(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Mengenal Kembali Permainan Tradisional Nusantara: Asal Usul dan Nilainya

Admin disdikpora | 20 Juni 2024 | 333 kali


Halo Sobat SMP! Di tengah gempuran gadget dan game online, kamu mungkin sudah jarang melihat teman-teman bermain di luar rumah. Namun, pernahkah kamu berpikir bahwa permainan tradisional yang sering dimainkan orang tuamu dulu ternyata punya nilai sejarah dan manfaat yang tak kalah seru? Yuk, kita kenali kembali permainan-permainan tradisional yang pernah menghiasi masa kecil di Nusantara.

 

1. Engklek (Tapak Gunung)

 

Asal Usul dan Penyebaran

 

Engklek, dikenal juga sebagai “tapak gunung” atau “congklak tanah” di beberapa daerah, adalah permainan yang populer di Indonesia. Permainan ini melibatkan gambar pola di tanah dan dimainkan dengan melompat di atas pola tersebut. Di beberapa daerah, permainan ini dikenal dengan nama yang berbeda, misalnya “engklek” di Jawa Tengah, “teklek” di Bali, dan “timbang” di Sumatera. Pola-pola ini biasanya melambangkan rumah atau kehidupan sosial yang sederhana, yang diadaptasi dari konsep keseharian masyarakat tradisional.

 

Nilai dan Manfaat

 

Permainan ini melatih keseimbangan, konsentrasi, dan koordinasi motorik anak-anak. Selain itu, melalui permainan engklek, anak-anak belajar tentang aturan dan bergiliran, serta bagaimana berinteraksi sosial dengan teman-temannya.

 

2. Congklak

 

Asal Usul dan Penyebaran

 

Congklak adalah salah satu permainan tradisional yang sangat populer di Nusantara. Permainan ini menggunakan papan khusus yang memiliki lubang-lubang dan biji-biji kecil sebagai alat permainannya. Diperkirakan, congklak berasal dari Timur Tengah atau India, kemudian menyebar ke Asia Tenggara termasuk Indonesia melalui perdagangan dan interaksi budaya. Di Indonesia, congklak memiliki berbagai nama tergantung daerahnya, seperti “dakon” di Jawa, “mokaotan” di Bali, dan “jeplak” di Kalimantan.

 

Nilai dan Manfaat

 

Permainan congklak membantu anak-anak dalam mempelajari strategi, perhitungan, dan keterampilan pengambilan keputusan. Selain itu, congklak juga mengajarkan tentang kesabaran dan mengembangkan kemampuan analitis.

 

3. Galah Asin

 

Asal Usul dan Penyebaran

 

Galah asin, atau dikenal juga dengan nama “galasin”, adalah permainan tradisional yang biasanya dimainkan di luar ruangan. Permainan ini melibatkan dua tim yang saling berhadapan dan berusaha untuk melewati garis yang dijaga oleh tim lawan. Galah asin berasal dari kata “galah” yang berarti tongkat atau penanda, dan “asin” yang merujuk pada strategi penjagaan. Permainan ini banyak ditemukan di Pulau Jawa dan Sumatera.

 

Nilai dan Manfaat

 

Permainan galah asin mengembangkan kemampuan fisik anak-anak, seperti kecepatan dan kelincahan. Selain itu, permainan ini juga mengajarkan strategi kelompok, kerja sama, dan ketahanan.

 

4. Bola Bekel

 

Asal Usul dan Penyebaran

 

Bola bekel adalah permainan yang populer di kalangan anak perempuan di Indonesia. Permainan ini menggunakan bola kecil dan biji-bijian yang biasanya terbuat dari logam atau batu. Bola bekel diperkirakan berasal dari permainan kuno yang ada di Asia atau Timur Tengah, dan telah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Permainan ini menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, seperti di Jawa, Sumatera, dan Bali.

 

Nilai dan Manfaat

 

Bola bekel melatih koordinasi tangan dan mata, serta mengasah keterampilan motorik halus. Selain itu, permainan ini juga mengajarkan tentang aturan, strategi, dan meningkatkan kesabaran.

 

5. Petak Umpet

 

Asal Usul dan Penyebaran

 

Petak umpet adalah permainan yang paling umum dan mudah ditemukan di seluruh Indonesia. Dalam permainan ini, satu pemain bertugas mencari sementara pemain lainnya bersembunyi. Petak umpet telah ada di berbagai budaya di dunia, termasuk di Indonesia, dan memiliki nama serta aturan yang berbeda-beda di tiap daerah. Di Jawa, permainan ini dikenal sebagai “petak jongkok” atau “petak benteng,” sedangkan di Sumatera dikenal sebagai “sembunyi-sembunyian.”

 

Nilai dan Manfaat

 

Permainan petak umpet mengembangkan keterampilan sosial dan fisik anak-anak, termasuk berlari, mencari, dan bersembunyi. Permainan ini juga mengajarkan tentang perencanaan, strategi, dan kerja sama.

 

Meski zaman telah berubah, nilai dari permainan tradisional tetap tak lekang oleh waktu. Dari engklek hingga petak umpet, setiap permainan membawa kebahagiaan, pelajaran, dan kenangan yang tak ternilai. Mari kita hidupkan kembali semangat permainan tradisional, bukan hanya sebagai hiburan, tetapi sebagai cara untuk menghargai dan melestarikan warisan budaya kita yang kaya. Jadi, Sobat SMP sudah siap untuk mencoba salah satu permainan tradisional hari ini? Mari bermain dan lestarikan budaya kita!

sumber : https://ditsmp.kemdikbud.go.id/ragam-informasi/article/mengenal-kembali-permainan-tradisional-nusantara-asal-usul-dan-nilainya