Hampir selama 2 tahun ini wajah pendidikan di Indonesia mengalami perubahan. Paradigma baru dalam pembelajaran yang terjadi karena badai Covid-19. Badai ini menghantam negeri kita dan secara langsung membawa dampak terhadap pembelajaran di dalam kelas. Pembelajaran yang berubah dari offline menjadi online yang terjadi di semua jenjang pendidikan, dari TK sampai perguruan tinggi. Berbagai upaya dilakukan oleh kepala sekolah dan pemangku kepentingan sebagai pemegang kebijakan didunia pendidikan. Mereka bersama-sama dengan guru melakukan tindakan akurat dalam pembelajaran. Perubahan pembelajaran menjadi pembelajaran tatap maya dalam semua lini.
Perancangan yang dilakukan oleh guru semata-mata untuk membuat kelangsungan pendidikan tetap lestari walaupun halangan terjadi. Mereka tetap bersemangat dalam mendidik anak bangsa. Berbagai cara dilakukan oleh guru dalam mengemas pembelajaran daring menjadi sangat menarik dan tidak membosankan bagi murid. Beberapa platform pembelajaran tatap muka online seperti Google Meet, Office 365, Zoom dan lain-lain diberikan kepada murid sebagai penunjang pembelajaran di kelas maya. Pembelajaran yang tidak biasa ini merubah paradigma murid menjadi sigap dalam memanfaatkan media daring dalam pembelajaran. Mereka masih bisa belajar walaupun melalui pembelajaran tatap maya. Dalam hal ini guru dituntut untuk menggunakan media pembelajaran yang lain untuk disematkan di Google Meet, Office 365 ataupun Zoom, dengan bertujuan untuk membuat kelas menjadi hidup. Seperti biasa yang kita lakukan dalam pembelajaran tatap muka maya tersebut adalah menampilkan Power Point pembelajaran yang dirasa masih kurang dalam memberikan pelayanan prima kepada murid. Oleh sebab itu maka guru haruslah lebih kreatif dalam merancang pembelajaran sehingga menjadi lebih sempurna. Diantaranya pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran online Bahasa Inggris ini adalah Pixton, Jamboard, Educandy, Quizizz, Proprofs, e.d Puzzle, Zoho, Wheelofnames, Wordwall, Educandy, liveworksheet, Wizer.me, Jamboard dan Tweencraft.
Pixton dan tweencraft adalah comic maker yang sangat interaktif. Guru merancang dialog dan menyematkan di aplikasi Pixton. Sedangkan Tweencraft aplikasi percakapan secara langsung dengan merekam suara guru menjadi dua karakter.
Lain halnya dengan Tweencraft dan Pixton, Proprofs, Wordwall, Quizizz, Liveworksheet dan Educandy merupakan aplikasi berbentuk kuis yang interaktif. Kita bisa membuat soal essay, pilihan ganda, menjodohkan,dan teka teki silang. Quiz ini sangat menarik dan merangsang siswa untuk semangat dalam belajar.
Aplikasi lain yang digunakan guru untuk menyematkan materi pembelajaran adalah Wizer.me dan e.d Puzzle. Dua aplikasi ini bisa digunakan sebagai pengganti buku teks, karena tampilan dari keduanya sangat menarik. Khusus untuk E.d Puzzle, tampilan materinya berupa video pembelajaran dengan mnyematkan pertanyaan-pertanyaan disetiap bagian lagu. Siswa tidak akan bisa memutar video kalau mereka tidak mengerjakan pertanyaan yang telah disediakan oleh guru. Aplikasi lain yang digunakan oleh guru sebagai papan online adalah Jamboard. Dalam aplikasi ini siswa dapat menuliskan jawaban dari pertanyaan guru dan menuliskan pendapatnya tentang suatu materi pelajaran secara online.
Untuk membuat siswa disiplin dalam belajar, guru menggunakan aplikasi Zoho sebagai presensi siswa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan pembelajaran dari minggu ke minggu. Sedangkan aplikasi terakhir yang digunakan guru adalah Wheelovenames. Wheel of names adalah alat yang dibuat khusus untuk memilih pemenang dalam suatu lomba. Alat online ini bisa digunakan bagi guru atau pendidik dalam aktivitas pembelajaran di dalam kelas. Kita bisa memasukkan nama, atau topik tertentu yang dapat digunakan untuk pembelajaran baik diskusi kelompok atau individu.
Media pembelajaran tersebut di atas sangatlah optimal digunakan untuk membuat pembelajaran semakin menarik dan mendorong murid-murid dalam berpartisipasi aktif dalam pembelajaran karena media pembelajaran yang menarik akan mengoptimalkan pembelajaran didalam kelas. Coba kita bayangkan pembelajaran tanpa media, sudah pasti pembelajaran akan terlihat kosong dan jenuh. Murid akan menjadi malas untuk belajar dan membuat terbelunggunya keaktifan murid sehingga tujuan pembelajaran tidak akan terwujud. Oleh sebab itu, guru haruslah selalu berkreasi dalam pembelajaran, selalu berinovatif dalam menciptakan/mengemas pembelajaran menjadi sangat menarik walaupun menggunakan pembelajaran online.
Diterbitkan | : | 13 April 2022 11:32 |
Sumber | : | https://pintek.id/blog/media-pembelajaran/ |
Penulis | : | ACHMAD SULTON |