Saat anak memasuki usia remaja, orangtua mulai kelabakan. Anak sudah sulit diarahkan, mulai sibuk dengan dirinya sendiri, mulai mau membangkang, dan melawan.
Menghadapi perubahan perilaku si anak, tak jarang orang tua hilang kesabaran dan bahkan menerapkan hukuman fisik pada si anak yang beranjak remaja tersebut. Masalahnya, hukuman fisik, dan ungkapan-ungkapan kasar dari orang tua cenderung membuat anak terluka. Bukanya anak belajar untuk mendengarkan Anda tapi mereka malah semakin berulah dan melawan melalui prilaku yang merugikan diri sendiri seperti tindakan merokok.
Gimana orang tua menghadapinya?
Kerapkali, masalah berawal dari kondisi kejiwaan orang tua itu sendiri, yakni punya masalah. mulai dari masalah pekerjaan di kantor, hubungan dengan teman kerja yang kurang baik, masalah dengan keluarga, masalah ekomomi keluarga, masalah anak yang belum terselesaikan dan masalah-masalah kecil lainnya.
Masalah ini, tentu mempengaruhi emosi, cara berpikir dan bertindak. Anak malah menjadi sumber meledaknya emosi karena mereka tidak mau melakukan atau mendengarkan orang tua.
Untuk menghindari masalah seperti itu, orang tua perlu melatih kesabaran agar lebih bisa menjaga emosi ketika anak tidak seperti yang diharapakan terutama saat melakukan apa yang diminta. Cobalah melatih kesabaran dalam menghadapi dan mengetahui apa sebenarnya yang kebutuhan si anak. Dengan begitu si anak akan lebih mau mendengarkan orang tua.
Di sisi lain, anak berulah karena punya masalah sendiri, mulai dari hubungan dengan teman yang tidak baik, masalah dengan guru, pelajaran yang mereka tidak mengerti yang mengakibatkan mereka sulit dalam proses belajar, malas, perestasi belajar yang buruk, kecanduan dalam bermain game dan yang paling banyak dihadapi anak kurangnya perhatian orangtua kepada anak.
Dikutip dari laman aquariuslearning.co.id., ada berikut solusi yang bisa Anda, sebagai orang tua, terapkan agar komunikasi dengan anak berjalan baik, artinya anaak remaja kita mau mendengarkan apa yang Anda sampaikan :
Jika tidak mampu mengatasi masalah sendiri terlebih dahulu akan sulit bagi Anda untuk bersabar dalam menghadapi anak. Dengan kemampuan menahan diri akan membawa dampak yang lebih baik bagi Anda dalam menilai permasalahan yang anak hadapi.
Melihat masalah anak secara keseluruhan dan mengetahui mengapa anak tidak mau mendengarkan perkataan Anda. Mencari tahu berarti Anda memberikan kesempatan bagi anak untuk bercerita mengenai diri mereka. Mengetahui apa yang mereka rasakan dan keluhkan. Mulai dari sekolah, teman, guru, dan masalah pribadi.
Jadilah sahabat yang dapat dipercaya oleh anak agar ia merasa aman, disayangi, dicintai dan diperhaikan yang akan membantu mereka melewati lika liku proses kehidupan. Dengan menjadi sahabat bagi anak akan memudahkan Anda untuk mengetahui perkembangan anak. Mulai dari siapa teman bermainnya, apa yang mereka lakukan, kegiatan apa yang mereka sering lakukan bersama temannya, apa saja hal yang sering ia ceritakan bersama teman-temannya dan semua hal-hal kecil lainya yang terlihat tidak penting bagi Anda.
Terkadang, sikap anak yang suka membangkang, melawan bahkan memberontak sebetulnya hanya untuk mencari perhatian dan waktu Anda. Ketika mereka memiliki masalah, mereka tidak tahu kepada siapa harus bercerita agar ia merasa tenang dan tahu cara mengatasi masalahnya. Karena masalah inilah yang membuat ia terkadang harus melawan dan memberontak.
Dengan Anda memberikan perhatian dan waktu akan membuat mereka merasa nyaman dan dengan sendiri anak akan bersikap baik dan seperti yang Anda inginkan selama ini. Yanuar Jatnika
sumber : http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=1659