(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Seperti Apa sih Peran Ayah Dalam Mendidik Anak?

Admin disdikpora | 06 Februari 2018 | 3487 kali

Salah kaprah kalau ada yang mengatakan, bahwa mengasuh dan mendidik anak adalah tugas dan tanggungjawab Ibu sedangkan Ayah hanya sekedar mencari nafkah.

Di berbagai ajaran agama manapun, sejak dulu hingga sekarang, tugas mendidik anak dilakukan berdua, antara Ayah dan Ibu. Ada peran Ayah yang tidak bisa dilakukan Ibu dan begitu juga sebaliknya. Ada beberapa ungkapan yang bisa menggambarkan perbedaan cara Ayah dan Ibu  dalam mendidik anak, seperti berikut ini :

  1. Kasih Ibu tidak bersyarat, sedangkan Cinta Ayah kualitatif dan melekat pada performance  anak;
  2. Ibu kuatir tentang bagaimana bayinya bisa bertahan hidup, sedangkan Ayah berpikir bagaimana anaknya dapat menghadapi masa depan;
  3. Ibu mendisiplin anak-anak waktu demi waktu, sedangkan Ayah mendisplin anak dengan peraturan;
  4. Dari ibu, anak belajar segi emosinya, sedangkan dari Ayah, anak belajar untuk hidup di tengah masyarakat;
  5. Ibu memberitahukan anak-anak untuk hati-hati ini dan itu di dalam bermain, sedangkan Ayah justru mendorong anak untuk berani mencoba sesuatu yang baru.

 Praktisi parenting, Najeela Shihab, menyebutkan 4 peran ayah di dalam keluarga, yakni :

  1. Player (Teman bermain).

Sebagai player, Ayah menjadi teman bermain bagi anak-anaknya. Permainan membuat anak merasa nyaman dan menjadi sarana membangun ikatan. Semakin sering Ayah bermain dengan anak, biasanya semakin berkualitas mental anak.

 

  1. Teacher (Pendidik)

Seorang ayah yang baik juga harus bisa berperan sebagai guru, sebagai  sumber pengetahuan bagi anak. Sebagai guru, Ayah bukan hanya untuk mentransfer pengetahuan, tetapi juga untuk memelihara rasa keingintahuan anak. Bidang-bidang yang biasanya dikuasai Ayah dan lebih baik dari Ibu adalah pelajaran ABCD (Ally/sebagai teman, Boundaries/memberi batasan, Challenge/Memberikan tantangan, Dreams/Memberikan mimpi).

 

  1. Protector (Pelindung)

Setiap Ayah pasti memiliki naluri untuk melindungi anaknya sejak lahir. Tapi fungsi Ayah sebagai pelindung bukan hanya itu. Justru, yang terpenting adalah mengajarkan anak-anak untuk melindungi dirinya sendiri karena orangtua tak mungkin bersama mereka setiap waktu. Sebagai pelindung, Ayah perlu menjadi Spy, dalam arti berusaha mengenali dunia anak: mengetahui apa kesukaannya, apa yang dibencinya, teman-teman dekatnya, dan dunia yang ditekuni anak. Semakin Ayah mengetahui dunia anak, semakin mudah menjalin komunikasi dan koneksi dengan mereka.

 

  1. Partner (Membantu ibu)

Sebagai partner, Ayah tidak boleh hanya berharap dan bergantung pada Ibu, tetapi juga terlibat aktif. Ayah juga memiliki hak untuk bermain bersama anak, tak hanya berfungsi sebagai “bad cop” untuk menakut-nakuti anak. Karena Ayah dan Ibu adalah partner, maka peraturan rumah tangga pun perlu disepakati dan tidak boleh berseberangan. (Yanuar Jatnika)