(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Menjadi Agen Perubahan Melalui Musik

Admin disdikpora | 06 November 2017 | 746 kali

Benar adanya jika ada ungkapan musik merupakan alat pemersatu bangsa. Hanya dalam waktu 3 hari, sebanyak 43 pelajar tingkat SMP, SMA/K, dan PKBM dari 25 provinsi di Indonesia mampu menciptakan sebuah lagu dengan memadukan ragam alat musik dari berbagai daerah.

Lagu yang mengandung pesan tentang toleransi sesama manusia yang dibunyikan dengan memadukan alat musik kecapi, suling serta gitar ini berhasil ditampilkan dengan baik pada acara penutupan Bimbingan Teknis Aktualisasi Potensi Musik Anak dan Remaja yang dilaksanakan pada Senin-Rabu (30 Oktober – 1 November 2017).

Bimtek yang dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Subdit Pembinaan Anak dan Remaja ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan peserta didik terkait dengan karya musik.

Dalam kesempatan itu, peserta didik juga diberikan keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk menciptakan karya musik yang mengandung pesan positif dalam upaya menumbuhkan kepedulian sosial di lingkungan sekitarnya.

”Musik tidak hanya menghibur dan menyampaikan sebuah nilai moral baik secara bersamaan, tapi juga mampu membentuk dan mendidik karakter dari remaja, terutama kepedulian sosial. Nah, remaja merupakan agen perubahan terbaik baik lingkungan sekitarnya. Melalui kegiatan ini mengasah kemampuan remaja untuk lebih peduli pada isu di lingkungan melalui pesan positif dalam musik,” jelas Karina Adistiana, narasumber bimtek Musik dari Gerakan Peduli Musik Anak.

Menurut Karina, remaja memiliki pengaruh besar untuk mengajak remaja lain khususnya yang seusia untuk berbuat atau membuat perubahan yang lebih baik bagi lingkungan. Cara pertamanya yakni mereka harus mengenali dirinya sendiri.

”Tantangan menjadi remaja, dengan segala keribetan tahap perkembangan, hormon dan psikologi, mereka lebih banyak mendengarkan teman dari pada keluarga. Mereka dalam tahap mencari identitas. Mereka kemudian diajak untuk mengenai teman-teman di lingkungan itu ada yang positif, negatif dan netral,” lanjut Karina.

Tantangan remaja adalah mencari tahu apakah kepeduliannya dan menjadi teman sebaya yang positif untuk remaja lain. Caranya, dengan mengenali isu-isu kepedulian dan coba menuangkannya menggunakan musik. ”Kenapa musik, karena musik sesuai dengan yang mereka bisa,” kata wanita yang akrab disapa Anyi.

Peserta bimtek merupakan siswa terpilih yang telah memiliki latar belakang musik sebelumnya. Mereka diajak untuk berani mengeksplorasi minatnya yaitu musik sehingga bisa menjadi lebih tertarik lagi dan bisa mengembangkan minat itu.

Para narasumber diantaranya Karina Adistiana, Ribut Cahyono, Christian Buana dan Dima Miranda merupakan musisi yang sangat peduli pada musik anak. Mereka mengajak peserta bahwa musik bukan hanya berkisah tentang cinta, selingkuh atau  tema putus cinta, tapi tentang lingkungan, isu sosial, persahabatan, gotong royong dan masih banyak nilai-nilai sosial lainnya.

”Remaja paling dekat dengan musik. Biasanya lagu yang paling mereka ingat adalah lagu yang nempel di masa remaja karena berkaitan dengan kompleksitas itu. Remaja seperti mereka sedang merancang masa depan, memantapkan prinsip hidup dan apa yang dia pedulikan. Kalau remaja itu dapat lagu yang bernilai positif dan mengajak remaja lain untuk melakukannya, itu kan sebuah hal sangat baik,” tambah Karina.

Karina semakin bersemangat karena peserta bimtek beragam. Ada pelajar sekolah formal, homeschooling, sekolah kejuruan, berkebutuhan khusus, anak yang tinggal di pasar, bahkan ada anak-anak penyintas Sinabung.

Yang menarik, tanpa mendapat intervensi terkait unsur budaya, mereka dengan sendirinya mengeluarkan ‘Rasa Indonesia’ melalui musik yang dimainkannya. “Mungkin alasannya karena dia satu kelompok dengan orang beda daerah, mereka ketemu dengan banyak daerah, jadinya mereka belajar. Mereka saling belajar alat-alat musik masing-masing,” kata Karina.

Setelah bimtek, para pelajar tersebut mendapat tugas untuk membuat lagu sendiri dengan materi yang sudah diberikan selama bimtek. ”Saat pulang mereka bawa bunyi-bunyian baru, pencerahan baru, dan menjadi agen perubahan baik untuk lingkungannya,” pungkas Karina. (Bunga Kusuma Dewi)