(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Mengasah Karakter Baik Siswa dengan Quizizz

Admin disdikpora | 21 Juni 2021 | 640 kali

Diterbitkan : 8 Februari 2021 12:15
Sumber : www.akseleran.co.id; Rina Mariana Hesti
Penulis : RINA MARIANA HESTI
Jenis Kontributor : PPG

Pembelajaran jarak jauh sampai dengan saat ini sudah tidak bisa lagi kita jadikan bahan keluhan di dunia pendidikan. Situasi dan kondisi pandemi Covid-19 telah berimbas ke seluruh sektor kehidupan. Oleh karena itu, kita harus mampu beradaptasi terhadap kondisi pandemi ini, yang kita kenal dengan kondisi new normal. Dunia pendidikan sendiri banyak melakukan perubahan dari segala sisi, baik dari sisi sistem sekolah, SDM, sarana prasarana dan utamanya adalah kebiasaan “melek” terhadap teknologi.

Kondisi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan sistem daring mendorong para guru untuk belajar teknologi dan sistem informasi. Istilah “the power of kepepet” menjadikan kita terbiasa dalam menggunakan tenologi dan sistem informasi dalam pembelajaran. Para pendidik saat ini jadi bisa mengoperasikan komputer, menggunakan aplikasi dan jejaring sosial dalam rangka mensukseskan pembelajaran bagi para peserta didik yang kita cintai.

Pembelajaran daring ini bukan berarti kita melaksanakan pembelajaran seadanya menggunakan teknologi. Namun, tahapan pembelajaran dan tugas pokok dan fungsi guru harus tetap dilaksanakan. Hal-hal tersebut yang membutuhkan kemauan dan kreativitas untuk melaksanakan seluruh tanggung jawab kita sebagai guru. Utamanya adalah merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran.

Pada pembelajaran daring, tidak jarang tugas yang diberikan oleh guru tidak dikerjakan oleh peserta didik sendiri. Banyak kita jumpai, orang tua membantu mengerjakan tugas yang menjadi tanggung jawab para peserta didik. Bahkan ada pula yang sepenuhnya dikerjakan oleh orang tua. Peristiwa ini tentu saja membuat kita sebagai pendidik prihatin karena sebenarnya bukan faktor nilai yang menjadi poin utama kita, tetapi ada nilai karakter yang ingin kita sisipkan pada pemberian tugas.

Sebagai pendidik, tentunya kita harus mencari cara secara kreatif dalam menyelesaikan masalah, dalam hal ini adalah masalah penilaian. Saat melaksanakan penilaian, penulis menggunakan penilaian online. Hal ini dilakukan supaya memudahkan pendistribusian tugas, pemberian penilaian dan feedback, dan meningkatkan motivasi dan tanggung jawab siswa. Ada beberapa penilaian online yang pernah dilakukan oleh penulis, yaitu Google Formulir, Kahoot dan Quizizz.

Berdasarkan pengalaman di kelas, para peserta didik sangat termotivasi saat mengerjakan soal evaluasi melalui aplikasi Quizizz. Quizizz merupakan sebuah web tool untuk membuat permainan kuis interaktif untuk digunakan dalam pembelajaran di kelas. Tampilan Quizizz berupa games menyajikan visual yang menarik, suara audio yang mengasyikkan, dan menantang bagi peserta didik untuk mendapatkan nilai tinggi pada evaluasi tersebut. Quizizz juga membuat para peserta didik termotivasi untuk berkompetisi secara sehat dengan teman-teman yang lain.

Selain termotivasi untuk mengerjakan evaluasi Quizizz karena mengasyikkan, Quizizz juga membuat peserta didik mau mempelajari materi dengan baik. Hal ini muncul, karena para peserta didik ingin menjadi juara pada Quizizz yang dimainkannya. Para peserta didik merasakan kepuasan dan kebanggaan jika mampu mendapatkan nilai yang tinggi. Oleh karenanya, sebelum mengerjakan Quizizz biasanya mereka memperhatikan materi yang diberikan dari pendidik.

Evaluasi online Quizizz yang mengasyikkan, membuat para peserta didik “tidak rela” jika tugas ini dikerjakan orang lain. Para peserta didik ingin mengerjakan Quizizz yang diberikan para guru secara mandiri. Mereka akan bersemangat untuk menyelesaikan, bahkan mencari jawaban tanpa bantuan orang lain. Mereka merasakan kepuasan jika mampu menjawab soal Quizizz dengan benar dan atas usaha sendiri.

Berdasarkan hal tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa Quizizz bisa memecahkan permasalahan evaluasi yang tidak dikerjakan siswa dan menyisipkan karakter baik pada saat mengerjakan evaluasi. Karakter baik yang bisa kita ambil adalah motivasi, mandiri, kompetensi dan tanggung jawab. Tampilan Quiziizz berupa games membangkitkan minat dan motivasi siswa untuk mengerjakan evaluasi tanpa merasa bosan. Siswa juga mengerjakan tugas yang diberikan secara mandiri, karena mereka “tidak rela” jika games dikerjakan orang lain termasuk orang tua.

Jiwa kompetisi siswa juga terasah dalam mengerjakan Quizizz, mereka ingin mendapatkan nilai tinggi dan mengalahkan teman yang lain, sehingga memunculkan sikap aktif dan kreatif dalam berpikir dan menyelesaikan tugas. Keinginan untuk memenangkan pertandingan, membuat siswa mempersiapkan diri sebelum menjawab Quizizz. Salah satunya adalah dengan lebih memperhatikan materi yang diberikan oleh Guru. Quizizz tidak hanya menghasilkan nilai yang dibutuhkan guru, tapi juga menyisipkan karakter yang baik untuk para peserta didik.

Oleh karena itu, kita sebagai guru harus mau berinovasi dan berkreasi dalam era pembelajaran daring ini. Sebagai guru, kita seyogyanya tidak berhenti belajar dan mau terbuka terhadap perubahan. Sebaiknya guru selalu berkreasi dan bervariasi dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran. Salah satu yang bisa dilakukan adalah melakukan penilaian online. Harapannya, pembelajaran daring ini tidak menyusutkan semangat dan juga kompetensi para siswa. 

sumber : https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/mengasah-karakter-baik-siswa-dengan-quizizz/