(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Rahasia Agar Anak Cinta Matematika

Admin disdikpora | 08 Maret 2023 | 264 kali

PAUDPEDIA—Ayah, Bunda dan Sobat PAUD, mata pelajaran mematika kerap kali dianggap sebagai mata pelajaran yang menakutkan bagi anak-anak sekolah, baik di SD, SMP, SMA bahkan juga diperguruan tinggi. Kadang pelajaran matematika ini seolah menjadi mata pelajaran yang paling sulit sehingga menyebabkan anak stress saat belajar. Tapi, tahukah Ayah Bunda, bahwa matematika tidak akan dianggap menjadi pelajaran tersulit dan menakutkan jika dari usia dini mereka mendapatkan stimulasi yang menyenangkan ketika belajar matematika. Matematika menjadi pelajaran menakutkan karena dari kecil mereka telah disuguhkan dengan sugesti bahwa matematika adalah suatu hal yang menakutkan, tidak hanya itu, kadang mereka juga dipaksa dengan cara belajar yang tidak sesuai dengan tahapan perkembangan dan tidak menyenangkan sebagaimana maraknya kasus pemaksaan calistung pada anak usia dini sebelum masuk Sekolah Dasar, padahal aspek kesiapan bersekolah sama sekali tidak ada menuntut anak fasih untuk berhitung.

 Untuk menghindari hal tersebut, mari bangun rasa cinta anak terhadap matematika melalui beberapa cara berikut ini:

  1. Hindari memaksa anak, pembelajaran yang dilakukan dengan memaksa akan membuat anak merasa tertekan dan stress sehingga akan menurunkan motivasinya terhadap pembelajaran tersebut. Maka, yang harus dilakukan adalah ciptakan pembelajaran yang berpusat pada anak tersebut. Guru maupun orang tua harus tahu apa yang digemari oleh anak tersebut, mengetahui gaya belajarnya dan juga menyesuaikan tingkatan materi dengan perkembangan/kemampuan anak.
  2. Kenalkan matematika sederhana melalui kehidupan sehari-hari, pada anak usia dini pembelajaran itu harus bersifat konkret/nyata yang mudah ditangkap oleh panca indera anak dan juga dekat dengan kehidupan anak. Dengan demikian apabila Ayah Bunda mengenalkan matematika melalui kehidupan sehari-hari, tentu saja hal itu akan memudahkan mereka dalam memahaminya dan juga terasa lebih menyenangkan. Misalnya: bermain matematika di rumah sambil melipat pakaian: menghitung jumlah pakaian, mengelompokkan berdasarkan jenis, ukuran, warna dan lain-lain. Contoh lain misalnya mengenalkan matematika melalui mainan kesukaan anak: mengurutkan mobil-mobilan yang terbesar-terkecil, tertinggi-terendah dan sebagainya.
  3. Sering mengajak anak bermain matematika, meluangkan waktu untuk bermain matematika, misalnya main di halaman rumah dengan memberikan tantangan pada anak untuk mengumpulkan daun-daunan yang bentuknya sama, lalu meminta mereka untuk menghitungnya. Bermain matematika ini juga perlu dilakukan di sekolah, misalnya,  mengurutkan balok berdasarkan ukuran, merapikan buku berdasarkan ukuran, bermain menggunakan loose part, dll.
  4. Bangun percaya diri anak tentang matematika, kepercyaan diri adalah salah satu faktor yang menentukan kecintaan anak terhadap matematika, anak yang percaya diri akan lebih tertantang dan teratrik untuk belajar matematika. Selain iu, bantu mereka menyelesaikan kecemasan terhadap matematika. Karena faktanya, berdasarkan hasil penelitian terdapat dua kecemasan matematika, yaitu kecemasan afektif dan kecemasan kognitif (Ho, Senturk, Lam, Zimmer, Hong, & Okamoto, 2000). Dalam kecemasan afektif, anak panik, gugup, takut, dan takut pada subjek. Kecemasan kognitif mengacu pada kekhawatiran, keasyikan, dan mengatakan hal negative pada diri. Beberapa contoh kecemasan kognitif mungkin seperti "Saya tidak bisa melakukannya". "Sebaiknya saya tidak belajar", "Saya tidak sabar menunggu sampai kelas ini selesai", dan lain sebagainya. Oleh karena itu bangunlah kepercayaan diri mereka dengan memberikan dukungan serta pujian yang membangun. Apresisasi bentuk usaha mereka dan hindari mengkritik untuk menjatuhkan semangat anak anak.
  5. Berikan fasilitas yang menunjang, fasilitas ini tidak harus yang mahal, tetapi juga bisa memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar lingkungan, misalnya: membuat bentuk-bentuk geometri menggunakan kardus bekas.

Penulis      : Ifina Trimuliana

Kurator    : Dona Paramita

Referensi  :

Charlesworth. 2012. Experiences in Math for Young Children. Amerika. Premediaglobal

Smith. 2009. Early Childhood Mathematics. Amerika. Pearson Education.

sumber:https://paudpedia.kemdikbud.go.id/galeri-ceria/ruang-artikel/rahasia-agar-anak-cinta-matematika?ref=MTQ2Ny03OTMxOTM3OWQzOWE=&ix=NDctNGJkMWM0YjRhZDEw