(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

AKSI NYATA BUDAYA POSITIF “Penggunaan Gawai secara Bijak”

Admin disdikpora | 08 Juli 2022 | 296 kali

Belajar di masa pandemi mengantarkan kita pada pembelajaran dalam bentuk digitalisasi. Baik murid maupun guru telah terbiasa melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan gawai. Aplikasi-aplikasi yang menarik telah banyak tersedia dan sangat mendukung pembelajaran daring. Guru dan murid menjadi kreatif dan inovatif dalam pembelajaran. 

Akan tetapi, meskipun masih dalam suasana pandemi covid-19, pemerintah telah memperbolehkan Pembelajaran Tatap Muka 100%. Semua guru dan murid masuk dan melaksanakan pembelaran secara luring di sekolah. Pada akhirnya, terjadi perdebatan antara guru, orang tua, dan siswaterhadap penggunaan gawai di sekolah. 

Di sisi lain, karena sudah terbiasa belajar dengan menggunakan gawai, kemudian sudah banyak program sekolah yang memanfaatkan gawai, serta sarana dan prasarana yang menunjang, pada akhirnya, sekolah mengizinkan para murid untuk membawa gawai. Tetap terjadi dilema, murid yang belum bisa mengontrol penggunaan gawai perlu diarahkan dan diingatkan secara terus menerus supaya dapat menggunakan gawai secara bijak.

Sebagai Calon Guru Penggerak, saya memiliki ide untuk menggerakkan semua pihak dalam menyosialisasikan program budaya positif menggunakan gawai secara bijak. Dimulai dari diri sendiri dengan membuat kesepakatan atau keyakinan kelas, saya dan para murid mencoba untuk menggunakan gawai secara bijak. Saat diperlukan, gawai boleh dipergunakan untuk menunjang pembelajaran, tetapi saat saya sebagai guru sedang menjelaskan, para murid harus meletakkan gawai dan fokus.

Jika hanya satu program saja yang saya laksanakan, memang kurang berdampak hasilnya. Saya gerakkan kembali pengurus OSIS dengan ide membuat program Broadcast. Saya beri waktu satu minggu pada pengurus OSIS untuk membuat jadwal, menentukan personil dan materi yang akan diangkat melalui broadcast. Setiap pagi, 15 menit sebelum bel masuk berbunyi, pengurus OSIS melakukan broadcast dan mengingatkan kawan-kawannya untuk menggunakan gawai secara bijak.

Selain itu, saya melakukan sosialisasi atau berbagi pada kepala sekolah dan staf serta beberapa guru tentang program yang saya lakukan. Respon serta tanggapan dari bapak ibu guru sangat bagus. Bahkan, kepala sekolah akan menerapkan kesepakatan-kesepakatan saat akan melakukan rapat dinas supaya semua pihak fokus dalam kegiatan tersebut.

Demikian, pengalaman saya dalam menerapkan budaya positif menggunakan gawai secara bijak di SMP Negeri 19 Malang. Hal besar terwujud karena hal-hal kecil yang dilakukan secara terus menerus-Ritma Yuniasari.

 sumber : https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/aksi-nyata-budaya-positif-penggunaan-gawai-secara-bijak/