(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

5 M Solusi Aksi PJJ Hepi

Admin disdikpora | 03 Mei 2023 | 2439 kali

Latar Belakang

Selama Pembelajaran Jarak Jauh ini, masih banyak peserta didik yang mengaku bingung, bosan, dan kelelahan. Banyak peserta didik mengeluh jika mereka dibebani berbagai tugas dari berbagai mata pelajaran, sehingga tidak sempat beristirahat. Jam sekolah terasa lebih melelahkan dibandingkan jam sekolah sebelum masa pandemi. Tugas menumpuk, kurang paham konsep namun terpaksa harus dilakukan supaya tetap mendapatkan nilai.

Begitu juga orang tua, banyak yang mengeluh tidak dapat terus menerus mendampingi anak-anak belajar dari rumah. Apalagi bila mempunyai anak lebih dari satu semakin mengalami kesulitan menghadapi PJJ di masa pandemi ini. Guru sudah berusaha untuk mengajar dan memberi tugas agar peserta didik tidak ketinggalan materi pelajaran dan memperoleh nilai yang minimal sesuai target KKM.

Pembelajaran jarak jauh seringkali disalah artikan sebagai pembelajaran daring atau online. Padahal Pembelajaran jarak jauh pada dasarnya tetap dapat dilaksanakan baik secara daring maupun luring (luar jaringan). Sementara berbagai keragaman kondisi termasuk sosial ekonomi dan kondisi geografis di Indonesia, terkadang tidak memungkinkan dilaksanakannya metode pembelajaran jarak jauh secara daring sehingga pembelajaran jarak jauh tidak dapat berjalan dengan efektif. Melihat perbedaan peta sebaran Covid-19 yang berbeda di berbagai wilayah di Indonesia, pembelajaran jarak jauh juga tidak memungkinkan pelaksanaan PJJ dengan model yang sama.

 

Deskripsi Aksi Nyata

           Program 5M ini bertujuan agar Pembelajaran Jarak Jauh dapat berjalan secara bermakna, efektif dan menyenangkan. Peserta didik tidak merasa jenuh dan bosan selama melaksanakan PJJ. 5M ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan pengalaman belajar jarak jauh peserta didik di masa pandemi Covid-19. Dengan PJJ yang efektif dan efisien diharapkan peserta didik akan semakin antusias dan semangat dalam belajar meski dihadapkan pada semua keterbatasan fasilitas dan keadaan, sehingga perkembangan hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan baik dari aspek sikap, pengetahuan maupun keterampilan.

 

Tanggal 2-7 November 2020 : Persiapan Pelaksanaan Program 5M

  Meliputi beberapa kegiatan yaitu berkoordinasi terlebih dahulu dengan kepala sekolah, kemudian mengadakan sosialisasi Program 5M dengan kepala sekolah dan guru untuk menyusun program 5M dan rapat koordinasi dengan tim guru yang sudah dibentuk. Selanjutnya mengadakan sosialisasi dengan seluruh warga sekolah dan orang tua, dan mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan 

 

Dokumentasi Kegiatan Persiapan Pelaksanaan Program

Kegiatan pendampingan dari pendamping PGP yaitu Ibu Siti Munirohatin, S. Pd. dalam rangka persiapan pelaksanaan program 5 M dilakasanakan pada hari Kamis, 5 November 2020 di SDN Kebogadung 01 Jatibarang. Tentunya masukan dari beliau selama kegiatan pendampingan sangat membantu mematangkan rencana pelaksanaan program 5 M.

Dokumentasi Kegiatan Pendampingan

Tanggal  9-12 November 2020 : Pelaksanaan Program 5M Tahap I

Program 5M ini dirancang pelaksanaannya untuk 2 tahap supaya memudahkan dalam mengatur waktu pelaksanaan dan pencapaian target program. Tahap I terdiri dari dua langkah kegiatan yaitu memanusiakan hubungan dan memahami konsep.

