Diterbitkan | : | 8 Februari 2021 17:52 |
Sumber | : | Ni Kadek Dwi Aryani |
Penulis | : | NI KADEK DWI ARYANI |
TUGAS GURU
Oleh: Ni Kadek Dwi Aryani, S. Pd.
Menjadi seorang guru adalah pekerjaan yang begitu mulia. Mengapa mulia? Karena guru memberikan suatu kebermaknaan bagi siswanya bukan hanya sekadar nilai A,B,C atau pun D bahkan ada juga yang diukur dengan angka. Seharusnya hal itu bukanlah patokan baku bagi seorang guru untuk mengukur anak itu pintar, cerdas atau pun bodoh. Di mata guru tidak ada siswa yang pintar dan bodoh. Hal tersebut harus betul-betul dihilangkan dari kaca mata guru.
Kecerdasaan anak tidak bisa kita ukur dengan angka begitu juga siswa yang kemampuannya kurang. Sekarang hal yang terpenting adalah bagaimana kita menjadi seorang guru yang mampu membuat dan menciptakan siswa tersebut agar mau belajar dan mengembangkan bakat yang dimiliki. Ini adalah pekerjaan rumah (PR) terbesar bagi seorang guru. Guru bukan hanya datang ke kelas kemudian mengajar setelah itu bertanya siswa paham atau belum kemudian meninggalkan kelas.
Sebagian besar ketika mengajar, guru kadang terpatok pada RPP yang telah disiapkan sebelumnya ataupun kadang mereka dituntut oleh kurikulum untuk menuntaskan semua KD yang ada sehingga terburu-buru dalam mengajar. Hal terpenting yang seharusnya tidak boleh kita lupakan adalah mengetahui kondisi awal siswa. Hal ini akan sangat berpengaruh ketika proses pembelajaran berlangsung. Sukses atau tidaknya dalam pembelajaran akan sangat tergantung dengan kondisi dan situasi saat itu. Hal ini justru akan dianggap sebagai bentuk perhatian guru bagi siswa. Artinya sebagai seorang guru kita harus melakukan pendekatan kepada siswa agar memudahkan kita untuk mengetahui kondisi awal siswa sebelum pembelajaran. Tidak ada salahnya kita menanyakan kabar, menyapanya ataupun menanyakan hal apa yang mereka alami saat itu.
Selain itu, sebagai seorang guru juga harus mampu membuat variasi terhadap bahan ajar. Siswa akan lebih tertarik belajar apabila memiliki guru yang aktif dan kreatif. Setidaknya seorang guru mampu menguasai IT. Apalagi di musim pandemi saat ini setidaknya kita memberikan bahan ajar melalui video pembelajaran. Siswa akan lebih terkesan menonton video pembelajaran apabila di dalam video itu adalah gurunya sendiri. Ataupun boleh melalui media pembelajaran lainnya yang telah disepakati oleh guru dan siswa. Jangan sekali-sekali mematok siswa harus belajar sesuai dengan keinginan kita tetapi jadilah guru yang mengikuti kemauan siswa. Selama hal itu memiki nilai postif bagi siswa. maka hal itu akan memerdekakan siswa ketika belajar. Jadilah guru yang bisa memberikan layanan prima bagi siswanya.
Mengurangi tugas merupakan salah satu hal yang akan membuat pembelajaran menyenangkan. Tugas yang menumpuk justru bukan sesuatu yang menyenangkan bagi setiap anak, terkadang itu akan menjadi beban baginya. Kurangilah memberikan tugas atau pun PR yang justru akan menyita banyak waktu bermain mereka. Jika siswa terlalu banyak membuat tugas atau pun PR bisa-bisa saja mereka stres. Berikanlah mereka tugas yang sederhana dan menyenangkan sehingga tidak banyak menyita waktu bermain mereka di rumah.
Tugas seorang guru adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, selebihnya siswa yang memiliki tugas untuk mengembangkan bakat dan kreativitas yang dimilikinya. Nilailah siswa bukan dari hasil akhirnya tetapi dari proses yang dia lakukan untuk mencapai hal itu. Sehingga kita mampu menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan. Biarkanlah siswa itu tumbuh dan berkembang sesuai kemampuannya bukan berkembang, sesuai apa yang kita mau.