Panggilan jiwa adalah keinginan yang tinggi dalam diri seseroang untuk memilih salah satu profesi yang disenanginya. Panggilan jiwa semata ditujukan kepada tuntutan hati nurani terhadap satu perbuatan yang dianggap baik. Adapun faktor utama yang membuat seseorang menjadi profesional adalah panggilan jiwanya untuk mengabdi pada profesi yang dipilih, dalam hal ini profesi itu adalah menjadi seorang guru.
Guru “diGugu dan ditiru” karena itu guru sebagai model yang akan dijadikan contoh baik dalam bersikap, berinteraksi, dan berpengetahuan. Oleh karena itu, sikap seorang guru harus dijaga dan ditingkatkan. Cara berinteraksi guru harus elegan dan bersahabat agar peserta didik berani berinteraksi dengan cara yang sopan. Selain itu, pengetahuan seorang guru harus segera ditambah agar lebih mudah dalam setiap pertanyaan peserta didik.
Guru merupakan seorang pengajar, pendidik, pembimbing, pembaharuan, dan pembangunan masyarakat, serta panutan bagi murid-muridnya. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki kepribadian yang baik dan memenuhi kriteria menjadi guru profesional. Seorang guru harus memiliki sikap memanusiakan manusia supaya bisa menjadi manusia sejati, dalam arti sebagai guru juga sebagai makhluk sosial yang dapat memahami untuk mengatasi permasalahan sosial kemanusiaan yang banyak terjadi di negara manapun.
Dalam mengaplikasikan tugas tersebut bukanlah hal yang mudah. Jika tidak dilandasi oleh panggilan jiwa akan terasa sangat sulit untuk dijalani. Seseorang yang memasuki profesi sebagai tenaga pengajar berarti mau mengabdikan dirinya sebagai pelayanan kepada masyarakat karena masyarakat bagian dari medan pelayanan. Tuntutan untuk mengabdikan diri kepada masyarakat, dalam hal ini adalah masyarakat yang belajar di lingkungan pendidikan lebih disebabkan oleh keinginan untuk mendarmabaktikan segenap kemampuan sebagai anggota sebuah profesi dengan menetapkan komitmen untuk dirinya sendiri.
Komitmen merupakan penetapan di dalam diri seseorang untuk menerima atau menolak satu atau lebih tujuan dan menuntun perbuatan atau kegiatan. Komitmen bukan sekadar keterlibatan saja. Komitmen adalah kesediaan seseorang untuk terlibat aktif dalam suatu kegiatan dengan tanggung jawab yang tinggi. Misalnya saja ketika seseorang sudah berkomitmen untuk menjadi guru karena panggilan jiwa maka ia harus memiliki komitmen tinggi untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya termasuk mencari solusi ketika terdapat permasalahan pada lingkungan sekolah. Karena komitmen seorang guru merupakan modal utama dalam mengabdi pada lembaga pendidikan.
Guru yang berkomitmen tinggi ditentukan oleh pengaruh internal yang ada pada guru itu sendiri. Selain itu pemahaman terhadap konsep yang dimilikinya juga merupakan komitmen seseorang kepada tugasnya. Dengan adanya pengaruh internal pada diri sendiri maka setiap pekerjaan yang dikerjakan akan menimbulkan perasaan puas dengan pelaksanaan tugas yang sudah dikerjakannya. Orang yang terpanggil jiwanya akan memiliki perasaan puas dengan pelaksanaan tugas yang dikerjaannya, dan selalu berpikiran positif yakni mengganggap bahwa pekerjaan adalah ibadah, diwujudkan dengan cinta terhadap pekerjaan atau mencintai melalui bekerja.
sumber : https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/guru-berintegritas-panggilan-jiwa/