tidak hanya lengan, kegiatan mencoret pun melibatkan pergerakan pergelangan tangan dan jari jemari. Dengan begitu, selain motorik kasar, motorik halus pun ikut dilatih.
Kedua, melatih kreativitas dan imajinasi. Lewat mencoret, anak dapat menuangkan apa yang ada di pikirannya, sehingga daya kreatifitasnya semakin tergali.
Ketiga, bereksplorasi tanpa batasan. Dengan diberikan kebebasan untuk mencoret, anak akan merasa bahwa ia bebas melakukan apa yang diinginkannya tanpa harus takut dimarahi. Keempat, mengasah cita rasa seni. Kemampuan seni yang terpendam bisa digali lewat aktivitas mencoret ini. *Bunga Kusuma