(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

MENINGKATKAN EFEKTIFNYA PEMBELAJARAN ANAK DIRUMAH MELALUI ALAT PERAGA EDUKATIF (APE)

Admin disdikpora | 30 April 2021 | 753 kali

Sumber : daftar pustaka
Penulis : APRINA
RPP Terkait : TANAMAN PISANG
Jenjang : PAUD/TK/RA
Kelas : PAUD
Mapel : Tematik

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Terpadu Halimatusadiah berada di JL.Purnama RT. 13 No. 48 Kel. Suka Karya Kec. Kota Baru Jambi, yang saya rintis bersama sama suami, kakak saya, Motivasi saya untuk mendirikan lembaga PAUD ini karena di di kecamatan suka karya belum ada lembaga yang melayani pendidikan anak usia dini. Sedangkan anak usia dini di suka karya perlu mendapatkan pendidikan sesuai hak anak sebagai warga Negara. Usaha saya dalam merintis PAUD Terpadu Halimatusadiah ini mendapat dukungan baik dari pihak pemerintah Kota Jambi, sehingga bisa berjalan dan berkembang sampai saat ini.

Didalam pembelajaran di  PAUD Terpadu Halimatusadiah ada 6 aspek yang dikembangkan, diantaranya aspek moral dan nilai nilai agama, social emosiaonal, kognitif, bahasa, fisik motorik dan seni. Dalam  perkembangan fisik motorik masih ditemukan kurang efektifnya pembelajaran dirumah. Maka dalam perencanaan pengembangan sekolah ini, saya akan melaksanakan pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas fisik motorik anak dirumah.

1.     kreativitas

a. Minat (noun) adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan: saya tidak ada — untuk belajar melukis;

b. Berminat(verb) mempunyai (menaruh) minat; cenderung hati kepada; ingin (akan):

c. me·mi·nati (v) menaruh minat (pada); memperhatikan; menginginkan: para wisatawan banyak yang – barang kerajinan Indonesia

Secara umum, pengertian minat adalah perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan. Minat merupakan dorongan atau keinginan dalam diri seseorang pada objek tertentu. Misalnya, minat terhadap pelajaran, olahraga, atau hobi. Minat bersifat pribadi (individual). Artinya, setiap orang memiliki minat yang bisa saja berbeda dengan minat orang lain. Minat berkaitan erat dengan motivasi seseorang, sesuatu yang dipelajari dan apa yang dilihat serta digemari. Minat juga dapat berubah-ubah tergantung pada kebutuhan, pengalaman, dan mode yang sedang trend, bukan bawaan sejak lahir. Artinya, sesuatu yang sebelumnya tidak diminati, dapat berubah menjadi sesuatu yang diminati karena adanya masukan-masukan tertentu atau wawasan baru dan pola pemikiran yang baru.

Karakteristik atau ciri minat yang lainnya adalah:

1.     Minat menimbulkan sikap positif dari suatu objek.

2.     Minat adalah sesuatu yang menyenangkan dan timbul dari suatu objek.

3.     Minat mengandung unsur penghargaan, mengakibatkan suatu keinginan, dan kegairahan untuk mendapat sesuatu yang diinginkan.

2.     Fisik motorik

Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmania melalui pusat saraf, urat saraf dan otak yang terkoordinasi. Pengendalian tersebut berasal dari perkembangan refleksi dan kegiatan masa yang ada pada waktu lahir.  Sebelum perkembangan tersebut terjadi, anak tetap tidak berdaya (Hurlock). Dalam ranah kajian perkembangan motorik halus dan kasar.

Perkembagan motorik halus adalah gerakan terbatas dari bagian-bagian yang meliputi otot kecil, terutama gerakan dibagian jari-jari tangan contohnya adalah menulis, mengambar, memegang sesuatu (Hildayani), pada masa ini kemampuan anak bergerak sudah semakin tinggi karena perkembangan fisik motoriknya serta koordinasi saraf-sarafnya sudah semakin baik sehingga anak semakin kompeten untuk berjalan, berlari dan memanjat sesuatu.

Semakin baiknya gerak motorik halus anak membuat anak dapat berkreasi, seperti menggunting kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam, tetapi tidak semua anak memiiki kematangan untuk menguasai kemampuan ini pada tahap yang sama. Sumantri menyatakan bahwa motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan kelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata dan tangan. Keterampilan yang mencakup pemanfaatan dengan alat-alat untuk bekerja dengan objek yang kecil.

Menurut Martuti, APE membantu proses perkembangan anak dalam aspekfisik, yaitu kegiatan yang dapat menunjang atau merangsang perkembangan fisik motorik halus anak, APE meliki tujuan untuk pengembangan motivasi dan rangsangan anak untuk melakukan eksplorasi dan bereksprimen dalam mengmbangkan fisik motorik halus anak serta memberikan kesenangan pada anak yang bermain.

