Hampir setiap pagi para ibu mengalami puncak kesibukan di rumah. Mulai dari persiapan di dapur untuk sarapan dan bekal anak, persiapan kelengkapan sekolah anak sampai ke urusan mengantar anak ke sekolah. Semua dikerjakan dalam rentang waktu yang sangat sempit. Hanya sekitar 1-2 jam saja sebelum anak-anak duduk manis di bangku sekolahnya.
Hal yang paling sering dikeluhkan para orang tua adalah susahnya membangunkan anak di pagi hari dan sulitnya membuat mereka berselera dengan sarapan. Padahal sarapan sangat penting untuk mendukung aktivitas tubuh dan otak.
Agar pagi hari dapat diawali dengan senyum dan semangat, maka ibu harus bekerjasama dengan ayah dan putra-putrinya melakukan hal berikut:
Pertama, sepakati jam bermain, jam belajar dan jam tidur dengan anak-anak. Jika telah ada kesepakatan, maka orang tua juga harus memberi contoh. Saat sudah masuk jam tidur, hendaknya orang tua mengondisikan suasana yang tenang. Jika orang tua masih ada keperluan bisa dilanjutkan lagi setidaknya sampai anak-anak telah terlelap.
Di hari libur sekolah, tetaplah konsisten dengan aturan jam bermain, belajar dan jam tidur ini. Kalaupun ada pengecualian, lakukan dengan kesepakatan yang baru tanpa merusak kesepakatan yang lama.
Kedua, ajarkan disiplin dan tanggung jawab sejak dini. Anak-anak usia SD harus sudah diajarkan menyiapkan perangkat sekolah, mulai dari buku, alat tulis dan seragam sendiri. Usahakan semua itu sudah siap sebelum jam tidur tiba. Sehingga saat anak-anak bangun di pagi hari, mereka tidak menghabiskan waktu hanya untuk membereskan buku atau mencari perlengkapan sekolah yang terselip.
Ketiga, ajak anak untuk merancang menu sarapan bersama. Jadikan sarapan sebagai agenda wajib sebelum memulai aktivitas. Orang tua dapat menjelaskan apa fungsi sarapan bagi anak. Mereka harus tahu bahwa sarapan memiliki peran penting sebagai cadangan energi anak dalam beraktivitas.
Tawarkan menu sarapan yang mudah dicerna, mudah disajikan dan tidak terlalu berat. Jika anak-anak bosan dengan olahan nasi dan lauknya, ibu bisa mengkreasikan menu lain yang tak kalah nilai gizinya, seperti roti gandum, sereal, olahan telur dan sayuran. Jangan lupa susu dan buah di pagi hari juga baik untuk anak.
Jenis buah yang cocok dikonsumsi di pagi hari adalah pisang, semangka, melon dan papaya .Jika ibu ada waktu, potong dalam bentuk kecil sekali telan agar anak mudah mengonsumsinya.
Keempat, dampingi anak saat sarapan. Hindari sarapan sambil menonton televisi. Bila memungkinkan, buatlah ritual sarapan bersama ayah dan ibu di setiap pagi bersama mereka. Isi dengan berbagi cerita atau pesan-pesan ringan. Hal ini akan membuat anak siap menghadapi harinya.
Kelima,berikan penghargaan kepada anak. Penghargaan di sini bukan berupa uang atau barang semata. Bisa juga berupa perhatian, seperti akan disiapkan menu makan siang atau kudapan ringan kesukaan anak, akan diajak main bersama di tempat yang lama atau belum pernah dikunjungi dan masih banyak lagi perhatian kecil yang sangat ditunggu anak kita.
Memang semua membutuhkan pembiasaan dari hari ke hari. Kuncinya adalah saling mengetahui tugas dan tanggung jawabnya. Selamat mencoba. Sambut pagi dengan senyum dan semangat ya. (Dhika Suhada - ibu rumah tangga yang senang menulis tentang keluarga)