 

Langkah 1 : Memanusiakan Hubungan

 

Melakukan pengumpulan informasi terlebih dahulu mengenai kesiapan orang tua dalam rangka mendampingi peserta didik melakukan pembelajaran jarak jauh. Faktor yang perlu dipertimbangkan adalah akses orang tua terhadap teknologi, pola kerja dan tingkat pendidikan orang tua. Menyediakan waktu untuk berbincang bebas dengan orang tua peserta didik untuk mendapatkan gambaran kondisi yang mereka alami. Membangun kepercayaan diri peserta didik dan orang tua, menghadirkan dukungan, pemberi dorongan dan bantuan profesional.

Langkah 2 : Memahami Konsep

Melakukan penjelasan terlebih dahulu kepada orangtua khususnya pada kelas kecil tentang tujuan dan proses belajar jarak jauh. Merancang satu tugas kegiatan yang dapat mencakup lebih dari satu pelajaran. Memberikan tugas yang terkait dengan lingkungan rumah dan persoalan yang sedang hangat dibicarakan. Menyediakan pertanyaan terbuka pada instruksi penugasan sehingga peserta didik bebas mengekspresikan jawaban.

Tanggal 16-19 November 2020 : Pelaksanaan Program 5M tahap II

Program 5M untuk tahap II terdiri dari 3 langkah kegiatan yaitu membangun keberlanjutan, memilih tantangan dan memberdayakan konteks.

 

Langkah 3 : Membangun Keberlanjutan

Membuat panduan tugas yang rinci namun tidak mendikte dengan cara memastikan orang tua dan peserta didik mengerti instruksi belajar namun tidak merasa terkekang dalam belajar. Pastikan memberikan umpan balik pada setiap tugas yang diberikan pada peserta didik pada kelas kecil bisa dengan kalimat penyemangat untuk kelas besar dapat berupa umpan balik memperbaiki tugas yang belum sesuai. Perbanyak asesmen formatif untuk membantu murid memahami kemampuan awalnya dan kebutuhan belajar berikutnya. Pada kelas kecil asesmen formatif dapat berupa pertanyaan terbuka yang dapat dijawab dengan gambar atau ekspresi peserta didik. Untuk kelas besar asesmen formatif bisa berupa pilihan ganda singkat ( 1-3 soal ) yang hasilnya langsung dapat diketahui. Memastikan adanya kriteria keberhasilan yang digunakan sebagai dari setiap tugas yang diberikan. Memastikan melakukan refleksi berkala sebagai titik periksa kemajuan pengerjaan tugas dengan menyepakati waktunya dengan orang tua. Menghindari tugas sebagai sumatif saja tanpa membuat asemen formatif untuk membantu peserta didik memahami kemampuan awal dan kebutuhan belajar berikutnya.

Langkah 4 : Memilih Tantangan

Menyediakan pilihan jam belajar, pada kelas kecil pilihan waktunya lebih luwes untuk menyesuaikan dengan aktivitas orang tua mendampingi peserta didik belajar, pada kelas besar sediakan jam belajar sesuai jam belajar di sekolah atau jam pengerjaan tugas. Mengkombinasikan kegiatan belajar dengan aktivitas duduk dan juga bergerak, tidak hanya menulis saja. Menyediakan pilihan tugas dengan memberikan aktivitas belajar dari berbagai sumber berbeda, peserta didik diberi kesempatan untuk memilih sesuai dengan yang bisa dikerjakannya kemudian sepakati bersama orang tua Menghindari tugas yang terlalu mudah atau terlalu sulit untuk dikerjakan pada peserta didik.

Langkah 5 : Memberdayakan Konteks

            Menyediakan tugas yang membuat peserta didik bisa menerapkan kemampuannya pada konteks atau tugas sehari-hari di rumah. Bagi peserta didik yang tidak mempunyai gawai, guru membentuk kelompok yang tinggalnya berdekatan untuk memudahkan guru dalam mengirimkan dan mengumpulkan tugas. Bila peserta didik yang tidak memliki gawai lokasinya jauh dari teman yang satusekolah guru bisa melakukan guru kunjung , dimana waktunya tidak setiap hari misalkan 1 minggu sekali. Menyediakan tugas yang membuat orang tua dan peserta didik merasa berkontribusi pada persoalan yang sedang hangat dibicarakan.Menghindari tugas yang menuntut peserta didik untuk keluar dari rumah berkumpul dikeramaian untuk membeli atau mencari peralatan tugas.

