Menilik Konsep Merdeka Belajar Menurut Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara memang tersohor sebagai pahlawan
pendidikan Indonesia, bahkan ia mendapat julukan sebagai Bapak Pendidikan.
Melalui buah pemikirannya, Ki Hajar Dewantara berpendapat jika pendidikan
adalah serangkaian proses untuk memanusiakan manusia.
Konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara didasarkan pada
asas kemerdekaan, memiliki arti bahwa manusia diberi kebebasan dari Tuhan yang
Maha Esa untuk mengatur kehidupannya dengan tetap sejalan dengan aturan yang
ada di masyarakat. Maka dari hal itu, diharapkan seorang peserta didik harus
memiliki jiwa merdeka dalam artian merdeka secara lahir dan batin serta
tenaganya.
Jiwa yang merdeka sangat diperlukan sepanjang zaman agar
bangsa Indonesia tidak didikte oleh negara lain. Ki Hadjar Dewantara memiliki
istilah sistem among, yakni melarang adanya hukuman dan paksaan kepada anak
didik karena akan mematikan jiwa merdeka serta mematikan kreativitasnya.
Melihat berbagai hal tersebut tentunya sesuai dengan program
pendidikan yang diusung Indonesia saat ini, yakni sebuah program kebijakan
Merdeka Belajar. Merdeka Belajar adalah program kebijakan baru Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang dicanangkan
oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim.
Esensi kemerdekaan berpikir harus didahului oleh para guru
sebelum mereka mengajarkannya pada siswa-siswi. Merdeka Belajar diharapkan
dapat memperbaiki proses belajar mengajar agar dapat berdampak baik dalam aspek
kehidupan. Mulai dari aspek fisik, mental, jasmani dan rohani dalam dunia
pendidikan.
Pemikiran Ki Hajar Dewantara perihal merdeka belajar selaras
pula dengan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 terkait mencerdaskan bangsa.
Mencerdaskan bangsa bukan berarti mencerdaskan individu, namun menyesuaikan
sistem pendidikan dengan kebutuhan hidup dan penghidupan rakyat Indonesia.
Kemerdekaan merupakan salah satu yang bisa menggambarkan
pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Terdapat satu hal dalam pemikiran Ki Hajar
Dewantara yang harus digaris bawahi, yaitu tentang trisentris pendidikan.
Trikonsentris pendidikan, yakni keluarga, perguruan, dan masyarakat merupakan
satu kesatuan yang utuh dalam pendidikan.
Berdasarkan buah pemikirannya, Ki Hajar Dewantara sangat
berjasa dalam kemajuan pendidikan dan pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Kita sebagai generasi muda harus bisa menghormati dan menghargai jasa dari
perjuangan beliau. Lebih penting lagi, bisa meneladani, mempunyai cita-cita,
dan semangat untuk belajar dalam membawa Indonesia lebih baik.
Mengingat momentum Hari Pendidikan Nasional, diharapkan
semua pihak dalam institusi pendidikan dapat bersinergi dalam memberikan
lingkungan yang sehat dan merdeka terkait proses belajar mengajar di Indonesia.
“Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk kehidupan
bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggota persatuan (rakyat)” – Ki
Hajar Dewantara