Diterbitkan | : | 20 Desember 2022 12:30 |
Sumber | : | Jurnal |
Penulis | : | BUDI SETIADI |
Peningkatan Prestasi belajar peserta didik pada materi Seni Grafis dengan Menggunakan Media Cetak dari Bahan AlamPembelajaran seni budaya berfokus pada empat aspek seni, yaitu seni rupa, musik, tari, dan teater. Aspek yang dipilih untuk diterapkan dalam pembelajaran di kelas IX SMP Putri Perguruan Islam Ar Risalah adalah seni musik dan seni rupa. Salah satu materi yang dibahas pada semester I kelas IX yaitu keterampilan membuat karya seni grafis. Kompetensi dasar yang dicapai yaitu “Membuat karya seni grafis dengan berbagai bahan dan teknik.” Seni grafis menjadi bagian yang penting untuk diajarkan di sekolah karena penerapan seni grafis sangat purba tetapi sampai sekarang masih tetap digunakan. Seperti yang diketahui lukisan awal dalam bentuk cap tangan di gua-gua, justru merupakan salah satu bentuk karya seni grafis. Sampai pengembangan termutakhir yang bisa dirasakan saat ini dari peralatan seperti mesin cetak yang kekedapannya (pixel) sangat rapat dan menghasilkan kualitas karya yang tajam. Untuk itulah, seni grafis penting dipelajari di sekolah. Penerapan seni grafis bagi peserta didik dapat menambah pengetahuan dan terutama bisa menjadi sarana kreativitas. Dalam penerapan di sekolah, seni grafis membutuhkan media untuk mencetak karya. Media ini bisa dibuat sendiri atau dipesan. Keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan. Dalam penerapan yang dilakukan kepada peserta didik yang diajar di kelas IX.3 (Masqoth) tahun 2021-2022, diterapkan pembuatan dengan teknik cetak tinggi, menggunakan media kentang dan ubi. Ketika diterapkan, hasil karya yang didapatkan dari alat cetak kentang dan ubi tersebut, kurang memuaskan. Kekurangan ini dilihat dari kriteria penilaian karya seni grafis, yaitu yang pertama dari segi kejelasan pola, bahan ini kurang tajam dalam menghasilkan garis-garis pola pada karya. Kedua, bentuk objek kurang detail karena keterbatasan pembentukan garis detail dari bahan. Ketiga, tuntutan dalam mengolah cetakan termasuk tingkat yang sulit bagi peserta didik karena dari yang diuji coba, hasil cetakan peserta didik kurang jelas bentuk cetakan akhirnya. Diketahui bahwa untuk membentuk cetakan pada bahan kentang dan ubi ini memang memerlukan tingkat kedetailan dan kesukaran yang tinggi. Maka diputuskan bahwa bahan ini kurang tepat diterapkan dalam pembelajaran. Guru mencoba beberapa alternatif lain dengan menguji coba sendiri media yang digunakan. Guru menggunakan media cetak aluminium, ternyata tingkat kesulitan justru lebih sukar lagi dibandingkan dengan sebelumnya. Begitu juga dengan media sablon, juga membutuhkan waktu yang intensif dan tingkat kegagalan membuat media cetak yang tinggi.
sumber : https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/peningkatan-prestasi-belajar-peserta-didik-pada-materi-seni-grafis-dengan-menggunakan-media-cetak-dari-bahan-alam/