Hasil dari Aksi Nyata

Sebagai tolak ukur atau indikator ketercapaian program ini tentu saja aktualisasi dari 5M yaitu memanusiakan hubungan , memahami konsep, membangun keberlanjutan , memilih tantangan dan memeberdayakan konteks. Memanusiakan hubungan sebagai 5M yang pertama adalah praktik pembelajaranyang dilandasi orientasi pada peseta didik berdasarkan relasi positif yang saling memahami antara guru, peserta didik dan orang tua. 5M yang kedua yaitu memahami konsep dimana guru hendaknya memahami bahwa praktik pembelajaran yang memandu peserta didik bukan sekedar menguasai konten tapi juga memahami secara mendalam terhadap konsep yang dapat diterapkan dalam berbagai konteks.

Membangun keberlanjutan adalah praktik pembelajaran yang memandu peserta didik mengalami rute pengalaman belajar yang terarah dan berkelanjutan melalui umpan balik dan berbagi praktik baik. Selanjutnya 5M yang keempat memilih tantangan, praktik pembelajaran yang memandu peserta didik menguasai keahlian melalui proses yang berjenjang dengan pilihan tantangan yang bermakna. 5M yang terakhir yaitu memberdayakan konteks sebagai praktik pembelajaran yang memandu peserta didik melibatkan sumber daya dan kesempatan di komunitas sebagai sumber belajar sekaligus kesempatan berkontribusi terhadap perubahan.

 

Pembelajaran yang Didapat

Program 5M sudah dilaksanakan kurang lebih satu bulan, selama proses pelaksanaan tentu saja banyak pengalaman dan tantangan yang dihadapi. Masing-masing dari tahapan 5M mempunyai cerita yang tentu memberikan suatu pembelajaran, dan harapan. Refleksi dari program 5M ini bahwa semua tahapan dapat dilakukan dengan baik tentu saja atas kolaborasi dari semua pihak yang terlibat baik dari seluruh warga sekolah dan juga orang tua maupun komite. Program 5M ini dapat sebagai jembatan untuk membuat PJJ yang bermakna dan memberdayakan potensi dari sekolah. 

 

Rencana Perbaikan

Evaluasi untuk program 5M ini mungkin masih diperlukan waktu agak lama lagi berkaitan dengan sedang masa pandemi , dimana Desa Kebogadung masuk dalam zona merah. Semoga dengan berbagi praktik baik semua guru di SDN Kebogadung 01 Jatibarang Brebes dapat melaksanakan program 5M agar PJJ berjalan dengan efektif dan bermakna, tetap mengutamakan hak peserta didik untuk mendapatkan pembelajaran meski dalam keterbatasan yang mampu menumbuhkan merdeka belajar. Rencana kedepan segera setelah pandemi berakhir program 5 M ini tetap harus dilaksanakan untuk dapat memaksimalkan belajar peserta didik dalam situasi kondisi apapun.

Dukungan yang dibutuhkan

  1. Fasilitator : memberikan umpan balik rancangan tindakan aksi nyata.
  2. Pendamping : memberikan penilaian selama pendampingan individu.
  3. Kepala Sekolah : penanggung jawab dan memberikan izin serta menyediakan sarana dan pra sarana untuk menyukseskan program 5M.
  4. Pendidik : pelaksana dan pembimbing program agar berjalan sesuai rancangan.
  5. Orang Tua : pelaksana dan juga mengawasi serta membimbing peserta didik di rumah.
  6. Komite Sekolah : mitra sekolah sekaligus nara sumber jika diperlukan karena berisi para tokoh masyarakat dan keagamaan serta sebagai pihak untuk membantu sosialisasi program ke masyarakat sekitar.
  7. Alat yang dibutuhkan : gawai, laptop, komputer, LCD, tripod, kuota data/ wifi 

Sumber : https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/5-m-solusi-aksi-pjj-hepi/