Psikolog Elizabeth Santosa menyebut ada sembilan gejala yang bisa digunakan untuk mengetahui apakah anak telah kecanduan game atau internet. Seperti perilaku tak terkontrol, menunjukkan euphoria saat berada di depan gawai atau aktivitas internet, menelantarkan teman dan keluarga, kurang tidur untuk tetap online, menunjukkan sikap bersalah, ada perubahan signifikan dalam perilaku, perubahan fisik, menghindar dari aktivitas yang menyenangkan, dan nilai akademik turun drastis. Jika anak terbukti mengalami poin poin di atas, lantas apa yang harus dilakukan orangtua? Masih mengutip dari buku Raising Children in Digital Era karya Psikolog Elizabeth Santosa, ada 3 langkah yang perlu dilakukan:.
1.Membicarakan masalah ini dengan anak Diskusikan semua dampak negatif dan positif dari perilaku kecanduan. Kemudian mintalah anak untuk membuat komitmen bersama agar terbebas.
2.Ajak anak membuat kesepakatan Membuat kesepakatan aturan main dan konsekuensi, mungkin juga reward dalam proses mengurangi perilaku kecanduan secara bertahap..
3.Implementasikan aturan main dan konsekuensi Selain implementasi aturan main dan konskuensinya, monitor prosesnya. Jika orangtua bekerja, dapat melibatkan PRT atau kerabat lain yang sering bersama dengan anak untuk memonitor perilakunya selama di rumah. ”Saya yakin, jika dilakukan dengan komitmen tinggi dan konsisten, masalah perilaku kecanduan terhadap online game, atau akses internet untuk lainnya pasti dapat diatasi dengan baik,” tegas psikolog yang akrab disapa Lizzie ini. (Kristina Rahayu Lestari – Ibu Rumah Tangga, Penulis Lepas) .
Sumber: https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=249900657