(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Mengasah kemampuan menulis siswa melalui majalah dinding sekolah

Admin disdikpora | 21 Juni 2021 | 1400 kali

Diterbitkan : 30 Januari 2021 23:32
Sumber : Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1
Penulis : NANDA INDAH SARI

MENGASAH KEMAMPUAN MENULIS SISWA MELALUI MAJALAH DINDING SEKOLAH

 

PGP – 1 – Aceh Utara

Nanda Indah Sari

1.4- Aksi Nyata

 

A.   LATAR BELAKANG

Menulis merupakan kegiatan yang hampir tidak terpisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari terutama bagi siswa dalam melatih kemampuan pemahamannya melalui kegiatan menulis dan membaca. Pada dasarnya banyak siswa yang memiliki potensi untuk menulis, hanya saja potensinya belum terasah karena tidak ada upaya untuk meningkatkan keterampilan mereka dan tidak aada media sebagai tempat untuk menyalurkan ide, gagasan dan kretaivitasnya.

Dengan kondisi demikian perlu ada upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis bagi siswa dan sekaligus membangun budaya baca dan salah satu cara adalah dengan menerbitkan majalah dinding sebagai alat bantu pengajaran dan pembinaan yang diharapkan dapat merangsang kretivitas siswa.

Majalah dinding merupakan salah satu wujud keterampilan menulis. Menurut Supriyanto (dalam Saliwangi, 1992;2) majalah dinding sangat mungkin diselenggarakan karena merupakan salah satu bentuk majalah sekolah yang sederhana dengan biaya yang murah sehingga lebih mungkin di laksanakan di mana saja.

Bahan yang disajikan dalam majalah dinding dapat berwujud tulisan, gambar, atau kombinasi dan keduanya. Materi majalah dinding disusun secara variatif dan harmonis sehingga secara keseluruhan perwajahan majalah dinding tampak menarik dalam bentuk kolom-kolom, bermacam-macam hasil karya seperti lukisan, vinyet, teka-teki silang, karikatur, cerita bergambar , puisi, cerpen dan lain-lain.

 

B.    DESKRIPSI AKSI NYATA

Ada tiga faktor pendukung dalam menyelenggarakan majalah dinding, yaitu penulis, illustrator, dan dokumentator. Ketiga faktor tersebut saling terkait satu dengan yang lain dan melahirkan majalah dinding mempunyai kontribusi terbesar dalam penyelenggaraan majalah dising, hal ini mengingat bagian terbesar isi majalah dinding berupa tulisan.

 

Organisasi pengelola majalah dinding secara sederhana pada SDN 5 Dewantara terdiri dari ;

1.     Kepala sekolah                 ; Penanggung jawab

2.     Pembina                           : Guru yang ditunjuk

3.     Redaksi                            : Beberapa siswa, dibantu dengan bagian-bagian, yaitu :

a.      Bagian Dokumentasi

b.     Bagian Reportase

c.      Bagian Editing (Penyunting)

d.     Bagian Produksi

 

Dilihat dari segi kemampuan berbahasa, menulis adalah aktivitas produktif, aktivitas menghasilkan bahasa. Dari pengertian secara umum, menulis adalah aktivitas mengembangkan gagasan melalui media bahasa tulis. Kedua aktivitas tersebut dalam pengajaran menulis media bahasa tulis. Kedua aktivitas tersebut dalam pengajaran menulis di sekolah seharusnya mendapat porsi yang sama.

 

C.   Hasil dari Aksi Nyata

           Meningkatnya gairah peserta didik dalam menulis pada majalah dinding, tentunya setelah melewati proses pembelajaran serta latihan-latihan. Pengetahuan dan keterampilan siswa untuk menulis semakin meningkat yang pada akhirnya menghasilkan karya tulis yang berkualitas, dengan pengemasan majalah dinding yang apik dan menarik juga mampu mendorong siswa lain untuk membacanya pada waktu-waktu luang.

 

D.   Kendala (kekurangan) Majalah dinding

1.     Membaca mading

Siswa harus berdiri di depan mading. Ini akan menimbulkan kesulitan tersendiri bagi sebagian siswa. Pada umumnya siswa enggan untuk berduyun-duyun ke areal mading digantung hanya sekedar untuk membaca tulisan tersebut

2.     Mading sering sepi

Memang, mading sering sepi dari pengunjung karena keterbatasan waktu siswa untuk mengunjungi mading. Kadang-kadang waktu istirahat cukup pendek sehingga siswa cenderung memilih untuk beristirahat di dalam kelas atau pergi ke kantin untuk mengisi perut kosong setelah belajar.

Meskipun memiliki kekurangan, keberadaan mading sekolah tetap menjadi ajang positif bagi siswa untuk belajar dan berlatih menulis. Menyalurkan bakat dan minat dalam tulis menulis. Bahkan menimbulkan kebanggan, kepuasan tersendiri bagi siswa yang telah berpartisipasi dalam meramaikan mading sekolah.

sumber : https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/mengasah-kemampuan-menulis-siswa-melalui-majalah-dinding-sekolah/