Menurut Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional, hasil survei prevalensi penyalahgunaan narkoba, jumlah pengguna narkoba di Indonesia mencapai lebih dari 4 juta orang (Kompas 2019). Angka tersebut sangat mengkhawatirkan bagi kondisi bangsa Indonesia.
Narkoba (narkotika, psikotropika dan bahan adaktif lainnya) yaitu nama segolongan zat alamiah, semi sintetik maupun sintetik. Kadang juga disebut juga napza (narkotika, psikotropika dan zat aditif)). Penyalahgunaan narkoba akan menyebabkan gangguan fisik dan psikologis. Penyalahgunaan narkoba harus dihindari dan diwaspadai terutama bagi orangtua kepada anak-anaknya di dalam keluarga. Penyalahgunaan narkoba tentu dapat dicegah.
Peran penting orangtua sangat dibutuhkan sejak dini di dalam keluarga. Pencegahan seyogyanya dilakukan oleh orang terdekat. Interaksi dan keeratan pola keluarga turut serta membantu sikap dan pergaulan dengan lebih baik.
Berikut pola pencegahan penyalahgunaan narkoba di dalam keluarga yang dapat dilakukan di antaranya;
Pertama Menjaga keharmonisan di dalam Keluarga
Di dalam keluarga Keharmonisan menunjukkan hubungan di dalam keluarga terjalin dengan baik tanpa kesenjangan. Perhatian, kepedulian dan tanggung jawab bersama menjadi tangga keharmonisan di dalam keluarga. Upaya inilah yang turut memberikan dampak dalam pengawasan pergaulan anak bagi orang tua.
Kedua, memiliki ruang diskusi
Keluarga sebagai satuan kecil sosial masyarakat memiliki pengaruh besar terhadap keberlangsungan kehidupan masyarakat secara umum. Peran orangtua, terutama ayah, sebagai kepala keluarga sebaiknya memberikan kesempatan dan waktu kepada anggota keluarga untuk dapat berbicara secara terbuka tentang lingkungan dan pergaulan yang baik. Ruang inilah yang kemudian dapat menjadi pencegahan efektif dalam memberikan saran atau nasihat yang baik untuk anggota keluarga terutama berkenaan dengan penyimpangan-penyimpangan yang tidak wajar..
Ketiga, memberikan contoh tanggung jawab moral
Setiap orang memiliki tanggungjawab kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Orangtua dapat memberikan contoh yang baik mengenai rasa tanggung jawab pada diri sendiri dengan tidak melakukan dan menunjukkan sikap atau perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Menjauhkan diri dari pergaulan bebas dan memiliki tanggung jawab kepada diri sendiri untuk mendapatkan masa depan yang baik. Orang tua dapat memberikan gambaran dan bentuk untuk menuntun anak-anak pada nilai kebaikan. (Muhamad Iqbal - Relawan pustaka, aktif menulis artikel parenting).
Sumber: https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=249900478