(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Peran Orang Dewasa dalam Membangun Pengetahuan Anak Usia 0-2 tahun

Admin disdikpora | 04 Januari 2022 | 184 kali

PAUDPEDIA—Ayah Bunda dan Sobat PAUD, saat bayi dilahirkan otak mereka sudah siap untuk menerima stimulasi dari lingkungan agar dapat berkembang dengan optimal. Perkembangan otak ini  akan terus berkembang seiring berjalannya waktu, semakin sering kita memberikan stimulasi maka semakin bagus juga perkembangannya.  

Lebih lanjut Ayah bunda juga perlu tahu bahwa usia 0-2 tahun, perkembangan otak manusia berada pada tahapan sensori motor.  Pada tahap ini anak membangun pengetahuannya berdasarkan apa yang ia tangkap melalui pancainderanya (aktivitas sensor) dan motoriknya. Mereka menggunakan sistem sensori motorik bawaan seperti, menghisap, menggenggam dan akivitas motorik kasar untuk membangun pengetahuan mereka.

Perkembangan otak ini menentukan bagaimana anak dapat membangun pengetahuannya. Namun, tentu saja hal ini tidak akan terlepas dari peran orang dewasa yang ada di sekitar lingkungan mereka dalam memberikan stimulasi. Agar lebih jelas, mari kita bahas beberapa tips berikut ini:

  1. Menyediakan permainan interaktif, yaitu permainan yang bisa mengaktifkan berbagai pancaindera, seperti mainan yang juga memiliki suara, berbagai warna, bermacam bentuk dan beragam tekstur. Jadi  anak bisa melihat, meraba serta anak juga bisa mendengar.

Contoh:                                                                    

  • Permainan sederhana menangkap dan melempar bola. 
  • Permainan menggunakan adonan tepung atau playdough, kemudian anak diminta untuk meremas dan membentuk adonan sesuai imajinasi mereka
  • Bermain pasir
  • Permainan meraba kasar halusnya suatu benda, misalkan menggunakan amplas dan kain sutra
  • Bermain petak umpet
  • Permainan “ambil bola”, yaitu meletakkan bola-bola kecil di depan anak, kemudian anak didorong meraih bola tersebut.
  1. Menyediakan lingkungan di mana bayi atau atau batita dapat merangkak dan bereksplorasi dengan leluasa.
  2. Menyediakan lingkungan yang kaya bahasa, artinya orang tua harus aktif mengajak anak berinteraksi, baik melalui percakapan biasa maupun dengan melalui suatu permainan.

Contoh: orang tua mengatakan “boneka” kemudian anak bergegas untuk mengambil atau mencari boneka tersebut, lalu ia mengulang menyebutkan “ini boneka”.

  1. Mengenalkan posisi/tempat suatu benda

Tahap perkembangan sensorimotor juga dapat distimulasi dengan penataan lingkungan rumah yang baik. Penataan lingkungan ini mampu mendorong anak untuk melakukan penemuan-penemuan yang baru. Oleh karena itu ayah bunda hendakya menjaga lingkungan rumah agar tertata dengan rapi. Selanjutnya, beri tahu mereka bahwa ada tempat untuk menyimpan pakain, rak menyimpan mainan, sepatu, dan lain sebagainya.

Menjaga  benda-benda tersebut di tempat yang sama dan menggunakan tempat yang sama, untuk aktivitas yang sama dapat membantu anak lebih memahami berbagai hal dan objek permanen dan juga membiasakan mereka untuk disiplin, mandiri serta bertanggung jawab. Pertahankan penataan lingkungan tersebut dalam beberapa waktu untuk memudahkan mereka menemukan benda yang ingin dicari/butuhkan, kemudian selanjutkan ayah bunda dapat memindahkan ke tempat yang berbeda dan dorong mereka untuk melakukan penemuan.

 

Penulis: Ifina trimuliana, M. Pd

Kurator: Dona Paramita, S.Psi, M.Pd

Foto      : Dhio Dhafin

Referensi

Teresa. (2016). Child Development And Education. Boston. Pearson Education.

The Austratian Parenting Website. 1011. Learning In The Baby To Preschool Years. Risingchildren.net.aud.https://raisingchildren.net.au/babies/play-learning/learning-ideas/learning-baby-to-preschool