(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Anak Bisa Marah, Orang Tua Harus Tetap Tenang

Admin disdikpora | 30 November 2017 | 2001 kali

Mungkin kita pernah melihat seorang anak yang sedang marah atau nangis tidak terkendali, lantas orang tua menanggapinya dengan emosi yang tinggi juga, bahkan memarahi dan menyalahkan anak atau sebaliknya menyalahkan orang lain yang menyebabkan anak marah atau nangis itu.

Mungkin ada baiknya orang tua tidak menanggapi emosi si anak dengan cara yang sama-sama emosi. Ingat, anak akan meniru cara orangtua mengekspresikan emosi yang tidak tepat itu.

Karena itu, pastikan orang tua memiliki kemampuan mengekspresikan emosi dengan baik. Sering kali orangtua sulit menangani emosi karena faktor pada dirinya, bukan pada anak. Orangtua marah karena berpijak pada kebutuhannya, bukan pada kebutuhan dan pengalaman belajar untuk anak.

Sebaiknya orang tua memilih waktu dan tempat yang kondusif untuk menghadapi anak saat ada tekanan emosi. Mungkin kiat-kiat ini bisa diterapkan saat kita menghadapi anak-anak yang sedang berada dalam tekanan:

  1. Dengarkan dengan penuh perhatian dan seluruh tubuh. Lakukan kontak mata dan sentuh anak dengan lembut.
  2. Beri anak waktu untuk mengekspresikan emosinya. Tapi tetap tegas untuk tidak melanggar kesepakatan bersama. “Kamu boleh nangis keras dulu, tapi tidak merusak dan robek-robek buku .”
  3. Beri tanggapan dalam satu kata, bukan nasihat panjang, agar anak bebas berekspresi. “Oh, begitu.” atau “Hmmm..”
  4. Berikan nama perasaan yang dialami anak. “Aku tahu rasanya kayak ada gunung meletus gitu di dada.
  5. Nggak enak, ya?”
  6. Sebut tingkah laku anak, lalu kaitkan dengan emosinya. “Kamu tendang-tendang karena marah, ya?
  7. Bila kita emosi, pisahkan diri dengan tenang. Katakan kita perlu waktu untuk tenangkan diri.
  8. Saat kita sudah tenang, lakukan kontak fisik dengan anak. Bila ia menolak, mendekatlah secara fisik.
  9. Bahas tingkah laku lain yang bisa dilakukan saat ia mengalami emosi yang sama. “Kalau lagi kesal, daripada capek teriak-teriak, kamu bisa bilang kamu nggak suka.”
  10. Setelah marah reda, lakukan langkah menyelesaikan konflik bersama anak.

 

Ada banyak cara lain untuk mengendalikan emosi anak. Tapi intinya, cobalah menghadapi anak yang sedang emosional dengan tenang dan merasakan apa yang bergejolak di dalam hati anak. (Najeela Shihab)