(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Pendidikan Seks pada Anak Usia Dini

Admin disdikpora | 24 Februari 2022 | 2956 kali

Pendidikan Seks pada Anak Usia Dini

Tapi tahukah ayah bunda bahwa pendidikan seks sangat penting diberikan sebagai dasar dalam menentukan sikap pencegahan pelecehan ataupun kekerasan seksual.


Orang pertama yang memberikan pendidikan ini tentunya adalah orang tua. Orang tua berkewajiban melindungi anak dari berbagai potensi bahaya yang ada di lingkungan sekitar.  Orang tua juga diharapkan menjadi sosok pertama yang memberikan pemahaman tentang seks dan mengenalkan kepada anak tentang sikap pencegahan pelecehan ataupun kekerasan seksual. Namun, tetap harus memperhatikan tahapan perkembangan anak saat memberikan edukasi tersebut. Bagaimana caranya? Yuk kita bahas di bawah ini:


Orang tua dapat mengenalkan identitas anak dengan mengenalkan perbedaan ciri-ciri tubuh anak perempuan dan laki-laki.

Selanjutnya mengenalkan anatomi tubuh, hal ini dapat dilakukan ketika orang tua membiasakan anak membersihkan alat kelaminnya sendiri setelah BAK atau BAB agar anak dapat belajar mandiri sekaligus membiasakan untuk tidak sembarangan mengizinkan orang lain menyentuh alat kelaminnya.

Secara bertahap orang tua dapat menyampaikan pendidikan seksual mengenai cara berkembang makhluk hidup dan memberikan penjelasan mengenai dampak-dampak yang akan diterima apabila anak melakukan hal yang menyimpang. Dalam penyampaian pendidikan seksual tetap harus disesuaikan dengan usia anak, karena ketika anak mulai mengenal pendidikan seksual, anak akan kritis dan ingin tahu mengenai banyak hal. Oleh karena itu perlu diberikan informasi secara jujur, akurat, terbuka, dan tidak menjawab pertanyaan anak dengan asal-asalan atau memberikan informasi yang tidak jujur. Hal ini penting untuk membiasakan anak bersikap jujur dan terbuka kepada orang tua.

Lebih lanjut, orang tua juga harus bersikap wajar, tidak berlebihan, rileks, menjaga intonasi suara, tidak menakut-nakuti, menghilangkan rasa risih dan takut ketika menjelaskan mengenai pendidikan seksual pada anak.

Orang tua sebaiknya terlebih dahulu melepaskan persepsi seks dewasa yang erotis dan mesum ketika menginformasikan kepada anak supaya anak tidak menerima pesan dengan keliru. Maka sebaiknya orang tua mampu memberikan pemahaman dengan cara yang sederhana terlebih dahulu.

Contoh: menggunakan cerita bergambar yang menjelaskan mengenai bagian tubuh yang tidak boleh disentuh, cara menolak dan melaporkan ketika anak menerima sentuhan bagian yang tidak boleh disentuh,


 Berikan edukasi tentang: (a) tubuhku hanya milikku, (b) sentuhan yang baik dan sentuhan yang buruk, (c) bagian-bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain, (c) rahasia yang baik dan rahasia yang buruk, (d) pelaporan dan pengungkapan pelaku, baik yang dikenal, maupun tidak dikenal, serta pertolongan.

Tanamkan juga peraturan-peraturan yang berlaku menurut agama dan nilai-nilai moral budaya serta sebab akibat jika hal yang tidak diinginkan terjadi (dengan tidak menakut-nakuti) ketika mengenalkan seks dan memahamkan pencegahan kekerasan dan penyimpangan seksual pada anak.

Dengan demikian program pendidikan seksual sangat pengaruh dalam mencegah terjadinya kekerasan seksual pada anak usia dini. Oleh karena itu, satuan PAUD hendaknya melakukan kemitraan dengan orang tua agar lebih peduli dengan keselamatan anak-anak. Selain itu juga diharapkan dapat terciptanya keharmonisan dan keselarasan antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam mewujudkan visi bersama untuk membantu tumbuh kembang anak.


Penulis            : Ifina Trimuliana


Kurator          : Dona Paramita


 


Referensi:


Davies, A. W., Simone-Balter, A., & van Rhijn, T. (2021). Sexuality education and early childhood educators in Ontario, Canada: A Foucauldian exploration of constraints and possibilities. Contemporary Issues in Early Childhood, 146394912110607. https://doi.org/10.1177/14639491211060787


Lara Fridani. 2011. Ibu Dari Mana Aku Beasal. Bandung. Lentera Ilmu Cendekia


Solehati, T., Septiani, R. F., Muliani, R., & Nurhasanah, S. A. (2022). Intervensi Bagi Orang Tua dalam Mencegah Kekerasan Seksual Anak di Indonesia?: Scoping Review. 6(3), 2201–2214. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i3.1914