Anak Bukan Mesin Calistung, la Butuh Rasa Aman dan Merasa Dicintai
PAUDPEDIA Ayah, Bunda dan Sobat PAUD, anak usia dini bukanlah mesin yang diprogram untuk menguasai calistung secepat
mungkin. Mereka adalah jiwa-jiwa kecil yang butuh merasa aman, dicintai, dan dihargai untuk memperkuat bonding bersama kedua
orang tuanya.
Lebih dari itu, ia perlu belajar mengelola emosi, berani mencoba banyak hal dengan percaya diri. Justru sebenarnya kemampuan
seperti inilah yang dibutuhkan anak sebagai pondasi untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang
Anak yang kuat secara emosi juga akan lebih siap dan mudah beradaptasi dengan berbagai situasi, termasuk belajar. Maka dengan
demikian sudah sepatutnya kita melakukan beberapa hal berikut ini:
1. Gunakan bahasa tubuh positif saat bicara, seperti: tatapan lembut, anggukan, atau duduk sejajar saat bicara untuk
memperkuat kedekatan. Tidak menyela pembicaraan saat anak mengungkapkan pendapat maupun perasaanya.
2. Tidak membanding-bandingkan anak satu sama lainnya. Berhenti membandingkan anak dengan anak tetangga atau
saudaranya sendiri, termasuk dalam urusan kemampuan calistung. Jangan hanya karena anak seusianya sudah bisa
calistung, kita mendesak anak untuk mengejar kemampuan itu hingga merampas haknya merasa aman dan nyaman. Jika
dipaksakan, hal ini bisa merusak kepercayaan diri anak, menimbulkan stres, dan membuatnya merasa tidak dihargai. Padahal
lagi-lagi calistung bukan segala-galanya.
3. Tunjukkan rasa dicintai dan bantu mereka mengelola emosi. Pada usia dini, anak-anak sedang belajar mengenali diri dan
lingkungan. Termasuk bagaimana mengekspresikan perasaan. Nah apa gunanya jika anak cepat bisa membaca, tetapi
mudah marah, sulit bersabar, atau tidak bisa bekerja sama. Hal itu justru akan membuat anak lebih banyak menghadapi
hambatan di masa yang akan datang dibanding anak yang tenang, percaya diri, dan mampu mengungkapkan perasaannya
| dengan sehat.
4. Beri anak banyak ruang untuk menggali potensinya. Ayah Bunda, sebelumnya kita sudah sering membahas, bahwa calistung
bukan satu-satunya kemampuan yang harus dimiliki anak. Masih banyak kemampuan lain yang tidak kalah pentingnya untuk
dikembangkan. Jadi, dari pada menghabiskan waktu untuk memaksa satu kemampuan, alangkah baiknya memberi mereka
kesempatan untuk mencoba banyak hal. Menghabiskan banyak waktu untuk bermain yang justru bagus untuk menstimulasi
aspek perkembangannya secara menyeluruh.
Berdasarkan 4 poin di atas, kita bisa melihat bahwa kadang bukan anak yang terlambat berkembang, melainkan ekspektasi kita
yang terlalu tinggi sehingga tergesa-gesa ingin melihat puncak akademiknya. Padahal sebenarnya ada sisi lain yang tidak boleh
dilupakan, yaitu memperkuat bonding, memberi ruang aman dan nyaman agar ia tumbuh dengan percaya diri