Penguatan Budaya dalam Pembelajaran Anak Usia Dini
Admin disdikpora | 10 April 2023 | 272 kali
PAUDPEDIA — Ayah, Bunda, dan Sobat PAUD, pembelajaran anak usia dini perlu disesuaikan dengan kondisi budaya setempat. Hal ini bertujuan untuk membantu anak mengenali dan menghargai budayanya. Selain itu, pembelajaran yang kaya akan budaya memungkinkan anak untuk membuat hubungan yang kuat dengan ligkungan.
Di sisi lain, Sobat PAUD juga perlu memahami bahwa pembelajaran yang responsif terhadap budaya juga merujuk pada pembelajaran yang mengakui dan menghargai keragaman budaya dan pengalaman anak. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas beberapa tips yang dapat dilakukan.
- Identifikasi Budaya Anak. Guru harus mengenal karakteristik anak, termasuk latar belakang budaya, bahasa, pengalaman setiap anak. Hal ini dapat membantu guru mempersiapkan pembelajaran yang sesuai kebutuhan anak. Guru perlu menyiapkan materi, media, sumber, dan teknologi tentang berbagai budaya jika anak-anak memiliki identitas budaya yang beragam. Pada awal pembelajaran, guru dapat mengajak anak memberitahukan identitas budaya orang tua, seperti asal orang tua, pakaian daerah, musik daerah, tarian daerah dan keseian daerah lainnya, kebiasaan, nilai-nilai budaya, dan bahasa daerahnya.
- Kembangkan Hubungan yang Kuat. Guru harus mencoba membangun hubungan yang kuat dengan anak-anak, keluarga, dan masyarakat sehingga guru dapat berkolaborasi dengan keluarga dan masyarakat untuk menciptakan pengalaman belajar yang positif bagi anak. Guru dapat melibatkan orang tua maupun masyarakat dalam kegiatan mengenalkan kesenian daerah atau bahasa daerah serta mengunjungi rumah adat saat acara adat tertentu bersama anak.
- Gunakan Pengalaman Anak. Guru harus mempertimbangkan pengalaman anak dan mencoba memasukkan pengalaman mereka dalam pembelajaran. Hal ini dapat memperkaya pembelajaran dan membantu anak merasa dihargai dan diakui. Guru dapat mengajak anak bercerita tentang makanan khas daerahnya untuk mengenalkan tentang gizi seimbang; mengajak anak menceritakan pengalaman menggunakan pakaian daerah, menyanyikan lagu daerah, memainkan musik daerah, tarian daerah, dan kesenian daerah lainnya, mengunjungi rumah adat, menggunakan budaya untuk mengenalkan geometri, warna, ukuran, dan bentuk, seni, serta pengembangan aspek lainnya pada anak. Anak distimulasi menggunakan keragaman budaya yang dimiliki, anak juga dapat saling mengenal budaya satu dengan lainnya.
- Gunakan Beragam Sumber Daya. Guru harus menggunakan beragam sumber daya dalam pembelajaran, termasuk bahan ajar, media, dan teknologi. Hal ini dapat membantu siswa yang memiliki kebutuhan belajar yang berbeda-beda dan membantu mereka terhubung dengan konten pelajaran. Anak juga dapat memahami budaya yang beragam melalui sumber, media, dan teknologi yang digunakan.
Demikianlah Empat tips yang dapat Sobat PAUD lakukan, yuk pertimbangkan budaya dan pengalaman anak dalam setiap aspek, agar pembelajaran lebih inklusif, menghargai keragaman, dan memperkaya pembelajaran bagi siswa.
Penulis : Felisitas Ndeot
Editor : Ifina Trimuliana
Kurator : Dona Paramita
Referensi:
Djonko-Moore, C., Jiang, S. and Gibson, K. (2018), "Multicultural teacher education and diversity practices in early childhood", Journal for Multicultural Education, Vol. 12 No. 4, pp. 298-313. https://doi.org/10.1108/JME-07-2017-0041
Gay, G. (2018). Culturally responsive teaching: Theory, research, and practice. teachers college press.
Rahmawati, Y., & Ridwan, A. (2017). Empowering students’ chemistry learning: The integration of ethnochemistry in culturally responsive teaching. Chemistry: Bulgarian Journal of Science Education, 26(813-830).
sumber : https://paudpedia.kemdikbud.go.id/galeri-ceria/ruang-artikel/penguatan-budaya-dalam-pembelajaran-anak-usia-dini?ref=MTUzNC0yYjE4MWExZQ==&ix=NDctNGJkMWM0YjQ=