Remaja punya hak untuk berhasil dalam kehidupannya kelak!! Itulah kiranya yang pasti didengungkan setiap orang tua dan itu pulalah yang diharapkan. Siapapun orang tuanya, dimanapun, dan kapanpun.
Namun, tidak semudah itu orang tua mendidik anak-anaknya agar menjadi orang yang kelak berhasil, baik dalam karir, keluarga, maupun kehidupan secara umum. Bagi remaja, hidup bagaikan hutan misterius yang penuh dengan perangkap orang tua.
Sean Covey, dalam bukunnya “The 7 Habits of Highly Effective College Students “ atau diterjemaahkan “7 kebiasaan yang dibutuhkan remaja untuk sukses dalam kehidupan,” menyediakan panduan untuk membantu orang tua dlam mengasuh dan mendidik anak-anaknya dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.
Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mengajari anak remajanya mengenai alasan dan etika untuk membantu mencapai tujuan dan menjalani kehidupan yang sukses.
“Remaja akan menonton dan belajar dari perilaku orang tua mereka daripada mengikuti apa yang mereka ajarkan,” kata Covey.
Menurut Covey, 7 kebiasaan yang harus dilatih orang tua terhadap anak-anak remajanya yakni:
Selalu ambil inisiatif
Orang tua dapat membantu anak remajanya mengendalikan dan bertanggung jawab atas kehidupan mereka. Ajarkan, bahwa mereka adalah orang-orang yang bertanggung jawab atas kebahagiaan dan ketidakbahagiaan mereka, dan tidak menyalahkan orang lain.
Selalu tetapkan tujuan
Bantu remaja terbiasa dengan kebiasaan hidup yang jelas dan juga membimbing mereka dalam membuat keputusan untuk diri mereka sendiri.
Prioritaskan hal-hal penting terlebih dulu
Ajarkan kebiasaan memprioritaskan waktu untuk fokus pada pencapaian hal-hal terpenting dalam kehidupan mereka. Memprioritaskan hal-hal penting pertama berarti bahwa remaja belajar bagaimana mengatasi rasa takut dan menjadi lebih kuat selama masa-masa sulit.
Pemikiran optimis
Berikan pemahaman, bahwa remaja dapat belajar untuk menumbuhkan keyakinan bahwa akan selalu memungkinkan untuk membangun itikad baik dalam setiap hubungan. Kebiasaan ini akan memberi remaja pemikiran optimis bahwa setiap diskusi atau situasi akan sampai pada solusi yang saling menguntungkan.
Pertama adalah belajar dan kemudian mengerti
Kekecewaan terbesar dalam hidup adalah begitu banyak orang tidak memiliki saling pengertian. Melalui kebiasaan “belajar dan memahami,” dapat dipastikan bahwa remaja akan mempelajari keterampilan komunikasi yang paling penting, yakni “mendengarkan secara aktif.”
Bersinergi
Berikan kesadaran pada anak remaja untuk memahami pentingnya bekerjasama dan bersinergi untuk mencapai tujuan dan untuk menciptakan sesuatu yang lebih baik. Melalui kebiasaan ini, remaja akan belajar satu hal, sedang dalam proses menyelesaikan tugas tidak ada apa yang disebut “jalan atau cara saya” tapi hanya yang disebut “cara dan cara yang lebih baik untuk mengatasi masalah” Sinergi juga membantu remaja mengevaluasi perbedaan dan memahami nilai orang lain dengan lebih baik.
Pentingnya introspeksi
Ajarkan pada anak remaja untuk jangan terlalu sibuk, tapi luangkan waktu untuk menyegarkan diri. Di waktu luang itu, remaja diajarkan membuat diri mereka tajam menghadapi kesulitan dalam hidup. Dan ini juga berarti mereka harus terus berinovasi dan memperkuat tubuh, pikiran, jiwa dan pikiran mereka. Yanuar Jatnika