Apa Itu Pidato?
Sobat SMP tentu pernah melihat
seseorang berbicara di depan banyak orang. Mungkin Sobat SMP melihat seorang
teman berpidato di sekolah atau menyaksikan guru berbicara di depan kelas. Tapi,
apakah semua orang yang berbicara di depan umum sedang berpidato?
Pidato adalah bentuk komunikasi
lisan yang disampaikan kepada audiens dengan tujuan tertentu, seperti
menginformasikan, meyakinkan, atau menghibur. Seorang guru yang menjelaskan
pelajaran di depan kelas, meskipun berbicara di depan umum, biasanya tidak
dianggap sedang berpidato. Pidato lebih sering dikaitkan dengan acara formal,
seperti upacara, seminar, atau kompetisi pidato.
Fungsi Pidato
Pidato memiliki banyak fungsi,
tergantung pada konteks dan tujuannya. Berikut adalah beberapa fungsi utama
pidato:
Menginformasi: Memberikan
informasi atau pengetahuan baru kepada audiens.
Meyakinkan: Mempengaruhi audiens
untuk percaya atau bertindak sesuai dengan apa yang disampaikan.
Menghibur: Menyampaikan sesuatu
dengan cara yang menyenangkan, bisa melalui humor atau cerita.
Memotivasi: Memberi semangat atau
dorongan kepada audiens untuk melakukan sesuatu.
Pendekatan Persuasif dalam Pidato
Untuk membuat pidato yang
efektif, pendekatan persuasif sangat penting. Mengapa? Karena dengan persuasi
yang tepat, kita bisa mempengaruhi audiens dan membuat pesan kita lebih kuat.
Ada tiga pendekatan utama dalam persuasi yang bisa Sobat SMP gunakan:
Pendekatan Etika (Ethos):
Apa Itu?: Memanfaatkan
nilai-nilai moral dan kredibilitas pembicara.
Bagaimana Caranya?: Menunjukkan
integritas dan pengetahuan pembicara tentang topik yang disampaikan. Contoh:
Menunjukkan kejujuran dan pengalaman pribadi.
Pendekatan Logika (Logos):
Apa Itu?: Menggunakan fakta,
data, dan logika untuk mendukung argumen.
Bagaimana Caranya?: Menyertakan
statistik, bukti konkret, dan argumen rasional. Contoh: Menjelaskan manfaat
membaca dengan data penelitian.
Pendekatan Emosi (Pathos):
Apa Itu?: Menggunakan emosi untuk
menyentuh hati audiens.
Bagaimana Caranya?: Membuat
cerita yang mengharukan atau menyemangati. Contoh: Menceritakan kisah
inspiratif untuk memotivasi orang lain.
Mengapa Perlu Pendekatan
Persuasif?
Pendekatan persuasif diperlukan
agar pidato tidak hanya sekadar berbicara, tetapi mampu mempengaruhi dan
menggerakkan audiens. Dengan persuasi, Sobat SMP bisa:
Menguatkan Pesan: Membuat pesan
lebih meyakinkan dan menarik.
Meningkatkan Pengaruh:
Meningkatkan kemungkinan audiens bertindak sesuai ajakan.
Membangun Hubungan: Membuat
audiens merasa terhubung dan lebih peduli pada topik yang disampaikan.
Contoh Penggunaan Pendekatan
Persuasif
Bayangkan Sobat SMP ingin
meyakinkan teman-teman untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Berikut
adalah cara menggunakan pendekatan persuasif:
Ethos: “Sebagai siswa yang peduli
pada kebersihan, saya merasa bertanggung jawab untuk memastikan lingkungan kita
bersih.”
Logos: “Menurut data sekolah,
sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan pencemaran dan
penyakit.”
Pathos: “Bayangkan betapa
menyenangkan jika kita bisa belajar di lingkungan yang bersih dan nyaman setiap
hari!”
Pidato bukan sekadar berbicara di
depan umum, tetapi memiliki tujuan dan fungsi yang jelas. Dengan menggunakan
pendekatan persuasif, Sobat SMP dapat membuat pidato yang lebih kuat dan mampu
mempengaruhi audiens dengan lebih efektif. Jadi, saat Sobat SMP diberi
kesempatan untuk berpidato, gunakan etika, logika, dan emosi untuk menyampaikan
pesan dengan baik dan mempengaruhi pendengar. Bagi Sobat SMP yang ingin
mempelajari lebih dalam, Sobat SMP bisa melihat modul bahasa Indonesia pada
link berikut ini. Semoga artikel ini menambah pengetahuan dan membantu
pembelajaran, sampai jumpa pada artikel selanjutnya!
Sumber :
https://ditsmp.kemdikbud.go.id/ragam-informasi/article/mengapa-pendekatan-persuasif-penting-dalam-pidato