3.             Perkembangan fisik motorik anak usia 4-6 tahun

Usia 4-5 tahun Kemampuan fisik motorik anak usia 4-5 tahun meliputi : membuat garis pertikal, horizontal, lengkung kiri/kanan, miring kiri/kanan, dan lingkaran, menjiplak bentuk, mengkoordinasi mata dan tangan untuk melakukan gerakan yang rumit, melakukan gerakan manipulatif untuk mengasilkan suatu bentuk dengan menggunakan berbagai media, mengeksperesikan diri dengan berkarya seni menggunakan berbagai media, mengontrol gerakan tangan yang menggunakan otot halus (menjumput, mengelus, mencolek, mengepal, memelintir, memilin dan memeras.

Usia 5-6 tahun perkembangan fisik motorik anak sudah sangat kompleks. Ia sudah bisa menggambar sesuai gagasan, meniru bentuk, melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan, menggunakan alat tulis dan alat makan dengan benar, menggunting sesuai pola menempel gambar dengan tepat dan mengesperesikan diri melalui gerakan menggambar secara rinci.

 

B.      Masalah dan Solusi

Dari latar belakang diatas terdapat masalah  yang saya temukan yaitu tentang kurangnya  efektifnya pembelajaran dirumah pada masa pandemik di TK yang saya pimpin, maka dari itu dalam tugas penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) dalam tugas diklat penguatan kepala sekolah ini saya akan. Meningkatkan efektifnya pembelajaran dirumah pada masa pandemik melalui alat peraga edukatif (APE)

 

 

C.   Tujuan dan Indikator Keberhasilan                                              

Tujuan Dalam Perencanaan dan pelaksanaan RPS yaitu     :

1.     Guru datang tepat waktu

2.     Guru menjalin kerjasama dengan orang tua dan pihak sekolah

3.     Anak termotivasi untuk belajar dirumah

4.     Anak berkembang baik dalam belajar

5.     Guru meningkatkan TIK untuk menambah wawasan dalam membuat APE yang menari

6.     Guru menciptakan suasana yang

                                                         

BAB II

PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH

 

1.     Nama Pengembangan Sekolah

Upaya untuk meningkatkan efektifnya pembelajaran dirumah, saya sebagai kepala sekolah memilih dan menetapkan program Workshoup pembuatan APE kepada guru sebagai solusi yang akan diterapkan disekolah. Dimana program ini akan dimasukkan ke rencana pengembangan sekolah yang akan dilaksanakan oleh kepala sekolah, guru secara berkelanjutan dalam pembelajaran untuk menstimulasi minat anak dalam mengembangkan  fisik motorik guna menciptakan kreatifitas anak.

2.     Langkah-langkah Kegiatan

1. Persiapan

a. Mengadakan sosialisasi

b. Membuat surat undangan

c. Membentuk panitia

d. Mengundang narasumber

e. Pembagian tugas pembuatan APE

f.  Menyusun jadwal pembuatan APE dirumah dengan orang tua

2. Pelaksanaan

a. Guru mengikuti work shoup 2 hari

b. Guru membuat rancangan model APE yang menarik

c. Guru membuat APE yang menarik

d. Guru menyiapkan APE seminggu dua kali

e. Bahan APE yang bisa dipakai dari rumah dan disesuaikan dengan tema progrma sekolah

3. Monev

a. Monitoring keterlaksanaan rencana kegiatan sekolah melalui home visit

b. Evaluasi kegiatan anak

 

a.   Instrumen Monitoring Pelaksanaan Kegiatan RPS

 

 

BAB III

HASIL KEGIATAN

 

A.   Meningkatkan efektifnya pembelajaran anak dirumah melalui Alat Peraga Eduktif (APE)

Strategi dan langkah yang diambil untuk mengatasi masalah terbut memberikan hasil yang berdampak pada :

1. Guru

–  Guru termotivasi dan mendapatkan hal-hal baru

– Guru bisa mengasai IT

–  Guru dapat merancang pembelajaran merdeka belajar

–  Guru bisa membuat video pembelajaran anak

2. Murid

–   Anak mengetahui cara hidup sehat selama pandemi Covid-19

–    Anak dapat mengetahui bahaya terpapar virus Covid-19

–   Anak mendapatkan pengetahuan diluar pengetahuan umum seperti mengerjakan pekerjaan rumah dan lain-lain

B.    Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah

Pelaksanaan Rencana Pengembangan Sekolah Meningkatkan kompetensi Kepala Sekolah dalam berbagai kompetensi sebagai berikut :

1. Kompetensi Kepribadian:

a. Berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada teman-teman sejwat berkaitan dengan tugas sehari-hari

b. Cara berbicara, bersikap, dan berperilaku dapat diteladani oleh warga sekolah dan masyarakat

2. Kompetensi menejerial :

a. Memahami penyusunan Rencana Kerja Jangkah Menengah (RKJM) dan Rencana Anggaran Sekolah (RKAS)

Saya memahami cara menidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kopetensi , dan tupoksi guru

 

3.     Kompetensi kewirausahaan:

                 a.              Memahami program-program inofai yang bisa meningkatkn efektifitas sekolah dengan baik

                 b.              Mampu membuat artenatif pemecahan masalah yang relevan dan tepat seehingga menghasilkan kinera yang efetif dan efisien

