(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Apa Harapan Guru Terhadap Orang Tua Peserta Didik?

Admin disdikpora | 15 April 2019 | 2140 kali

Apa sebenarnya harapan guru terhadap orang tua peserta didik dalam menumbuhkembangkan potensi dan karakter anak?

Miftahul Jinan, Direktur Griya Parenting Indonesia serta penulis Serial Buku Parenting melakukan jajak pendapat terhadap beberapa guru di SD Islam Al Hikmah, SDIT Insan Kamil, TKIT Insan Kamil, SD Islam At Taqwa dan SD Al Haq di Sidoarjo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Hasil jajak pendapat itu:
 

Informatif dan komunikatif

80 persen responden berharap, sikap yang paling baik bagi orang tua terkait proses pendidikan anak-anak mereka adalah sikap informatif dan komunikatif. Bagi mereka sikap ini akan sangat mempermudah guru-guru untuk mendapatkan informasi sesungguhnya tentang anak. Dengan informasi yang lengkap dari orang tua, maka guru-guru akan lebih mudah melakukan penanganan terhadap anak.

Jenis informasi yang paling diharapkan guru dari orang tua antara lain tentang kebiasaan dan perilaku anak di rumah. Hampir mendekati 85 % dari responden menuliskan informasi tentang kebiasaan dan perilaku anak di rumah.

Dengan informasi ini, guru dapat menindaklanjutinya di sekolah. Ada beberapa anak yang mempunyai perangai santun di sekolah, namun di rumah peragai anak tersebut berubah sama sekali atau sebaliknya. Kondisi seperti inilah yang dapat ditindaklanjuti guru untuk dilakukan perbaikan dan dialog antara guru dan orang tua.

Informasi lain yang ingin diketahui guru adalah tentang belajar anak di rumah juga mendapatkan nilai yang tinggi dari para responden. Prosentasi untuk informasi ini mencapai 40 % guru menulisnya. Seorang guru menulis alasan untuk memilih informasi ini karena ia dapat memastikan bahwa anak didiknya dapat belajar di rumah dengan baik.

Selanjutnya adalah informasi tentang pelaksanaan ibadah anak di rumah, informasi tentang tanggung jawab dan kemandirian anak serta informasi tentang cara anak menghabiskan waktu libur di rumah.

 

Kooperatif

Sikap berikutnya yang paling banyak guru harapkan dari orang tua adalah kooperatif. Sikap kooperatif ini disebutkan oleh hampir 60 % dari seluruh responden. Bagi guru kerja sama orang tua di dalam mendidik anak adalah sebuah keniscayaan. Seorang responden bahkan menyebutkan mana bisa seorang anak yang mengalami masalah tentang kesulitan belajar, semua beban tersebut diberikan kepundak guru, padahal seringkali kesulitan belajar tersebut berangkat dari masalah di rumah.

Jenis sikap koperatif lainnya adalah bantuan dari orang tua. Lebih dari 35 % guru menuliskan bahwa bantuan yang paling mereka harapkan dari orang tua adalah melengkapi fasilitas belajar anak di sekolah. Fasilitas ini dapat berupa peralatan yang dipergunakan oleh putra-putri mereka secara pribadi, seperti kelengkapan buku pelajaran, pulpen dan lain-lain, maupun fasilitas sekolah secara umum. Beberapa sekolah belum mempunyai perpustakaan dengan jumlah buku yang memadai atau beberapa alat peraga untuk pembelajaran belum dimiliki sekolah tersebut. Uluran tangan orang tua untuk fasilitas sekolah masih sangat diharapkan, termasuk di sekolah yang sudah maju sekalipun.

Bantuan lain yang juga diharapkan guru dari orang tua walaupun dengan prosentasi hanya 25 % yang menulisnya adalah meningkatkan kesabaran di dalam mendidik putranya. Beberapa guru menangkap beberapa orang tua yang kurang sabar di dalam menghadapi sikap anak yang cenderung aktif. Sikap ini justru menghambat guru di dalam proses pendidikan anak-anak tersebut.

Beberapa jenis bantuan yang diharapkan guru walaupun dalam persentase yang lebih kecil adalah orang tua dimohon untuk lebih memahami karakter anak, selalu membimbing dan memotivasi mereka, dan melakukan kontrol terhadap program-program pembiasan positif di rumah.

 

Perhatian

Sikap ketiga yang paling sering disebut oleh guru adalah sikap perhatian. Sebanyak 30 % dari seluruh guru yang mengharapkan orang tua untuk lebih perhatian kepada anaknya. Seorang guru bahkan mengatakan ada orang tua yang seakan-akan menyerahkan seluruh pendidikan anak kepada guru, mengantar setiap hari putranya dan menjemputnya pada sore hari. Sementara waktu antara pukul 07.00-16.00 semua adalah tanggung jawab sekolah. Yanuar Jatnika