(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Mengakrabkan Anak dengan Keluarga Besar

Admin disdikpora | 03 Oktober 2017 | 968 kali

Kesibukan semakin menyesaki hidup. Kalau tinggal jauh dari keluarga, betapa sulitnya bertemu dengan keluarga besar yang tinggal di rumah beda kampung. Akibatnya hubungan persaudaraan pun menjadi kurang dekat. Padahal keluarga adalah harta yang berharga. Jika kita sedang mengalami kesulitan, tentu pertama yang akan kita  mintai tolong adalah keluarga.

Anak-anak, sejak belia semestinya dikenalkan dengan keluarga besar mereka. Selain dapat mengingatkan mereka tentang silsilah keluarga, juga bisa menjadi sarana untuk melatih empati. Ada beberapa cara yang dapat kita gunakan agar anak tetap merasakan kedekatan dengan keluarga besarnya.

Pertama, prioritaskan untuk mengenal keluarga terdekat mulai dari nenek dan kakek, serta paman atau tante mereka. Manfaatkan waktu senggang untuk berkunjung, meskipun tidak ada acara khusus yang menyebabkan harus datang. Jika tempat tinggalnya jauh, kita bisa menelpon mereka, atau sekarang ini kita memakai gawai canggih yang berfasilitas telepon-video skype.

Kedua, sediakan album foto yang memuat kenangan masa kecil kita. Letakkan album-album foto tersebut di tempat-tempat yang mudah dijangkau anak-anak. Misal di ruang tengah, di teras depan, atau bisa juga di ruang tamu. Saat mereka membuka-buka album tersebut, pasti mereka akan banyak melontarkan pertanyaan tentang siapa saja yang ada di foto tersebut, sedang di mana, lagi melakukan apa dan seterusnya.

Ketiga, ketika ada kesempatan kumpul bersama, misal saat makan bersama, atau lagi ngobrol-ngobrol santai di ruang tengah, Anda bisa cerita tentang pengalaman masa kecil Anda. Usahakan tema cerita tersebut berkaitan dengan tema yang sedang diobrolkan. Nah, saat Anda bercerita, tentu Anda akan menceritakan dan menyebut pula nama orang-orang di dekat Anda saat kecil. Dengan begitu, anak-anak kemudian mengetahui keluarga atau saudara ayah-bundanya.

Keempat, ada banyak pelajaran penting dan berharga yang kita dapatkan dari orang tua. Mulai dari kebiasaan-kebiasaan kecil, misal memberi makanan kepada tetangga, mengundang teman-teman untuk makan bersama di rumah dan kebiasaan-kebiasaan baik lainnya.

Saat melakukan kebiasaan baik tersebut, Anda ceritakan pula kepada anak-anak bahwa kebiasaan itu Anda tiru dari nenek-kakek dan paman-tante mereka . Harapannya, meskipun mereka tidak bisa sering berdekatan dengan nenek-kakeknya dan paman dan tante, namun  secara hati tetap dekat karena terus memberikan nasihat dan pelajaran kehidupan—melalui kebiasaan yang dilakukan kedua orang-tuanya.

Kelima, ajarkan bahasa yang disukai kakek neneknya. Kalau pun tak mampu menjadi pembicara aktif, minimal mereka paham. Misal saya sendiri, meskipun  dalam sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia, saya tetap mengajari anak-anak untuk berbahasa Jawa halus, karena orang tua saya dan istri menggunakan bahasa Jawa halus. Sederhana saja tujuannya, yaitu untuk menyenangkan nenek dan kakek mereka, agar dapat berkomunikasi lebih dekat.

Keenam, saat akan berkunjung ke rumah nenek-kakek, atau justru mereka yang datang, rencanakan hal-hal menarik. Masakan apa yang akan disiapkan, mau diajak jalan-jalan ke mana, mau cerita apa saja. Dan lain sebagainya. (Agus M. Irkham, pegiat literasi)