(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Menjaga Keamanan dan Keselamatan Bermain Anak

Admin disdikpora | 18 Januari 2022 | 1974 kali

PAUDPEDIA—Ayah, Bunda dan Sobat PAUD, kebanyakan mainan anak-anak memang telah dibuat dengan mempertimbangkan keamanan dan keselamatan saat digunakan, namun kita sebagai orang dewasa tetap perlu waspada, karena sejatinya keamanan dan keselamatan tersebut tergantung penggunaan dan pengawasan orang dewasa yang mendampingi anak saat bermain. Mengapa demikian? karena tidak ada mainan yang benar-benar aman jika digunakan anak di luar pengawasan.  

Contoh:

  • Balok rusak yang memiliki sudut tajam bisa berbahaya bagi anak saat mereka gunakan, bahkan balok yang masih baguspun bisa berbahaya jika dilempar ke kepala temannya.
  • Sepeda bisa berbahaya saat anak bermain di area yang berbatu tajam tanpa mengenakan helm dan pengawasan.
  • Biji-bijian atau manik-manik kecil yang digunakan anak usia 2-3 tahun untuk bermain diluar pengawasan dapat berbahaya jika dimasukkan ke mulut, hidung atau telinga.
  • dan masih banyak lagi

Lalu apa yang harus dilakukan orang tua maupun guru agar mainan tidak berbahaya bagi anak? Berikut adalah tips yang dapat Ayah, Bunda dan Sobat PAUD lakukan:

  1. Pilih  Mainan Berdasarkan Kebutuhan Anak
  1. Pilih mainan yang tepat, usia anak adalah suatu hal yang harus diperhatikan untuk mempertimbangkan berbagai  resiko, misalnya
  •  Risiko tersedak atau keselamatan apa pun
  • Keterampilan fisik yang dibutuhkan anak untuk bermain dengan mainan
  • Kemampuan anak untuk memahami cara menggunakan mainan
  • Minat, kebutuhan, dan kemampuan pada berbagai tahap perkembangan anak
  1. Pilih mainan yang terbuat dari bahan alami, seperti kapas, wol, dan kayu yang tidak dilapisi.
  • Hindari mainan kayu tua dengan cat terkelupas, cat mungkin saja mengandung timbal.
  • Pilih mainan yang terbuat dari kain dapat dicuci.
  • Pilih cat, krayon, spidol, dan bahan seni lainnya yang "tidak mengandung racun", yaitu sudah memenuhi standar nasional Indonesia (SNI).
  • Beli perlengkapan keselamatan yang sesuai dengan barang tersebut, seperti helm dengan sepeda.

 

  1. Perhatikan Bahaya Mainan
  • Tepi tajam dan titik tajam, hindari mainan berbahan plastik tipis yang mudah pecah, mainan yang sudah berkarat serta hindari juga memberikan mainan dengan bagian logam kepada balita dan bayi.
  • Mainan yang berukuran kecil, untuk mencegah tersedak pada anak-anak berusia 3 tahun atau lebih muda, pastikan mainan dan komponen tidak dapat masuk ke dalam lobang hidung, maupun telinga dan mulut. Mainan bayipun harus yang lembut dan cukup besar sehingga tidak dapat tertelan. 
  • Suara keras, mainan yang mengeluarkan suara melengking atau keras, seperti pistol mainan, dapat merusak pendengaran anak. Oleh karena itu penting untuk membaca label peringatan tentang cara menggunakannya dengan aman.
  • Tali dan senar, mainan dengan tali atau senar yang lebih panjang dapat berbahaya bagi bayi dan anak kecil. Anak bisa saja memilitkan ke lehernya sehingga tercekik. Maka, sebaiknya orang tua jangan menggantung mainan dengan senar, tali atau pita yang dapat terjangkau oleh anak.
  • Mainan yang memiliki kandungan material tidak aman, mainan yang memiliki material tidak ber-SNI, misalnya mainan dengan cat yang berbau tajam, mainan yang mengandung timbal, dan lain sebagainya.
  •  

    1. Menjaga Mainan Agar Tidak Cepat Rusak
    • Simpan mainan di tempat yang aman, jangan biarkan mainan berserakan di lantai saat tidak digunakan. Susun mainan dalam rak mainan yang mudah dijangkau oleh anak, sehingga anak dapat dibiasakan mengambil dan mengembalikan mainannya secara mandiri.
    • Periksa mainan secara berkala, perhatikan serpihan atau ujung tajam pada mainan yang telah rusak. Jika ayah bunda menemukan mainan yang rusak, maka terlebih dahulu lihat tingkat kerusakannya, apakah masih layak digunakan atau tidak, jika tidak mungkin sebaiknya di jauhkan dari anak.

    Berdasarkan uraian di atas dapat kita pahami bersama cara terbaik untuk melindungi anak-anak adalah dengan mengawasi dan mendampingi mereka saat mereka bermain. Jangan biarkan mereka bermain sendiri di luar jangkauan atau pengawasan. Namun orang tua juga harus memperhatikan ketepatan maupun kualitas mainan yang digunakan oleh anak.

     

    Penulis            : Ifina Trimuliana

    Kurator          : Dona Paramita

     

    Referensi

    Holly, C., Porter, S., & Kamienski, M. (2018). School-Based and Community-Based Gun Safety Educational Strategies for Injury Prevention. https://doi.org/10.1177/1524839918774571

     

    Safety and Injury Prevention Seatle childrens. Toy Safety. Diakses 2 februari 2022. https://www.seattlechildrens.org/health-safety/keeping-kids-healthy/prevention/toy-safety/