(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Pola Asuh Salah Bisa Sebabkan Anak Psikopat

Admin disdikpora | 04 April 2018 | 890 kali

tulisan ini bertujuan agar para orang tua waspada atau berhati-hati dalam menerapkan pola asuh terhadap anak-anaknya. Salah atau kurang tepat dalam menerapkan pola asuh akan berakibat fatal dalam pembentukan karakter anak.

Dilansir dari NYPost.com. beberapa waktu lalu, sejumlah penelitian yang dilakukan The Norwegian University of Science di Norwegia mengungkapkan, pola asuh yang salah bisa menjadi salah satu penyebab seorang anak tumbuh menjadi psikopat, seseorang yang memiliki trauma kekerasan kejiwaan akut atau perilaku kekerasan menyimpang. Seorang psikopat biasanya dikenal sebagai pribadi yang tidak memiliki empati dan tega melakuan kekerasan terhadap orang lain tanpa merasa bersalah.

Penelitian itu dilakukan di sebuah penjara di Norwegia dengan tingkat pengamanan maksimum. Dari hasil wawancara, para peneliti menemukan bahwa para narapidana psikopat mengalami dua kondisi buruk di masa kecil. Pertama, mereka diabaikan oleh kedua orang tua atau sebaliknya, kedua, mereka terlalu dilindungi. Sebagian dari mereka juga mengalami pelecehan seksual di masa kecil mereka.

Ketua Tim peneliti, Dr. Aina Gullhagen menjelaskan, para penjahat tersebut telah menjadi korban pelecehan buruk di masa kecil mereka. "Kekerasan-kekerasan para penjahat tersebut adalah usaha mereka untuk menggambarkan rasa traumanya di masa kecil, namun hanya caranya yang salah," kata Aina.

Gullhagen menambahkan, para penjahat psikopat itu hidup dalam situasi dimana tidak ada seorangpun yang peduli, atau berada dalam lingkungan yang penuh kendali dari orangtua, sehingga anak harus benar-benar menjadi penurut dan patuh. Namun sebaliknya, ada juga penjahat psikopat  yang semasa kecilnya  menjadi objek dari pola pengasuhan yang acuh tak acuh.

Sebagai pembanding, peneliti mencoba untuk membuat ukuran pola asuh anak yang sering dilakukan oleh para orang tua saat ini, mulai dari orang tua yang sama sekali tidak peduli hingga orang tua yang terlalu peduli dan cenderung terlalu mengatur atau posesif. Mereka menemukan, kebanyakan orang tua berada di pola asuh di tengah, tidak begitu posesif dan tidak terlalu mengabaikan. Namun oarng tua para psikopat tidak demikian. "Dalam studi yang saya lakukan, para penjahat itu berada di skala sangat mengatur dan sangat menelantarkan," kata Aina.

Meski demikian, menurut Gullhagen,  orang tua tidak dapat disalahkan atas semuanya. Karena banyak juga anak yang memiliki masa kecil buruk, namun tidak menjadi pelaku kriminal maupun psikopat.

 “Perilaku buruk tidak selamanya berasal dari pola asuh yang salah, namun perilaku ini juga bukan warisan genetis. Itulah poin penting yang ingin saya sampaikan,” katanya. Yanuar Jatnika