(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Memaksa Anak Belajar Memicu Depresi

Admin disdikpora | 30 Oktober 2017 | 629 kali

Apa tujuan para orang tua mengasuh dan mendidik anak? Tentunya agar di kemudian hari hidup si anak sejahtera dan berbahagia, lahir dan bathin. Kira-kira itulah tujuan orang tua.

Karena itu, orang tua selalu berusaha agar anaknya punya prestasi di sekolah dan punya kecerdasan intelektual yang mampu menjawab permasalahan hidup. Caranya, banyak orang tua yang menjejali anaknya dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan, seperti masuk sekolah favorit, berapapun biayanya, ikut les dan kursus ini dan itu, dan berbagai cara lain.

Tahukah, menjelali anak dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan dari pagi hingga sore bahkan malam berpotensi membuat anak merasa tertekan, kelelahan secara fisik dan mental? 

“Memaksa anak mempelajari apa yang tak disukainya akan membuatnya merasa tertekan, apa yang bisa kita harapkan dari orang yang merasa tertekan, “kata psikolog anak, Seto Mulyadi, pada pameran pendidikan tahunan 'Sunlife Edufair 2017'yang diselenggarakan selama 3 hari mulai 20-22 Oktober 2017 di Kota Kasablanka, Jakarta.

Dikatakan psikolog yang akrab disebut Kak seto ini, banyak sekali dampak negatif dari memaksa anak mempelajari pengetahuan dan keterampilan, padahal mereka tidak disukainya, yakni:

  1. Anak sering merasa gelisah dan cemas
  2. Anak merasa rendah diri
  3. Malas belajar
  4. Mudah panik
  5. Mudah berputus asa
  6. Agresif
  7. Anak menjadi pelaku bullying atau sebaliknya menjadi korban bullying

Menurut Kak Seto, anak membutuhkan suasana belajar yang menyenangkan. Suasana yang menyenangkan akan membuat anak lebih termotivasi untuk belajar, lebih bersemangat, lebih tak mudah menyerah.

Untuk menyenangkan anak dalam proses belajarnya, tak terbatasi ruang dan waktu. Belajar bisa dimana saja, kapan saja. Belajarpun begitu banyak bentuknya, metodanya.

Agar anak semangat belajar, menurut Kak Seto, ada beberapa hal yang perlu diketahui para orang tua, diantaranya adalah :

1. Belajar dengan cara yang mengandung hiburan

2. Belajar dalam bentuk permainan 

3. Belajar dengan menggunakan kekuatan warna karena anak-anak cenderung visual. Cepat bereaksi dengan segala hal yang warna-warni

4. Mengajak anak selalu berpikir positif 

5. Mengupayakan agar kondisi tubuh maupun emosi anak selalu dalam keadaan fit (sehat)

 

Kak Seto juga memberikan beberapa tips kepada orang tua cara jitu menghadapi anak, diantaranya adalah :

1. Komitmen yang kuat

2. ‎Kompak dengan mitra

3. ‎Peduli pada hak anak

4. ‎Konsisten

5. ‎Kreatif

Download disini