4.     Kompetensi Supervisi:

a.       memahami perencanaan program supervisi akademik yang disesuaikan dengan kebutuhan guru yang akan disupervisi

b.     Memahami cara memberikan umpan balik hasil supervisi kepada para guru secara konstruktif

5.     Kopetensi sosil

a.     Terlibat aktif menjadi pengurus organisasi yaitu PKG dan IGTKI

b.     Semua warga sekolah mampu mengumpul dana untuk meringankan penderita warga masyarakat sekitar yang mengalami masalah kesulitan ekonomi dengan program jumat berkah

Dari hasil monitoring dan evaluasi ketercapaian kompetensi kepala sekolah ada beberapa hal yang meningkat dengan baik yaitu pada kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi manajerial,dan kompetensi social, sedangkan pada kompetensi kewirausahaan dan kompetensi supervise kurang meningkat, sehingga perlu diadakan suatu tindak lanjut guna meningkatkan kompetensi tersebut.

C.    Pencapaian Student Well-being

Setelah dilaksanakan rencana pengembangan sekolah yaitu penerapan pembuatan APE, dapat diamati bahwa minat anak dalam memahami dan menunjukkan fisik motorik  meningkat dalam pembelajaran dirumah, seperti

1.     Anak disiplin dalam mengikuti pembelajaran

2.     Anak rajin mengerjakan tugas

3.     Anak peduli dengan instruksi guru dalam mengerjakan tugas

4.     Anak mampu bekerjasama dengn orang tua

5.     Anak bisa salingg berbagi (sharing) dalam pemakaian APE

6.     Membiasakan diri untuk kreatif,jujur dan bertanggung jawab menyelesaikan tugasnya

Dari hasil observasi untuk pencapaian student wellbeing, bisa dikatakan anak merasa senang dan berminat untuk mengungkapkan perasaanya, kreatif, disipin, tanggung jawabsharing, rajin, suka bereksplorasi serta berminat atau berkeinginan untuk membuat APE sendiri. Meskipun masih ada satu anak yang belum mau membuat APE sendiri.

D.   Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

Faktor Pendukung dari kegiatan rencana pengembangan sekolah ini yaitu        :

1.                 Guru antusia dalam memberikan pembelajarn daring

2.                 walimurid harus bekerjasama bersama dengan pihak sekolah untuk mengajar anak  dirumah supaya singkron pembelajarn yang diberikan guru untuk anak dirumah

3.                 yayasan dan kepala sekolah memberi motivasi kepada semua guru

4.                 membuat media pembelajaran yang menarik

E.    Faktor penghambat kegiatan pelaksanaan rencana pengembangan sekolah ini yaitu      :

1.     Guru tidak termotivasi belajar daring.

2.     Orang tua tida adanya HP android

3.     Anak tidak mau belajar dirumah dengan orang tuanya

4.      Tidak ada informasi orang tua mau belajar daring atau home visit

5.     Guru tidak menggunakan alat peraga APE

Sedangkan Solusi yang akan kami lakukan, yaitu        :

1.     Guru mengikuti workshoup 2 hari

2.     Guru membuat rancangan model APE yang dibuat

3.     Guru membuat APE yang menarik

4.     Guru menyiapkan APE seminggu dua kali

5.     Bahan APE bisa dipakai dai rumah dan disesuaikan dengan tema yang diprogramkan Sekolah

 

 

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

 

A.   Simpulan

Berdasarkan kegiatan guru mengikuti workshop pembuatan APE di PAUD Terpadu Halimatusadiah Jl. Punama RT. 13 No. 48 Kel. Suka Karya Kecamatan Kota Baru Jambi, Kegiatan pembuatan APE dapat meningkatkan minat anak didalam memahami dan menunjukkan fisik motorik anak, hal ini dapat dilihat dari hasil skor observasi yang dilakukan oleh guru, hari pertama pembelajaran dirumah dimasa pandemik tidak menggunakan APE pada anak berada dalam  rentang  nilai 56-70,99 artinya dalam  kualitatif berada dalam nilai  C atau kurang  memadai, setelah guru mengikuti workshoup pembuatan APE  meningkat pebelajaran anak dirumah mencapai di kuantitatif 86-100 artinya berada dalam nilai A (sangat Baik),

B.    Saran

Berdasarkan pembahasan pada simpulan, maka diberikan saran  kepada       :

1.     Lembaga PAUD dapat mengembangkan kemampuan fisik motorik anak dengan menggunakan metode alat peraga edukatif (APE )

2.     Kepala sekolah dan guru harus berusaha keras untuk mengembangkan kemampuan anak dalam memahami dan menunjukkan fisik motorik dengan mengembangkan model dan metode pembelajaran yang menyenangkan bagi anak, dan melakukan supervisi secara berkelanjutan.

 

Daftar Pustaka

Dr. Sigit DKK, pengembangan alat ermainan edukatif anak usia dini, PT remaja rosdakarya. 2019

Kementerian pendidikan dan kebudayaan Republik Iindonesia , permen 137 dan 146, tahun 2014

Sumber : https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/meningkatkan-efektifnya-pembelajaran-anak-dirumah-melalui-alat-peraga-edukatif-ape/