Diterbitkan | : | 13 November 2021 21:25 |
Sumber | : | Kemendikbud, 2016. Panduan Pembelajaran untuk Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kemendikbud |
Penulis | : | ENDRO SRI WIDAYATI |
Mengenal Model Pembelajaran Discovery Learning
oleh Endro Sri Widayati
Implementasi Kurikulum 2013 menurut Peremndikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar proses menggunakan 3 (tiga ) model pembelajaran yang diharrapkan sebagai pendukung pembelajaran scientific. antara lain Discovery Learning, Problem Base Learning dan Projec Base Learning. Selain itu guru juga diperkenankan menggunakan model pembelajaran kooperative leraning seperti: Jigsaw, NHT, Think- Pair- Share, Picture and picture dll.
Dari berbagai model pembelajaran tersebut masing-masing model pembelajaran memiliki keunggulan masing-masing sehingga sebagai guru tentu saja harus menganalisis Kompetensi Dasar, kapan menggunakan model pembelajaran tersebut sehingga sesuai dengan target kurikulum.
Dalam artikel ini saya akan mengenalkan apa itu pembelajaran discovery learning , keunggulan serta karakteristik dari model pembelajaran tersebut. Model pembelajaran discovery learning merupakan pembelajaran berbasis penyingkapan ( discovery) sedangkan learning berarti tindakan menemukan. Jadi pembelajaran ini memiliki dua proses utama yaitu : (1) melibatkan siswa dalam mengajukan atau merumuskan pertanyaan-pertanyaan ; (2) Siswa menyingkap, menemukan jawaban atas pertanyaan melalui serangkaian kegiatan penyelidikan dan kegiatan sejenis. sehingga model ini cocok untuk menguasai pengetahuan yang bersifat konseptual.
Adapun langkah kerja model pembelajaran discovery learning adalah (1) pemberian rangsangan (stimulation) ; (2) Perumusan Masalah (problem statement); (3) Pengumpulan Data (Data colection); (4) Tahap Pengolahan Data ( Data Procesing); (5) Tahap Ferifikasi Data ( Data Verivication ) ; (6) Tahap penarikan kesimpulan (Generalization).
Kelebihan model pembelajaran Discovery Learning adalah (1) Real Life Skills ; siswa belajar tentang hal-hal penting namun mudah dilakukan, siswa didorong untuk ” melakukan” bukan duduk, diam dan mendengarkan; (2) Open Ended Topic : tema yang dipelajari tidak terbatas, bisa bersumber dari mana saja; buku pelajaran, pengalaman siswa/guru, TV, Radio, Internet maupun pelaku sejarah; (3) Intuitif, Imajinatif, Inovatif : siswa belajar dengan mengerahkan seluruh potensi yang siswa miliki, mulai dari kreativitas hingga imajinasi; (4) Peluang melakukan penemuan : dengan berbagi observasi dan experimen, siswa memiliki peluang untuk melakukan penemuan.
Karakteristik KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi yang sesuai dengan Model pembelajaran Discovery Learning dapat diterapkan untuk pembejaran KD-KD dari KI – 3 (pengetahuan) dan KI-4 (Ketrampilan)
Sumber : https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/mengenal-model-pembelajaran-discovery-learning/