(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Cegah Kekerasan Saat Bermain pada Anak

Admin disdikpora | 26 April 2023 | 175 kali

PAUDPEDIA — Ayah, Bunda dan Sobat PAUD, Bermain adalah kegiatan yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak namun saat ini bermain juga bisa menimbulkan “masalah” bagi anak anak dengan gencarnya permainan super hero dan berbagai permainan ”peperangan”.

Kekerasan dapat dilihat anak setiap harinya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Mereka bisa saja melihat kekerasan yang terjadi di dalam rumahnya atau lingkungannya baik secara langsung ataupun melalui tontonan, film atau games kesukaan mereka. Apa yang anak-anak lihat terbawa dalam kegiatan bermainnya. Anak belajar dari pengalamannya untuk menjadi anak yang kuat dan memiliki kekuatan (kekuasaan).

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua dan guru untuk mendampingi anak agar tidak terpapar kekerasan:

  • Sebisa mungkin minimalisir anak terpapar kekerasan baik secara langsung (kekerasan di rumah) maupun melalui media (acara TV, video games, dsb. Anak paling banyak terpapar kekerasan di dalam rumah sehingga pastikan seluruh keluarga bekerja sama. Guru bisa memberikan orang tua wadah untuk saling berbagi tips dan cara dalam meminimalisir paparan kekerasan pada anak. Guru di sekolah juga bisa menyediakan berbagai mainan terbuka (open ended toys) yang bisa merangsang kreativitas anak seperti lego, balok, lilin dsb.
  • Berikan berbagai ragam kegiatan bermain peran dan bermain kreatif. Namun dalam hal ini perlu di perhatikan agar anak tidak terjebak pada permainan meniru (imitative play). Rangsang anak untuk memiliki alurnya sendiri berdasarkan pengalamannya bukan meniru cerita yang sudah ada.
  • Sediakan waktu khusus untuk mengamati perilaku bermain anak dan bagaimana anak bermain. Informasi yang didapat dari pengamatan akan membantu guru dan orang tua menangkap perasaan yang dirasakan oleh anak dan memilihkan kegiatan lain yang dapat menyalurkan perasaan anak seperti bermain tukang-tukangan, membuat rumah dengan palu dan paku untuk melampiasan perasaannya.
  • Dorong anak untuk dapat mengekspresikan perasaannya terutama yang berhubungan dengan kekerasan dan kekuatan melalui kegiatan menggambar, melukis atau bercerita. Bagi anak yang sudah lebih besar dapat menyalurkannya dalam bentuk tulisan atau puisi.
  • Diskusikan dengan anak tentang isu kekerasan/peperangan. Tanyakan pada anak apa yang membuat dia ketakutan dan bingung. Jika anak mengetahui yang menyebabkan mereka ketakutan hal ini akan membantu untuk pertanyaan terbuka seperti apa yang harus dilakukan ketika kamu merasakan hal itu? Sehingga orang dewasa bisa lebih mengarahkan perilaku yang muncul pada diri anak jika perasaaan ketakutan dan kebingungan itu muncul.
  • Kebanyakan anak-anak akan berbeda dalam memahami makna kekuatan dan kekerasan seperti orang dewasa. Guru dan orang tua bisa meluruskan kesalahpahaman anak dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti dan membedakan fantasi dan dunia nyata seperti manusia di dunia nyata tidak bisa berubah seperti super hero
  • Dorong anak untuk menyelesaikan berbagai hal dengan cara yang positif. Arahkan anak untuk memperlakukan orang lain dengan cara yang ramah dan baik dan berikan penguatan positif ketika anak mampu melakukannya.

Penulis   :Sisca Nurul Fadila
Editor   :Ifina Trimuliana
Kurator   :Retno wulandari
Referensi   :

Reali, Christian dkk. 2016. Pengaruh Games Kekerasan Terhadap Perilaku Agresif Anak, Jurnal Pendidikan PAUD 1(1)

Reebye, Pratibha. 2005. Aggression During Early YearsInfancy and Preschool. The Canadian Child and Adolescent Psychiatry (14).

(Agression during Early Childhood, n.d.; Reali & Dwi Anggraini, 2016)

sumber : https://paudpedia.kemdikbud.go.id/galeri-ceria/ruang-artikel/cegah-kekerasan-saat-bermain-pada-anak?ref=MTUxNi0yY2EzYjU4YQ==&ix=NDctNGJkMWM0YjQ=