Jakarta: Setidaknya ada empat semangat Sumpah Pemuda yang masih relevan diterapkan saat ini oleh siswa. Terutama bagi siswa yang ingin meraih beasiswa untuk bisa belajar di kampus impian di dalam maupun luar negeri.
Keempat semangat itu adalah niat, kepercayaan diri, keberanian untuk berkompetisi, dan keinginan untuk mengubah diri mendapatkan tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Keempat hal itulah yang memacu para pemuda pada 1928 untuk mencetuskan Sumpah Pemuda dan menjadi cikal-bakal kemerdekaan Indonesia.
"Pada posisi ini, pesan Sumpah Pemuda menjadi penting untuk generasi muda. Melalui kesempatan pendidikan, generasi muda mendapat kesempatan untuk mewujudkan cita-cita," kata pengajar Pascasarjana Ketahanan Nasional, Universitas Indonesia, Agustian Budi Prasetya dalam webinar bertema Tips dan Trik Memburu Beasiswa," Rabu, 28 Oktober 2020 malam.
Webinar yang diadakan Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Golkar ini dilaksanakan untuk memperingati Sumpah Pemuda. Sejumlah pembicara dihadirkan dalam webinar ini, yakni Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Abdul Kahar; Wakil Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian; praktisi pendidikan Fitri Tandjung; dan praktisi pendidikan Suradi bersama tiga putri dan satu putranya yang sukses meraih beasiswa di sejumlah negara.
Abdul Kahar mengatakan strategi untuk meraih beasiswa harus dimulai dengan mengetahui kondisi dan kebutuhan sejak dini. Mulai dari persiapan yang maksimal dan memasukkan berkas beasiswa lebih awal.
"Khusus untuk pendidikan S2 dan S3 di luar negeri, persiapan bahkan harus lebih lama lagi. Minimal setahun. Harus detail membaca informasi prodi dan banyak membaca karya profesor yang nanti akan menjadi mentor kita," kata Kahar.
Menurutnya, meraih beasiswa adalah pertarungan untuk merebut kursi. "Mereka yang siap yang akan dapat,” kata Direktur di lembaga pembiayaan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ini.
Amira Kaca, alumnus ITB Bandung, menyarankan pemburu beasiswa aktif membuka portal informasi beasiswa dan organisasi pemberi beasiswa. Peraih Master of Public Administration in Economic Policy ini menyarankan siswa untuk mempelajari latar belakang dan visi misi organisasi yang memberikan beasiswa. Apa tujuan dari beasiswa tersebut dan seperti apa profil penerima beasiswa yang ideal, dilihat dari bidang studi, negara tujuan, dan rekam jejaknya.
"Lakukan asesmen apakah profil kita cocok dengan beasiswa tersebut, dan apakah ada hal yang bisa kita tingkatkan dari diri kita agar lebih kompetitif," ujar Amira.
Praktisi pendidikan Suradi bercerita bagaimana pengalamannya mendidik tiga anaknya sukses meraih beasiswa ke luar negeri. Intinya, kata dia, persiapan akademik dan keterampilan spesifik memudahkan anak-anaknya untuk meraih beasiswa.
"Selain kemampuan bahasa Inggris lisan dan tulisan untuk membuat esai, asah ketrampilan lain seperti seni maupun budaya. Siswa juga harus aktif ikut organisasi di sekolah dan di luar sekolah. Dan yang pasti, harus berani menghadapi berbagai tantangan," kata dia.
Wakil Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian, mengatakan siswa Indonesia yang bisa mengakses pendidikan tinggi masih sangat sedikit. Tercatat, hanya 8,8 persen siswa yang berkesempatan melanjutkan ke pendidikan tinggi.
"Jadi, akses ke pendidikan tinggi masih terbatas. Kita harus membantu memperluas akses ini melalui beasiswa," katanya.
Sumber : https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/DkqlJLpb-4-semangat-sumpah-pemuda-yang-relevan-untuk-meraih-beasiswa