(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

5 Karakter yang Harus Ditanamkan pada Anak di Sekolah

Admin disdikpora | 05 April 2019 | 846 kali

Karakter merupakan ciri khas individu yang ditunjukkan melalui cara bersikap, berperilaku, dan bertindak untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Anak yang memiliki karakter baik akan menjadi orang dewasa yang mampu membuat keputusan dengan baik dan tepat serta siap mempertanggungawabkan setiap keputusan yang diambil.

Sudah seharusnya sekolah sebagai institusi pendidikan turut menanamkan karakter yang baik pada tiap individu anak.

Setidaknya ada lima karakter yang harus ditanamkan pada anak di lingkungan sekolah.

 

Religius

Menanamkan karakter religius adalah langkah awal menumbuhkan sifat, sikap, dan perilaku keberagamaan pada masa perkembangan berikutnya. Masa kanak-kanak adalah masa terbaik untuk menanamkan nilai-nilai religius. Baik dan buruknya seseorang di masa dewasa sangat dipengaruhi pengalaman pendidikan di masa kecilnya.

Upaya penanaman nilai religius ini harus disesuaikan dengan tingkat perkembangannya. Harus diingat, kesadaran beragama masa kanak- kanak masih berada pada tahap meniru dari yang dilihat dan didengar. Untuk itu, pengondisian lingkungan sekolah yang mendukung proses penanaman nilai religius harus dirancang semenarik mungkin.

Seperti contohnya melalui pembiasaan berdoa sebelum memulai kegiatan, pembiasaan salat duha maupun salat duhur berjamaah. Pada tahapan ini, peran guru menjadi sangat penting sebagai teladan yang memberi contoh yang baik bagi para siswa. Sehingga peran guru bukan hanya sekedar menjadi pengingat akan tetapi juga sebagai contoh untuk bersama melaksanakan kegiatan yang bersifat religious dengan para siswa.

Cinta kebersihan dan lingkungan

Penanaman rasa cinta kebersihan ini ditunjukkan pada dua hal, yaitu menjaga kebersihan terhadap diri sendiri dan kebersihan terhadap lingkungan. Kebersihan terhadap diri sendiri dimaksud agar membentuk pribadi yang sehat dan jiwa yang kuat. “Mensana Incorpore Sano” , di dalam tubuh yang sehat (bersih) terdapat jiwa yang kuat. Sehingga apabila anak dalam kondisi yang sehat dan jiwa yang kuat maka anak dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik.

Sedangkan, penanaman rasa cinta kebersihan terhadap lingkungan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan sekolah mulai dari jalan, halaman, hingga kelas terbebas dari debu dan sampah. Pembuatan jadwal piket di tiap kelas, agenda bersih-bersih bersama seminggu sekali, ataupun lomba kebersihan lingkungan sekolah adalah contoh lain yang dapat diterapkan di lingkungan sekolah sebagai upaya menanamkan rasa cinta kebersihan terhadap lingkungan.

Dengan lingkungan yang bebas sampah inilah tercipta udara yang segar dan lingkungan belajar yang mendukung.

Kejujuran

Sikap jujur memberikan dampak positif teradap berbagai sisi kehidupan, baik di masa sekarang ataupun masa yang akan datang. Kejujuran merupakan investasi yang sangat berharga dan modal dasar bagi terciptanya komunikasi yang efektif dan hubungan yang sehat.

Anak sebagai pribadi yang jujur dan peka terhadap berbagai rangsangan yang berasal dari lingkungan luar dapat memiliki hubungan yang harmonis dan komunikasi yang baik terhadap orang lain. Dari hubungan seperti ini akan tercipta rasa saling percaya di antara keduanya. Pada masa sekolah inilah idealnya guru menanamkan nilai kejujuran pada anak-anaknya.

Peduli

Peduli merupakan sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain dan yang membutuhkan. Kepedulian anak dapat ditanamkan di sekolah melalui berbagai cara. Misal saat ada teman kelas yang sakit maka bisa saling berembug untuk menjenguk atau bisa juga mengumpulkan uang dari teman-teman satu kelas kemudian dibelikan sesuatu sebagai bawaan saat menjenguk temannya sebagai wujud kepedulian. Dengan adanya sikap peduli yang melekat dalam diri anak sejak dini maka akan disenangi oleh banyak teman. Dan saat si anak tiba-tiba sedang dalam keadaan sulit pasti akan ada yang mau mengulurkan tangan dan segera membantunya.

 

Nasionalis

Cinta tanah air atau nasionalis adalah cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi maupun kelompoknya. Karakter nasionalis dapat ditanamkan melalui beberapa hal, diantaranya melalui upacara bendera, menghormati tokoh bangsa dengan berziarah ke makamnya, berjuang sepenuh jiwa dan raga untuk mengharumkan bangsanya, serta cara yang lainnya. Dengan ditanamkannya sikap nasionalis ini, saat dewasa terjadi ancaman terhadap negaranya ia akan menjadi orang yang rela berkorban dan berani memposisikan diri di barisan paling depan demi menjaga dan menyelamatkan negara tercintanya.

 

Melalui penanaman kelima karakter di lingkungan sekolah ini, harapannya anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang memiliki kecerdasan intelektual dan cara bersikap (attitude) yang prima. Menjadi pribadi yang memiliki ilmu dan pengetahuan yang tinggi saja tentu tidak cukup, anak juga harus dibekali dengan sikap atau karakter yang baik.(Mukhamad Hamid Samiaji – Pecinta Buku dan Pegiat Literasi di Purwokerto)