(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

7 Kesalahan Orang Tua dalam Mendidik Anak

Admin disdikpora | 20 Februari 2017 | 6237 kali

 

Semua orang tua tentunya ingin anak-anaknya sukses, baik dalam hal akademi, karir, atau bisnis. Tak sedikit orang tua yang melakukan apapun untuk memuluskan jalan bagi anak-anaknya marih sukses.

Namun, tak sedikit pula, cara orang tua memuluskan jalan anak-anaknya itu tidak dilakukan dengan benar dan tepat, bahkan menghasilkan anak yang gagal.

Sebuah penelitian dari pakar kepemimpinan dan penulis buku psikologi terkenal, Dr Tim Elmore menemukan beberapa kesalahan utama yang orang tua sering lakukan ketika membesarkan anak-anak mereka.

Menurut penulis  buku “ 12 Huge mistakes parent Can Avoid” itu, beberapa kesalahan yang sering dilakukan orang tua dalam membesarkan anak-anak mereka yakni.

 

Terlalu melindungi

Dengan alasan banyak bahaya yang mengintai dari lingkungan, orang tua melakukan segala cara untuk melindungi anak-anak. Cara-cara seperti itu  justru membuat anak-anak tidak berani mengambil risiko. Anak-anak perlu jatuh beberapa kali agar tahu itu adalah sesuatu yang normal; anak-anak remaja mungkin perlu putus dari pacarnya agar tahu bahwa kematangan emosional dalam  hubungan sangat dibutuhkan. Jika hal itu tidak diajarkan, anak-anak bisa menjadi arogan atau rendah diri.

 

Terlalu cepat memberi pertolongan

Orang tua zaman sekarang terlalu memanjakan anak-anak mereka. Hal itu berarti tidak mengajarkan anak-anak untuk trampil  mengatasi kesulitan hidup dan memecahkan masalah secara mandiri dari mereka. Itu akan mencegah anak-anak kita menjadi orang dewasa yang kompeten.

 

Terlalu mudah menyanjung anak-anak

Mentalitas mudah memberikan pujian pada anak-anak akan membuat mereka merasa istimewa. Tetapi menurut penelitian terbaru hal itu berpengaruh tidak baik pada anak-anak. Anak jadi punya pemikiran bahwa hanya Ibu dan Ayah satu-satunya yang berpikir mereka mengagumkan sementara orang lain tidak. Ketika kita terlalu mudah memuji dan mengabaikan perilaku buruk anak-anak, mereka akan terbiasa untuk berbuat curang, bersikap berlebihan dan suka berbohong. Mereka cenderung mencari cara mudah dalam menyelesaikan kesulitan. Mereka tidak siap untuk menghadapinya.

 

 

Semuanya diukur dengan hadiah

Orang tua yang selalu memberikan apa saja yang diinginkan saat memberi penghargaan, terutama jika jumlah anak lebih dari satu. Jika hubungan orang tua dengan anak hanya didasarkan pada imbalan materi, anak-anak tidak akan memiliki motivasi intrinsik maupun cinta anpa syarat kepada orang tua.

 

Menutupi kesalahan masa lalu

Berbagi kesalahan masa lalu dengan mereka saat kita seusia mereka akan membantu mereka belajar untuk membuat pilihan yang baik.

 

Kecerdasan, bakat dan kebebasan dianggap tanda kedewasaan

Kecerdasan sering digunakan sebagai pengukur kematangan anak. Akibatnya, orang tua menganggap anak yang cerdas berarti siap menghadapi dunia. Hanya karena seorang anak memiliki suatu bakat, jangan menganggap itu meliputi semua bidang.

 

Tidak memberi contoh yang baik

Sebagai orang tua, sudah selayaknya kita memberikan contoh yang baik kepada anak-anak kita. Perilaku kita harus sesuai dengan nasihat-nasihat yang kita berikan kepada mereka. Hal ini akan menuntun mereka memiliki kehidupan yang berkarakter dan menjadi mandiri. Anak-anak akan menjadi sosok yang bisa dipegang kata-katanya atau bertanggung jawab pada tindakannya. Yanuar Jatnika

 

 

Sumber : http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=3856

Download disini