Sobat SMP , pernahkah kalian melihat burung yang terbang secara bergerombol? Kalau pernah, Anda pasti tahu. Melihat ratusan bahkan ribuan burung jalak terbang bersama dalam pola yang berputar dan terus berubah adalah fenomena alam yang membuat kagum dan senang mereka yang cukup beruntung untuk menyaksikannya.
Saat terbang, burung jalak dalam suatu murmurasi tampak saling terhubung. Mereka berputar dan berputar serta mengubah arah dalam sekejap. Bagaimana ratusan atau bahkan ribuan burung mengkoordinasikan gerakan rumit seperti itu saat terbang?
Apa itu Murmuration?
Murmuration adalah fenomena dimana sekelompok burung terbang bersama dalam formasi yang dinamis, seringkali terlihat pada sore hari sebelum mereka bertengger di malam hari. Hewan yang biasanya melakukan murmuration adalah burung jalak, dan mereka dapat berkumpul dalam jumlah yang sangat banyak, seperti 750.000 individu.
Murmuration adalah fenomena luar biasa di mana sekelompok besar burung ( ratusan bahkan ribuan) terutama burung jalak, terbang bersama dalam formasi yang kompleks dan tampak terkoordinasi. Gerakan ini menciptakan pola indah di udara yang menyerupai tarian atau awan yang berubah-ubah bentuknya. Fenomena ini telah menarik perhatian banyak ilmuwan dan pengamat alam karena keindahannya serta kompleksitas koordinasi antarburung.
Pendapat Para Ahli
Pada tahun 1930-an, ahli burung terkenal Edmund Selous menyatakan bahwa burung yang bergerak dalam kelompok menggunakan semacam telepati untuk menyampaikan maksud terbang mereka. Pada tahun 1950-an, para ilmuwan yang mempelajari serangga dan ikan serta perilaku hewan kolektif lainnya berpendapat bahwa pergerakan kelompok lebih merupakan respons yang sangat cepat terhadap yang lain dalam kawanan daripada kemampuan membaca pikiran bawaan atau perintah dari pemimpin kelompok.
Pada tahun 2013, seorang insinyur mekanik dan kedirgantaraan beserta timnya dari Princeton bekerja sama dengan fisikawan di Italia untuk mempelajari suara burung. Fisikawan Italia tersebut menggunakan lebih dari 400 foto dari beberapa video untuk mencari tahu, memetakan posisi dan kecepatan burung saat mereka berkelompok. Dari situ, mereka membangun model matematika yang mengidentifikasi jumlah optimal teman sekawanan yang harus dilacak oleh setiap burung. Ternyata, setiap burung mengawasi tujuh burung lain yang berada di dekatnya. Kelompok kecil inilah yang saling bersentuhan dengan individu dan kelompok lainnya yang terdiri dari tujuh sel, perubahan, dan belokan dengan cepat menyebar.
Meskipun tampak terkoordinasi dalam skala besar, masing-masing burung hanya memperhatikan tiga aspek dari penerbangan mereka dan penerbangan burung-burung di sekitar mereka. Faktor-faktor ini telah dijelaskan dalam beberapa cara, tetapi semuanya sangat mirip. Menurut Pesendorfer, faktor-faktor tersebut adalah:
Zona tarik-menarik: "Yang berarti, di area ini, Anda akan bergerak ke arah burung berikutnya."
Zona tolak-menolak: "Yang berarti, Anda tidak terbang ke jalurnya, jika tidak, Anda berdua akan jatuh."
Penyelarasan sudut: "Jadi, Anda harus mengikuti arahnya [tetangga burung]."
Para ilmuwan percaya bahwa burung-burung ini berkumpul pada awalnya untuk membingungkan dan mencegah predator, melalui jumlah mereka yang banyak, dengan suara yang dihasilkan kawanan tersebut dan, tentu saja, gerakannya. Beberapa komunikasi antar burung mungkin juga terjadi dalam gumaman - misalnya, menunjukkan sumber makanan yang baik - sementara beberapa peneliti percaya bahwa sekadar menjaga kehangatan mungkin menjadi alasan lain untuk gumaman tersebut
Yang mungkin paling mencengangkan bagi manusia biasa adalah bahwa burung-burung ini bereaksi begitu cepat dan melakukannya secara serempak; jika tidak segera, dalam beberapa kepakan sayap burung. Mereka bergerak hampir seperti satu kesatuan, dalam jenis langkah terkunci (atau, seolah-olah, kepakan terkunci).
Tujuan Utama Murmuration
1. Perlindungan dari Predator
Salah satu alasan utama burung melakukan murmuration adalah untuk melindungi diri dari predator seperti elang, alap-alap, atau burung pemangsa lainnya. Dalam formasi ini, ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam murmuration ini, yaitu:
Kekuatan dalam jumlah: Predator merasa kesulitan menyerang karena formasi besar dan padat membuat sulit untuk fokus pada satu individu.
Disorientasi: Pola gerakan yang terus berubah membingungkan predator. Mereka kesulitan memilih target karena burung dalam kelompok bergerak sangat cepat dan tak terduga.
Efek kamuflase: Dari kejauhan, kumpulan burung ini dapat terlihat seperti satu entitas besar yang lebih mengintimidasi daripada sekumpulan burung kecil.
2. Komunikasi Sosial
Murmuration juga digunakan sebagai cara burung untuk bertukar informasi, seperti lokasi tempat tidur (roosting) atau sumber makanan. Burung berkumpul di tempat-tempat tertentu, terutama menjelang matahari terbenam.
3. Efisiensi Energi
Dalam kelompok besar, burung dapat memanfaatkan arus udara yang dihasilkan oleh sesama burung untuk mengurangi usaha terbang, membuat perjalanan menjadi lebih efisien.
Bagaimana Murmuration Terjadi?
Koordinasi dalam murmuration didasarkan pada prinsip pemrosesan informasi lokal, yaitu:
Respons Cepat Antar Burung
Setiap burung memantau pergerakan burung di sekitarnya, terutama 6-7 burung terdekat, dan segera menyesuaikan arah serta kecepatannya.
Kohesi Kelompok
Meski dalam kelompok besar, burung tetap menjaga jarak tertentu untuk menghindari tabrakan, tetapi tetap terbang dalam formasi yang padat.
Sistem Non-Hierarkis
Tidak ada pemimpin dalam murmuration. Gerakan kelompok terjadi secara kolektif, di mana keputusan tiap individu menghasilkan pola yang harmonis.
Penelitian Tentang Murmuration
Fenomena ini telah menjadi objek penelitian di bidang fisika, matematika, dan biologi. Ilmuwan menggunakan simulasi komputer untuk mempelajari pola murmuration. Mereka menemukan bahwa pola ini mengikuti "prinsip swarm intelligence" yang juga dapat diterapkan dalam robotika, teknologi jaringan, hingga kecerdasan buatan.
Sumber : https://ditsmp.kemendikdasmen.go.id/ragam-informasi/article/murmuration-fenomena-gelombang-burung