PAUDPEDIA — Ayah, Bunda, dan Sobat PAUD, anak usia dini merupakan masa kritis bagi perkembangan identitas diri. Selama masa ini, anak-anak mulai memahami siapa diri mereka dan bagaimana mereka menyesuaikan diri dengan dunia di sekitar mereka. Berikut adalah beberapa faktor kunci yang mempengaruhi perkembangan identitas diri pada anak usia dini.
1. Keluarga
Keluarga memainkan peran penting dalam membentuk identitas diri seorang anak. Anak-anak belajar tentang identitas mereka sendiri dengan mengamati dan berinteraksi dengan anggota keluarga mereka. Misalnya, mereka mungkin belajar tentang etnis, tradisi budaya, dan nilai-nilai mereka dari orang tua dan kakek nenek mereka.
2. Teman sebaya
Ketika anak-anak mulai berinteraksi dengan teman sebayanya, mereka mulai membandingkan diri mereka dengan orang lain dan membentuk pendapat mereka sendiri tentang diri mereka sendiri. Pengalaman sosial yang positif dapat membantu meningkatkan harga diri dan menumbuhkan citra diri yang positif. Saat anak tumbuh, teman sebayanya menjadi refleksinya. Teman sebaya dapat memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan identitas diri anak. Oleh karena itu, memiliki teman sebaya yang positif sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak. Dalam hal ini, "positif" berarti mendukung kualitas yang memperkuat hubungan antara anak dan lingkungannya, sehingga memperkuat identitas mereka dengan lingkungan tersebut. Orang dewasa harus memahami dan memberdayakan identitas anak tanpa merusak, melainkan memperkuat dasar-dasar individu manusia mereka.
3. Kondisi Lingkungan
Lingkungan di mana anak berinteraksi juga dapat berperan dalam pengembangan identitas diri. Anak-anak terus-menerus menerima masukan dari orang dewasa, teman sebaya, media sosial, dan lingkungan fisik mereka. Hal ini dapat memengaruhi cara anak melihat diri mereka sendiri, orang lain, dan dunia di sekitar mereka. Lingkungan yang positif dan mendukung dapat membantu anak mengembangkan identitas diri yang kuat dan sehat. Sebaliknya, lingkungan yang negatif dan tidak mendukung dapat memengaruhi anak secara negatif dan bahkan dapat menyebabkan masalah dalam perkembangan identitas diri mereka. Misalnya, anak-anak yang tumbuh dalam keluarga yang tidak stabil atau dalam lingkungan yang penuh kekerasan dapat memiliki masalah dalam mengembangkan identitas diri yang positif dan stabil. Demikian juga, anak-anak yang tidak memiliki banyak teman sebaya atau merasa tidak diterima oleh lingkungan sekitar mereka dapat merasa tidak aman dan kehilangan kepercayaan diri.
Ayah, Bunda, dan Sobat PAUD, pemahaman tentang identitas diri pada anak diperlukan agar anak dapat mengenal, memahami, dan menghargai kebutuhan dirinya dan orang lain. Oleh karena itu, anak perlu diberi dukungan dalam menumbuhkan identitas dirinya.
Penulis : Felisitas Ndeot
Editor : Ifina Trimuliana
Kurator : Dona Paramita
Referensi:
Lasson, V. (2002, June). Children's identity. In Child and Youth Care Forum (Vol. 31, pp. 177-182). Kluwer Academic Publishers-Plenum Publishers.
Raburu, P. A. (2015). The self-who am I?: Children’s identity and development through early childhood education.
Thomas, J., & Holland, S. (2010). Representing children's identities in core assessments. British Journal of Social Work, 40(8), 2617-2633.
sumber : https://paudpedia.kemdikbud.go.id/galeri-ceria/ruang-artikel/faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-identitas-diri-anak?ref=MTUzNi1lODEzNzNiZA==&ix=NDctNGJkMWM0YjQ=