Diterbitkan | : | 11 Juli 2021 19:18 |
Sumber | : | Andi Dermawan |
Penulis | : | ANDI DERMAWAN |
RPP Terkait | : | Preposition of Place In On At Bhs Inggris kelas 7 |
Jenjang | : | SMP/MTS |
Kelas | : | 7 |
Mapel | : | Bahasa Inggris |
Strategi Pembelajaran Daring Multi Assessment pada Pelajaran Bahasa Inggris
Dengan Topik Preposition of Place
Oleh Andi Dermawan
Pembelajaran Bahasa seringkali mengalami kesulitan untuk dilaksanakan jika seorang guru menginginkan untuk mendapatkan seluruh aspek penilaian dalam satu rangkaian pertemuan, apalagi jika dilaksanakan secara daring.
Menurut Tarigan (1981:1) keterampilan berbahasa dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup empat segi, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan, atau biasa disebut dengan catur tunggal.
Keempat keterampilan berbahasa tersebut, juga berlaku pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Dimulai dengan keterampilan mendengarkan/menyimak (Listening) lalu Berbicara (Speaking) kemudian Membaca (Reading) dan Menulis (Writing). Kesulitan untuk mendapatkan penilaian secara lengkap keempat aspek keterampilan tersebut disebabkan oleh keterabatasan waktu, sarana dan juga instrument penilaian yang tentunya berbeda-beda. Dan keterbatasan waktu adalah permasalahan utama saat pembelajaran tatap muka dilaksanakan. Karena dengan 4×40 menit per pekan pada jenjang SMP/MTs, guru Bahasa Inggris tidak memiliki cukup waktu untuk memberikan penilaian keempat aspek keterampilan tersebut, ditambah lagi aspek kognitif dan afektif yang menjadi perhatian seorang guru.
Bagaimana dengan pembelajaran daring? Apakah penilaian menyeluruh atau Multi Assesment dapat dilaksanakan dan dapat tercapai? Dalam artikel berbagi ini, kami ingin menceritakan pengalaman penerapan Multi Assesment pada pembelajaran daring selama Teaching from home.
Perencanan dan Persiapan
Pada tahap perencanaan, perlu disusun target aspek penilaian yang akan diberikan. Dalam hal ini, terbagi kedalam 3 ranah, yaitu afektif, kognitif dan keterampilan.
Pada setiap aspek yang akan dinilai, seorang guru perlu menyiapkan instrument yang sesuai, lalu difikirkan alat atau media yang memungkinkan agar isntrumen penilaian dapat dilaksanakan.
Afektif : Survey sikap dengan Google Formulir
Kognitif : Soal Tertulis dengan Google Form Quiz
Keterampilan :
– Listening : Menyimak Video Youtube
– Speaking : Tes Lisan dengan Voice Note WhatsApp
– Reading : Kemampuan membaca sumber belajar Blog
– Writing : Tes Tulis dengan Google Form Quiz
Sintak Pembelajaran
Tahapan Pembelajaran dimulai dengan menemukan, meliterasi dan memahami serta diakhiri dengan mengimplementasikan hasil belajar. Proses menemukan siswa dilakukan melalui penayangan video pembelajaran secara singkat, hanya menjelaskan Sebagian dari preposition of place. Dilanjutkan proses literasi, siswa diarahkan untuk mendalami materi melalui sumber belajar yang telah disediakan berupa blog elearning. Kemudian, untuk mendaptkan level aspek pemahaman, diberikan Latihan soal melalui google from quiz yang terintegrasi dengan blog elearning.
Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, memang mengalami berbagai kendala, diantaranya adalah ketidak siapan siswa untuk menyelesaikan seluruh rangkaian pembelajaran dalam waktu yang ditentukan, mengingat pada hari yang sama, siswa tetap mendapatkan tugas dari mata pelajaran lain. Maka dalam penerapan model pembelajaran multi assessment ini, siswa diberikan waktu menyelesaikan seluruh rangkaian pembelajaran dalam 2 pekan. Dengan pembagian waktu sebagai berikut :
Pekan I
Siswa menyelesaikan tahap menemukan dari video pembelajaran dan Literasi dari blog elearning
Pekan II
Memahami topik pembelajaran dengan adanya diskusi materi dilanjutkan dengan implementasi yaitu assessment kognitif dan keterampilan
Refleksi
1. Guru
guru merasa senang dengan respon siswa, walaupun dalam menyiapkan instrument dan media membutuhkan usaha dan waktu yang lebih,
2. Siswa
Sebagian besar murid senang dan merespon baik model pembelajaran ini, dimana multi assessment meningkatkan interaksi siswa (active learning) dan kegiatan belajar berpusat pada siswa (Students center)
3. Orang Tua
Secara umum orang tua mendukung putera-puterinya dalam model pembelajaraan ini, bahkan sangat senang saat melihat putera-puterinya berlatih mempraktekkan topik pembelajaran saat mendekati jadwal penilaian. Harapannya, siswa dapat terus menerapkan keterampilan (terutama berbicara) sehingga hasil belajar Bahasa Inggris dapat terlihat dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
sumber : https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/strategi-pembelajaran-daring-multi-asessment-pada-pelajaran-bahasa-inggris/