PEMETAAN TARGET INDIKATOR PRIORITAS RPJPD, DISDIKPORA GELAR RAPAT PEMBAHASAN
Singaraja, Selasa 23 April 2024 | DisdikToday
Menyambung hasil rapat pada Senin 18 Maret 2024, yang menyepakati isu-isu strategis/permasalahan yang akan menjadi indikator prioritas dalam dokumen rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) periode 2025-2045, maka pada hari ini, Selasa, 23 April 2024 dilaksanakan rapat lanjutan guna menentukan target indikator prioritas untuk jangka waktu 20 tahun ke depan.
Target indikator yang disusun nantinya akan menjadi arah kebijakan dalam menentukan program dan kegiatan dengan tepat yang akan menjadi tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng.
Mewakili Kepala Disdikpora, rapat dalam format diskusi ini dipimpin oleh Sekretaris Dinas, Ida Bagus Gde Surya Bharata, S.Pd.,MAP, didampingi Perencana Ahli Muda Gede Wardana, S.Kom. dan diikuti seluruh pejabat teknis pengampu kegiatan.
Adapun hasil pembahasan disepakati hal-hal sebagai berikut.
Untuk urusan pendidikan, indikator yang dipasang meliputi angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Harapan Lama Sekolah (HLS). Dua indikator ini tetap masuk dalam dokumen RPJPD karena menjadi faktor penting menentukan IPM, meskipun perhitungan dilakukan oleh BPS (data BPS). Sebab lain, RLS dan HLS ada di dokumen RPJPN, oleh sebab itu harus ada pula di dokumen RPJPD.
Selanjutnya indikator Angka Partisipasi Sekolah (APS) rentang usia 5-6 tahun, 7-12 tahun, 13-15 tahun, dan 7-18 Kesetaraan. APS 7-15 ditarget 100% tiap tahun, pasalnya dituntut paripurna sesuai rapor pendidikan. Namun tidak demikian untuk APS 5-6 tahun. Dipengaruhi faktor regulasi, sosial ekonomi dan akses, dengan capaian 46,44% pada tahun 2023, realistis meningkat 4,9% per tahun dan mencapai 100% pada 2035. Dengan capaian yang rendah saat ini yang berada pada angka 6,64%, APS 7-18 Kesetaraan dipasang peningkatan 5,8% per tahun dan mencapai 100% pada 2040.
Indikator literasi dan numerasi SD dan SMP, yang saat ini berada pada angka 53% SD dan 68% SMP, dengan kenaikan 4 sampai 5 persen per tahun, ditarget 100% pada tahun 2035.
Untuk urusan pemuda dan olahraga, indikator yang dipasang mengacu pada Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 yang terdiri dari persentase organisasi pemuda yang aktif, dengan kenaikan 0,9% per tahun dan mencapai 100% pada 2045. Persentase wirausaha muda, target pada 2045 sebesar 25% dengan kenaikan 0,9% per tahun.
Cakupan pembinaan atlet muda, naik 1,8% per tahun, cakupan pelatih yang bersertifikasi, naik 0,6% per tahun, cakupan pembinaan olahraga, naik 1,9% per tahun. Ketiga indikator ini diproyeksikan 100% pada usia Indonesia Emas 2045.
Sementara indikator jumlah atlet berprestasi, dengan target pertambahan 10 orang atlet berprestasi per tahun seluruh cabang olahraga binaan KONI hingga mencapai 610 atlet berprestasi pada tahun 2045. Kemudian indikator jumlah prestasi olahraga yang merupakan jumlah cabang olahraga yang berprestasi di tingkat nasional atau internasional, dipasang peningkatan 3 cabor per tahun dengan harapan terdapat 74 cabor berprestasi pada 2045. Indikator terakhir yaitu persentase sarana prasarana olahraga yang ada di Kabupaten Buleleng yang representatif untuk penyelenggaraan kejuaraan, ditarget peningkatan 2% per tahun.