Manfaat Pendidikan dari Kegiatan Antre
Admin disdikpora | 06 Desember 2016 | 1318 kali
Budaya antre merupakan hal yang sederhana, namun merupakan hal yang sulit dilaksanakan tanpa ada komitmen dari semua pihak. Melatih anak untuk terbiasa antre tidak semudah membalikkan telapak tangan, perlu waktu yang lama dan perlu pembiasaan serta keteladanan dari orang dewasa.
Mengapa budaya antre perlu? Anak akan membutuhkan etika untuk kemaslahatan hidupnya sepanjang masa. Kebiasaan antre banyak mengandung pelajaran mulia dan pelajaran etika. Dengan antre, anak bisa mengatur waktunya; anak akan belajar bersabar menunggu gilirannya; anak akan menjadi orang yang mampu menghargai hak orang lain; anak akan belajar tentang kedisiplinan dan rasa malu jika merebut hak orang lain.
Selain itu, dari kebiasaan antre anak akan menjadi pribadi yang kreatif, karena dia akan memikirkan hal-hal kecil untuk mengisi waktu sembari menunggu giliran, misal dengan bernyanyi. Dalam kegiatan antre juga ada pelajaran tentang pentingnya bersosialisasi dengan orang lain.
Cara yang tepat untuk membentuk karakter disiplin anak adalah dengan membiasakan anak untuk mengantre dengan tertib. Pembiasaan ini dinilai sangat efektif dalam menerapkan karakter disiplin anak usia dini. Berawal dari kebiasaan-kebiasaan baik yang mereka lakukan sehari-hari inilah, sikap disiplin akan tumbuh dalam diri anak.
Kegiatan antre bukan hal yang baru bagi anak, karena anak bisa menemukan kegiatan antre ini ketika dia di lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat.
Dalam lingkungan keluarga kegiatan antre ini bisa terlihat oleh anak dalam kegiatan antre menggunakan kamar mandi saat pagi hari, dan mengambil makanan saat di meja makan.
Di lingkungan sekolah, kegiatan antre pun bisa terlihat saat anak baru masuk ke lingkungan sekolah, seperti antre ketika ingin bersalaman dengan ibu guru, masuk ke kelas, antre ke toilet, antre mencuci tangan, antre dalam bertanya, berbicara dan mengemukakan pendapat, dan lain-lain.
Selain dari lingkungan sekolah, anak juga menemukan berbagai kegiatan antre dari lingkungan luar atau masyarakat. Misal, saat anak berbelanja ke supermarket, antre makan di restoran, antre masuk kendaraan umum dan antre saat menunggu di bioskop. (Habib Prastyo, peminat masalah pendidikan)
Download disini