(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

berbagi aksi nyata budaya positif

Admin disdikpora | 15 Desember 2021 | 664 kali

Diterbitkan:9 Desember 2021 10:18
Sumber:LMS pendidikan guru penggerak
Penulis:ISNAWATI

A. Latar Belakang

Pemikiran Ki Hajar Dewantara terkait mendidik adalah proses memanusiakan manusia yakni menjadi manusia lebih insani. Ki Hajar punya dua konsep dalam pendidikan yang harus dibedakan yaitu sistem pengajaran dan pendidikan yang bersinergi satu sama lain. pengajaran bersifat memerdekakan manusia dari aspek hidup lahiriah sedangkan pendidikan memerdekakan manusia dari aspek hidup batiniah. Menurut KHD (2009)” pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persedian untuk segala kepentingan hidup manusia baik dalam bermasyarakat maupun berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya”. Pendidikan merupakan tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa unutk menciptkan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan merupakan salah satu kunci utama untuk meraihnya. Pendidikan juga bisa menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan. Maksud pendidikan adalah menuntun kodrat yang ada pada anak untuk mencapai kebahagian dan keslamatan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia ataupun anggota masyarakat. Sedangkan sebagai pendidik yang menjadi pemimpin pembelajaran kita hanya berusaha menuntun murid sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya dengan menggunakan pembelajaran yang berpihak pada murid, menjadikan murid merdeka dalam belajar sehinggga  profil pelajar pancasila dpat terwujud disekolah tersebut. Dalam pencapaian profil pelajar pancasila tersebut kita sebagai pendidik bisa dengan seikhlas-ikhlasnya memberikan cinta kasih yang tak terbatas. Berdasarkan pemikiran tersebut maka saya akan mengimplementasikan budaya positif disekolah tempat saya mengajar yaitu SMPIT Ibnu Sina Merauke.

B. Deskripsi Aksi Nyata

Aksi nyata ini saya terapkan di kelas yang saya ajar yaitu kelas VII cordoba, VII yordania, VIII mesir, VIII kuffah,VIII indonesia, dan IX turkey/palestina. adapun kegiatan aksi nyata ini saya fokusnya pada kesepakatan kelas (baik luring maupun daring) pada saat proses pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA. Kesepakatan kelas ini disusun bersama guru dan murid serta disaksikan oleh wali kelasnya masing-masing. Kesepakatan kelas ini dibuat bertujuan untuk meningkatkan kediplinan dan ketertiban murid. Murid diarahkan untuk memunculkan ide, gagasan dan masukan positif untuk dibuat dalam bentuk infografis dan dicetak serta ditempelkan di dalam kelas masing-masing.

C. Hasil Aksi Nyata

Dari kesepakatan kelas yang dibuat dihasilkan:

1. Murid lebih disiplin dalam mengikuti pembelajaran

2. Murid merasa nyaman dan aman dalam mengikuti pembelajaran

3. Murid menunjukkan sikap religius dengan berdoa setiap memulai pembelajaran

4. Murid menunjukkan sikap tidak membeda-bedakan

5. Murid menujukkan sikap saling menghargai dan saling menghormati baik kepada siswa maupun guru.

6. Murid semakin sadar tentang kebersihan dan kerapian kelas

7. Murid lebih bertanggung jawab pada saat diberi tugas

 

D. Hasil yang Diperoleh

Dalam pelaksanaan aksi nyata ini dapat dilihat tingkat keberhasilannya kurang lebih 80%. Murid telah menunjukkan budaya positif sesuai dengan kesepakatan kelas yang telah disepakati bersama. Setiap murid yang melanggar kesepakatan kelas akan dicatat di buku catatan untuk refleksi dalam implementasi dan penguatan budaya positif. Kendala yang dihadapi yaitu mudah terpengaruhi oleh teman dan lingkungan sekitarnya sehingga budaya positif yang telah ditetapkan harus dimulai dari awal lagi.

E. Rencana Perbaikan

Dalam proses pelaksanaan budaya positif kesepakatan kelas tentunya banyak kendala-kendala yang dihadapi sehingga diperlukan perbaikan-perbaikan. Rencana perbaikan dalam pelaksanaan di masa mendatang yaitu setiap tiga bulan butir-butir kesepakatan kelas akan dievaluasi dan diperbaiki. Jika butir kesepakatan tersebut telah membudaya maka akan diganti dengan item lain yang dibutuhkan untuk ditingkatkan. Sehingga akan semakin baik butir-butir budaya positif pada murid di dalam kelas. Koordinasi atau kolaborasi dengan orang tua dan wali kelas juga merupakan sesuatu yang penting untuk dilakukan agar penanaman budaya positif lebih cepat terbentuk dan membudaya di kelas serta menyebar disekolah.

sumber : https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/berbagi-aksi-nyata-budaya-positif/