Konsep Minat dan Bakat untuk Pengembangan Potensi Diri
Halo, Sobat SMP! Untuk terus meng-upgrade diri, ada banyak
hal yang dapat kita lakukan. Salah satunya adalah dengan mengenali potensi yang
dimiliki melalui hal-hal yang kita minati serta bakat yang mungkin terpendam di
dalam diri. Untuk mengetahui lebih jelas, pada kesempatan kali ini kita akan
bahas mengenai konsep minat dan bakat untuk pengembangan potensi diri. Oleh
karena itu, simak artikel ini ya!
Minat
Pernahkah kamu memiliki mata pelajaran yang disukai di
sekolah? Ternyata itu termasuk ke dalam konsep minat loh. Minat adalah
kecenderungan seseorang untuk menyukai objek-objek atau kegiatan-kegiatan yang
membutuhkan perhatian dan menghasilkan kepuasan.
Minat berkaitan erat dengan motivasi terhadap suatu hal.
Semakin kuat suatu kebutuhan, semakin kuat dan bertahan minat yang
menyertainya. Maka dari itu, terkadang minat juga memiliki keterkaitan dengan
cita-cita seseorang. Misalnya seseorang yang minat terhadap ilmu wirausaha
cenderung memiliki cita-cita menjadi pengusaha.
Dalam kasus peserta didik, beberapa kelompok mata pelajaran
dapat menjadi minat mereka. Adapun kelompok mata pelajaran yang menjadi objek
dalam pilihan minat, misalnya seperti keagamaan, matematika, ilmu pengetahuan
alam, ilmu pengetahuan sosial, bahasa dan sastra, teknologi dan komunikasi,
seni dan budaya, keolahragaan, dan sebagainya.
Bakat
Jika minat adalah sebuah kecenderungan menyukai suatu hal,
maka berbeda dengan bakat yang merupakan “bawaan sejak lahir”. Bakat adalah
kemampuan bawaan yang berpotensi untuk dikembangkan atau dilatih. Sejak lahir
individu memiliki keterkaitan antara kemampuan dengan struktur otaknya.
Sehingga dengan berkembangnya individu maka bakat pun akan terus berkembang.
Bakat dapat dikategorikan dalam beberapa jenis. Misalnya
seperti kecerdasan linguistik (linguistic intelligence), kecerdasan matematis
logis (logical mathematical intelligence), kecerdasan spasial/ruang-visual
(visual/spatial intelligence), kecerdasan kinestetik-badani (bodily-kinesthetic
intelligence), kecerdasan musikal (musical intelligence), kecerdasan
interpersonal (interpersonal intelligence), kecerdasan intrapersonal
(intrapersonal intelligence), kecerdasan naturalis/lingkungan (naturalist
intelligence), dan sebagainya.
Terkadang, beberapa anak bakatnya sudah terlihat sejak ia
kecil. Misalnya, ada seorang anak yang permainan sepak bolanya cenderung lebih
hebat ketimbang anak-anak seusianya. Ini berarti anak tersebut memiliki bakat
di bidang sepak bola. Jika sebuah bakat terus dikembangkan maka akan
menghasilkan suatu hal yang hebat.
Nah, Sobat SMP, itulah tadi seputar konsep minat dan bakat.
Minat dan bakat ditambah dengan latihan pengembangan yang tepat akan membuat
kamu menjadi sosok yang hebat dan spesial. Jadi, mulai sekarang cobalah pahami
apa hal yang kamu minati dan apa bakat yang kamu miliki. Semoga informasi ini
bermanfaat ya!