(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Penyakit Kronis pada Usia Remaja Meningkat, Orang Tua sebaiknya Lakukan Ini

Admin disdikpora | 29 Januari 2019 | 1639 kali

Serangan penyakit tak mengenal usia. Jika dulu penyakit jantung, hipertensi atau diabetes disebut sebagai penyakit ’orang tua’, kini, penyakit yang tergolong dalam penyakit kronis itu bisa menyerang usia muda, bahkan remaja.

Dari data yang kutip Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan bahwa 5,3 % remaja berusia 15-17 tahun mengalami kasus hipertensi. Sementara itu, 5,9% anak indonesia berumur 15-24 tahun mengidap asma.

Dilansir dari Republika, kasus diabetes pada anak di bawah usia 18 tahun mengalami peningkatan sangat tinggi dalam lima tahun terakhir, yakni hingga 500% dari sebelumnya.

Menghindari penyakit kronis yang menyerang anak remaja, orang tua sebaiknya paham mengenai faktor risiko munculnya penyakit kronis pada remaja.

Menurut dr. Theresia Sandra Diah Ratih, MHA, Kepala Sub Direktorat Penyakit Paru Kronik dan Gangguan Imunologi Dirjen P2PTM Kemenkes RI, yang ditemui pada acara Young Health Programme beberapa waktu lalu, pada umumnya penyakit kronis dipengaruhi oleh genetik (turunan dalam keluarga) dan lingkungan sekitar.

Namun, khusus pada remaja, faktor risiko utama lebih banyak terjadi karena gaya hidup yang buruk. Seperti merokok, kebiasaan makan tidak sehat, serta kurang gerak.

Dokter yang akrab disapa dr. Sandra itu, mengajak generasi muda untuk berkomitmen memulai hidup sehat menerapkan strategi CERDIK. Tak hanya untuk diri sendiri, strategi ini juga bisa dilakukan oleh seluruh anggota keluarga. Orang tua yang paling mendukung dalam menerapkan gerakan ini.

Gerakan CERDIK sendiri merupakan singkatan dari:

Cek kondisi kesehatan secara berkala, termasuk berat dan tinggi badan hingga kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah. Cek kesehatan rutin ini dilakukan 1 tahun sekali dan sudah bisa dilakukan sejak anak usia 15 tahun.

Enyahkan asap rokok dan berhenti merokok. Anak menjadi peniru orang tua dalam bertingkah laku. Karena itulah, jika Anda termasuk orang tua yang merokok, segera berhenti demi kesehatan keluarga.

Rajin melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit dalam sehari. Seperti olahraga, berjalan kaki, atau membersihkan rumah. Bangun suasana menyenangkan bersama anak saat melakukan aktivitas tersebut.

Diet dengan gizi seimbang, konsumsi makanan sehat, makan buah dan sayur yang cukup, serta hindari makanan manis yang berlebihan, dan minuman berkarbonasi.

Istirahat yang cukup. Pastikan seluruh anggota keluarga Anda mendapatkan tidur yang cukup dalam sehari.

Kelola stres dengan baik. Beban pelajaran serta pergaulan menjadi  masalah tersendiri bagi remaja. Sesekali masuklah ke dunia anak remaja dan carikan solusi atas masalah tersebut. Luangkan waktu liburan bersama mereka agar hubungan anak dan orang tua juga semakin dekat. (Bunga Kusuma Dewi – Ibu Rumah Tangga. Foto: Fuji Rachman)